PWMU.CO – Silaturrahim virtual diselenggarakan SD Muhammadiyah Kompleks Gresik (Mugres) dengan MI Muhammadiyah Hadimulyo Metro, Lampung dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Senin (26/10/2020).
Bertajuk Satu Tanah Air; Silaturrahim Virtual Lintas Budaya dan Bahasa dalam Indonesia Raya ini dilaksanakan tidak hanya mengundang seluruh siswa Kelas V SD Muhammadiyah Kompleks Gresik, tapi juga mengundang seluruh siswa Kelas V dari MI Muhammadiyah Hadimulyo Metro, Lampung.
Pandemi Covid-19 yang terjadi di pertengahan bulan Maret 2020 hingga sekarang memang membuat kegiatan belajar mengajar belum dapat dilakukan secara normal. Sehingga Hari Sumpah Pemuda yang biasanya diselenggarakan di sekolah, kali ini harus dilakukan secara virtual melalui Zoom Clouds Meeting.
Berharap Bertemu Secara Langsung
Kepala SD Mugres Edy Riyansyah dalam sambutannya berharap, kegiatan silaturrahim virtual ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para siswa.
“Sekaligus dapat menjadikan sekolah kita lebih maju. Tidak hanya dalam bidang akademik namun juga bidang non akademik. Dan semoga Allah mentakdirkan kita bertemu secara langsung,” ujarnya.
Kegiatan Satu Tanah Air ini disambut baik oleh Sukarman, Kepala MI Muhammadiyah Hadimulyo Metro, Lampung.
Sukarman juga berharap, agar dengan silaturrahim virtual lintas budaya ini setiap siswa dapat melestarikan budaya daerah masing-masing.
Kenalkan Baju Adat dan Makanan Khas
Selanjutnya siswa dari SD Mugres, Abdul Aisy Abrisam dan Daniar Almira Gaidha Marsya memperkenalkan pakaian khas Gresik yaitu baju safari lengan panjang warna putih dan bawahan putih berlilit sarung serta memakai kopyah bagi laki-laki sedangkan kebaya dengan kerudung sarung (kurosi) bagi perempuan.
Tidak hanya pakaian adat, Daniar juga menyebutkan beberapa makanan khas Gresik seperti Nasi Krawu, Sego Rumo, Pudak dan Otak-otak.
Sedangkan dari MI Muhammadiyah Hadimulyo Metro ada Aldo dan Jihan yang memperkenalkan pakaian adat Lampung yaitu baju putih lengan panjang, sarung, celana panjang dan sejenis selendang yang disangkulkan untuk yang laki-laki, sedangkan untuk perempuan menggunakan tapis dengan perhiasaan mahkota di kepala.
Pada sesi tanya jawab, Annisa Zahrotul Firdaus siswa Kelas VI SD Mugres menceritakan, selama pandemi Covid-19, pembelajaran dilakukan dari rumah.
“Kami belajar dengan cara melihat video pembelajaran yang dikirim oleh bapak dan ibu guru. Kalau di sekolah kalian bagaimana? Apakah sama?” tanya Annisa kepada siswa MI Muhammadiyah Hadimulyo Metro, Lampung.
“Selama pandemi terjadi ini kami belajar secara online, namun untuk siswa Kelas I sampai Kelas III kami lakukan home visit yang sebelumnya sudah dibagi menjadi beberapa kelompok kecil lalu di kumpulkan ke salah satu rumah siswa dan guru akan datang ke rumah siswa tersebut,” jawab Nur Aini Lutfhiana salah satu guru MI Muhammadiyah Hadimulyo Metro.
Bertukar Info Kesenian dan Cinderamata
Selain bertukar pengalaman belajar selama pandemi, silaturrahim virtual ini juga memperkenalkan permainan tradisional, kesenian daerah, serta bahasa dari masing-masing daerah.
Permainan tradisional Gresik yang diperkenalkan adalah Engklek atau Teblekan yang dijelaskan oleh Khairunnisa Anindyawati Tryandini dan Najwa Shafa Azzahra.
Sedangkan untuk kesenian daerah Gresik yaitu Pencak Macan yang dijelaskan oleh Muhammad Shaddam Athallah dan Naflah Afiyah Anwar. Dan untuk memperkenalkan bahasa Gresik disampaikan oleh Cheryl Azzela Shazmecka.
Sedangkan permainan khas Lampung yaitu Sumput Bata yang cara bermainnya dengan menggunakan tumpukan pecahan genting dan keseniannya berupa Tari Sigeh dijelaskan oleh Aldo dan Jihan sebagai wakil dari Lampung.
Di akhir acara, kedua sekolah saling bertukar cinderamata yaitu Damar Kurung dari Gresik sedangkan hiasan Gajah dari Lampung. (*)
Kontributor Aisyi Hartini Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni