ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Senin, Maret 27, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Muhammadiyah Rasa Salafi

Jumat 9 Oktober 2020 | 09:50
6 min read
1k
SHARES
3.2k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Dr Sholikh Al Huda MFilI penulis Muhammadiyah Rasa Salafi.

Muhammadiyah Rasa Salafi, kolom oleh Dr Sholikh Al Huda MFilI, Direktur Institut Studi Islam Indonesia (Insid); Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya; Anggota Majelis Tabligh PWM Jatim.

PWMU.CO – Persinggungan ideologi keagamaan di kalangan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan di Indonesia merupakan sesuatu yang tidak dapat terhindarkan di era global saat ini.

Sebagaimana pandangan Jhon Hoffman dalam A Glossary of Political Theory (2007), disebutkan bahwa arus globalisasi dengan senjatanya teknologi informasi, sangat berdampak pada pola perilaku sosial-kultur termasuk sosio-keagamaan di masyarakat.

Apalagi jika di sebuah negara (baca: ormas keagamaan) tidak memiliki filter atau ideologi yang kuat, maka akan sangat terasa sekali perubahan yang terjadi.

Seperti yang sedang terjadi antara kelompok Salafi dengan Muhammadiyah dengan menghasilkan kombinasi ideologi sosial keagamaan yang sebut dengan istilah Musa—Muhammadiyah rasa Salafi.

Persingungan ideologi tersebut, merupakan suatu hal yang lumrah di tengah masifnya arus informasi. Masifitas arus informasi itu bahkan sudah menembus “jantung” ruang-ruang privat.

Hal itu menjadikan individu atau masyarakat bebas berselancar mengakses informasi apapun yang dibutuhkan termasuk berselancar ideologi keagamaan, tanpa memperdulikan lagi batasan ideologi dan organisasi.

Mengutip Dominique Wolton dalam Kritik atas Teori Komunikasi (2007), dengan dimulainya era internet maka kita telah memasuki era kesunyian (suwung) interaktif, di mana individu terbebas dari segala aturan dan paksaan. Ujian kesunyian ini menjadi terasa riil di saat menghadapi banyaknya kesulitan dalam menjalin kontak dengan sesama.

Media informasi memiliki ketersediaan beragam sumber bacaan dan wacana ideologi keagamaan mulai dari wacana ideologi keagamaan liberal, moderat, hingga radikal. Semua ada.

Artinya posisi dan peran ormas keagamaan (baca: Muhammadiyah) saat ini cenderung tidak kuasa melakukan monopoli sumber dan pengarusutamaan ideologi sebagai pegangan dalam praktik kehidupan warganya.

Muhammadiyah cenderung kuwalahan membentengi ideologi para kader, anggota, dan simpatisannya dari bersinggungan dengan ideologi keagamaan yang lain, termasuk dengan ideologi dakwah Salafi.

Traveling Ideologi

Ketika ideologi dakwah Salafi masuk bersinggungan dengan warga Muhammadiyah, maka secara berlahan namun pasti, akan berdampak pada pergeseran paradigama dan sikap sosial keagamaan mereka.

Fenomena tersebut dapat dibaca dengan teori “traveling ideologi“ Edward Said dalam karya ontologinya The World, The Text, and The Critic (1984), yang dikutip oleh Prof Masdar Hilmi (Jurnal Islamica, 2011). Dia mengatakan, “seperti individu atau lembaga ide (ideologi) juga mengalami perpindahan, dari orang perorang, dari situasi kesituasi, dari periode ke periode”.

Said berargumen bahwa kehidupan budaya dan intelektual tergantung dari sirkulasi ide. Fokus utama teori traveling adalah bagaimana cara gagasan ideologi menglami transformasi seiring dengan prores translokasi gagasan tersebut.

Gagasan harus bernegosiasi dengan “batas” sebelum ide diterima atau ditolak sepenuhnya oleh komunitas. Pergerakan gagasan ke sebuah lingkungan baru selalu ada filter. Ia melibatkan proses representasi dan institusionalisasi yang berbeda dengan tempat asalnya.

Dari teori di atas dapat dipahami bahwa proses terbentuknya Muhammadiyah rasa Salafi berawal dari proses perjalanan “traveling ideologi” dakwah Salafi yang bertransformasi ke dalam warga Muhammadiyah melalui proses filterisasi yang perlahan tapi intens.

Transformasi “traveling ideologi” dakwah salafi berhasil masuk dan sedikitnya mengubah pola sikap keagamman jamaah Muhammadiyah.
Di mana potret tradisi sosial keagamaan yang dilakukan oleh jamaah Muhammadiyah Salafi sebelumnya tidak menjadi tradisi sosial keagamaan atau konsen dakwah Muhammadiyah selama ini.

Seperti kita ketahui, secara umum paradigma ideologi dan tradisi sosial keagamaan Muhammadiyah adalah berpaham moderasi Islam, yakni terbuka, toleran, namun tegas. Paham yang memadukan dan menyeimbangkan antara iman, ibadah, akhkak, dan amal.

Wujudnya gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar dan dakwah sosial dalam bentuk amal usaha dan berkultur keIndonesiaan. Artinya manhaj dakwah Muhammadiyah adalah mewujudkan keseimbangan hidup antara kehidupan akhirat dan kehidupan duniawi dalam rangka mardhatillah. Jadi tidak hanya fokus pada satu kehidupan.

Beda Salafi dengan Muhammadiyah

Karakter ideologi keagamaan kelompok Salafi dan Muhammadiyah memiliki karakter yang berbeda.
Berdasarkan beberapa sumber kajian dalam khazanah pemikiran Islam, setidaknya ada tiga karakter manhaj dakwah salafi yang terpotret di lapangan selama ini:

Pertama, secara organisasi dakwah, mereka cenderung berkelompok sesuai dengan pemahaman ajaran dari para tokoh-tokoh dan ulama Salafi yang mereka ikuti. Sehingga mereka cenderung kurang bersepaham dengan model organisasi terstruktur seperti yang dipraktekkan oleh NU dan Muhammadiyah atau yang lainnya.

Kedua, karakter deologi keagamaan Salafi cenderung fokus atau konsen pada penguatan tauhid, akidah, dan ibadah ritual. Sehingga mereka lebih cenderung menekankan praktik-praktik amalan sunnah dan gerakan anti-bidah (pemurnian akidah).

Ketiga, dalam konteks relasi sosial keagamaan di masyarakat, mereka cenderung berusaha mempraktikkan tradisi kehidupan para salafus salih secara formal dalam kehidupan keseharian yang diyakini sebagi bagian dari menjalankan sunnah Salafus salih adalah sebuah periode dari zaman Nabi Muhammad SAW, Sahabat, Tabi’in, dan Tabi’in Tabi’at.

Karaker Muhammadiyah-Salafi

Manhaj dakwah Salafi di atas, sedang bertransformasi ke warga Muhammadiyah, sehingga berdampak terjadi pola baru berMuhammadiyah.

Dari amatan penulis setidaknya terpotret ada beberapa pola sikap sosial keagamaan yang ditampilkan oleh Muhammadiyah rasa Salafi alias Musa di lapangan.

Pertama, Musa cenderung ingin menampilkan perilaku sosial keagamaan kehidupan keseharian seperti yang dipraktikkan oleh generasi salafus salih. Mereka berpaham bahwa semua perilaku keseharian para salafus salih dianggap bagian dari sunnah Nabi Muhammad SAW.

Seperti memilihara jenggot, berjubah, bagi wanita mengguna cadar, mempakai celana isbal (celana di atas mata kaki), makan dengan tiga jari, mentradisikan makan kurma, olah raga renang, berkuda dan panahan. Juga mengharamkan musik dan hiburan.

Pengharaman tersebut dianggap bid’ah dan sia-sia karena tidak pernah dilakukan oleh para salafus salih.
Pola sikap sosial keagamaan tersebut, sebelumnya tidak tampak dalam prilaku sosial keagamaan Muhammadiyah. Bahkan ada beberapa hal yang tidak sepaham dengan Himpunan Tarjih Muhammadiyah (HPT).

Kedua, Musa gencar mensosialisasikan jargon Ihyaussunnah, menghidupkan sunnah-sunnah Nabi Muhammad. Seperti gerakan shalat Subuh berjamaah dan sebagainya. Di mana hal ini sebenernya sudah menjadi tradisi warga Muhammadiyah. Tetapi tidak diformalkan dalam bentuk spanduk atau pamflet di publik. Sementara oleh MusA cenderung diformalkan. Hal ini yang tidak ada sebelumnya di tradisi Muhammadiyah.

Ketiga, Musa cenderung gemar mengungkit kembali masalah khilafiah fiqihny. Seperti, tata cara gerakan shalat, tata cara makan, tata cara puasa, niat shalat dan sebagainya. Juga mengungkit kembali persoalan khilafiyah sosial-keagamaan, seperti ziarah kubur, tawasul, cara berpakain, tata cara shalawat, maulid nabi dan sebagainya. Mereka menganggap hal itu merupakan bagian perilaku bid’ah dan harus dimurnikan kembali.

Persoalan- persoalan tersebut memang pernah marak dalam kajian dan dakwah Muhammadiyah pada masa pertengahan sejarah Muhammadiyah. Hal itu sering menimbulkan konflik di tengah masyarakat. Dari situ kemudian kajian dan dakwah Muhammadiyah lebih mengedepankan mencari titik temu dari pada titik seteru dan lebih berorientasi pada kemajuan peradaban.

Namun saat ini cenderung dibuka kembali oleh Musa sehingga berdampak terjadi gesekan kembali di arus bawah.

Keempat, Musa dalam berinteraksi atau berkomunikasi antarsesama warga sering menggunakan idiom-idiom bahasa Arab. Fenomena ini disebut Arabisme sosial. Di mana pola interaksi semacam ini sebelumnya jarang ada di Muhammadiyah. Pola interaksi komunikasi antarwarga Muhammadiyah biasaya menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa setempat.

Demikian tulisan ini, tidak dalam rangka menjustifikasi atau menilai baik dan buruk. Hanya ingin memotret fenomena yang ada di masyarakat, dengan harapan agar bisa dijadikan gambaran bagi rekonstruksi dakwah Muhammadiyah. Terutama bagi Majelis Tabligh untuk merumuskan pola-pola dakwah agar jamaah Muhammadiyah tidak muda terpengaruh oleh pola dakwah yang lain.

Kebenaran sejati milik Allah SWT, kita hanya diminta belajar, semoga bermanfaat! (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Beda Muhammadiyah dengan SalafiMuhammadyah dan SalafiSalafiSalafisme dalam MuhammadiyahSholikh Al Huda
SendShare406Tweet254Share

Related Posts

Wajah Islam Lamongan dalam Bingkai Desa Balun

Selasa 22 November 2022 | 12:21
233

Sholik Al Huda Wajah Islam Lamongan dalam Bingkai Desa Balun oleh Sholikh Al Huda, Peneliti...

Dosen Program Pascasarjana UMSurabaya Didorong Jadi Guru Besar

Minggu 18 September 2022 | 11:16
268

Peserta Raker Program Pascasarjana UMSurabaya di Hotel Aria Surabaya, Kamis (15/9/2022). Dosen Program Pascasarjana UMSurabaya...

Satu Dosen Seribu Sitasi Menuju Akreditasi Unggul UMSurabaya

Kamis 8 September 2022 | 21:16
160

Peserta Upgrading Sitasi Program Pascasarjana UMSurabaya, di Tauhid Tower, Rabu 7 September 2022 (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO...

Riset Camp Dosen Pascasarjana UMSurabaya: Satu Dosen Satu Proposal

Sabtu 13 Agustus 2022 | 20:28
873

Peserta berfoto bersama Moh. Sulthon Amien (duduk, Tengah) (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO - Riset Camp Dosen Pascasarjana UMSurabaya:...

Strategi Salafi Masuk ke Masjid Muhammadiyah

Rabu 10 Agustus 2022 | 09:20
20k

Suasana Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al Fattah bersama Ali Trigiyatno (Aji Damanuri/PWMU.CO) Strategi Salafi...

Etika Merokok Disinggung di Pengajian Ini

Senin 8 Agustus 2022 | 10:56
489

Ustadz Wicaksono PWMU.CO- Etika merokok disinggung dalam Pengajian Ahad Pagi PDM Trenggalek yang berlangsung di...

Bermuka Dua: Muhammadiyah Sekaligus Salafi, Mungkinkan? 

Kamis 7 Juli 2022 | 12:04
19.3k

Dr Aji Damanuri Bermuka Dua: Muhammadiyah Sekaligus Salafi, Mungkinkan? Opini oleh Dr Aji Damanuri, Sekretaris Majelis Tarjih...

Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah

Selasa 5 Juli 2022 | 14:00
46.1k

Aji Damanuri Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah; Ditulis oleh Dr Aji Damanuri, Sekretaris Majelis Tarjih...

Salafisme dalam Muhammadiyah

Rabu 13 April 2022 | 17:30
1.5k

Prof Dr Biyanto ceramah di kajian Ramadhan PCM Krembangan Surabaya. PWMU.CO- Salafisme dalam Muhammadiyah menjadi...

Dosen AIK Harus Berpendidikan Doktor

Rabu 9 Februari 2022 | 15:46
695

Dosen AIK Harus Berpendidikan Doktor PWMU.CO – Dosen AIK harus berpendidikan doktor dan berkualifikasi guru...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    26392 shares
    Share 10557 Tweet 6598
  • SMA Jualan Roti, Kuliah Wisudawan Terbaik

    1751 shares
    Share 700 Tweet 438
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12291 shares
    Share 4916 Tweet 3073
  • Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    1431 shares
    Share 572 Tweet 358
  • Prihatin Gaji Guru, PWM Jatim Akan Lakukan Percepatan Program Bakti Guru

    442 shares
    Share 177 Tweet 111
  • Uji Adrenalin, Siswa Berlian School Berenang di Kolam Tsunami

    269 shares
    Share 108 Tweet 67
  • Begini Keseruan Factory Visit Siswa Berlian School

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
  • Tajdied Center Jatim Uji Hafalan Siswa Spemdalas

    588 shares
    Share 235 Tweet 147
  • Pimpinan Harian dan Badan Pembantu Pimpinan PWA Jatim Dikukuhkan

    402 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Hilal dan Hilal

    148 shares
    Share 59 Tweet 37

Berita Terkini

  • Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
    Ulama Bukan Pewaris NabiSenin 27 Maret 2023 | 09:54
  • Muhammadiyah Jatim Tawarkan Empat Peluang BisnisSenin 27 Maret 2023 | 06:08
  • Ketua PWM Jatim: Jangan Ragu Memulai Jihad EkonomiSenin 27 Maret 2023 | 05:46
  • Empat Keistimewaan Bulan Ramadhan Dikaji PCA TandesMinggu 26 Maret 2023 | 18:53
  • Masjid At Taqwa PRM PPI Anggarkan Rp 189 Juta untuk Buka BersamaMinggu 26 Maret 2023 | 18:33
  • Aisyiyah Cabang Bulak Bagikan 100 Paket Sembako Usai Kajian RamadhanMinggu 26 Maret 2023 | 16:10
  • PWA Jatim 2015-2022 dan 2022-2027 Serah Terima JabatanMinggu 26 Maret 2023 | 16:01
  • Warga Aisyiyah Gayungan Ngaji Syiam dan Surat Al-Hujurat Ayat 13Minggu 26 Maret 2023 | 15:35
  • Muhammadiyah pelopor kewirasosial di Indonesia; Liputan Hendra Pornama, kontributor Tulungagung dari Dome UMM.
    Muhammadiyah Pelopor Kewirausahaan Sosial di IndonesiaMinggu 26 Maret 2023 | 12:39
  • Songsong Munas, Fokal Jatim Koordinasi Perkuat Peran AlumniMinggu 26 Maret 2023 | 12:37

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!