Pak Julius Berpulang, Tinggalkan Karya-Karya Fenomenal. Wafat hari Jumat 30 Oktober 2020. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT.
PWMU.CO – Saya mengenal Ir Julius Setyopranoto MSi sebagai seorang yang luar biasa. Selalu ada hal yang baru yang dikerjakan untuk kebaikan. Salah satunya adalah pendirian KBIH RSI Aisyiyah.
Pak Julius, sapaan akrabnya, adalah salah satu yang mandegani bimbingan haji tertua dan terpopuler di Malang.
“Mas Nugroho, salah satu tujuan umat Islam itu adalah haji dan umrah. Mengkombinasikannya dengan dunia kesehatan adalah bentuk kemajuan cara pandang kita. Maka dibentuklah KBIH RSI Aisyiyah ini. Artinya kalau ibadah harus sehat dan kalau sehat ibadahnya sempurna,” kata Pak Julius pada saya. di sela bimbingan haji tahun 2008.
KBIH ini pun menjadi penghubung RSI Aisyiyah dengan semua segmen masyarakat. Lembaga ini dicintai, disukai, dan menjadi rujukan bagi siapa yang ingin beribadah secara kualitatif. Jamaahnya menyebar dari seluruh Indonesia. Bahkan dari Malaysia pun ada. Mereka pasti bersentuhan dengan pria murah senyum ini.
Beliau begitu detail bila menceritakan perjalanan haji dan umrah. “Saya mengkader banyak orang termasuk Panjenengan agar KBIH ini tetap menjadi ukuran kebaikan beribadah,” pesannya pada saya saat itu.
Menurut dia, setiap yang datang ke KBIH ini, yang diharapkan adalah KBIH yang modern, ramah, ibadahnya khusyuk dan mendapat jaminan pengawasan dan perwatan kesehatannya.
“Jadi selain terkait kaifiat (tata cara) ibadah juga terkait promosi RSI Aisyiyah Kota Malang. Dua sisi yang harus dingat selalu,” kata Pak Julius yang pernah menjadi Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang ini.
Dosen Jurusan Elektronika Universitas Brawijaya ini juga penggagas Warung Gratis Perharsia (WGP), sebelum banyak orang berinfak makanan gratis seperti saat ini.
Penemu pembiasan dan pembesaran semikonduktor itu memulai WGP dari Perkumpulan Haji RSI Aisyiyah (Perhasia). Caranya anggota Perharsia mengumpulkan dana, membagi tugas, dan menyusun jadwal yang tidak terputus hingga kini di berbagai tempat dan kalangan.
Karya Pak Julius lain yang fenomenal adalah pendirian Lazismu PDM Kota Malang. Dengan 10 orang jamaah haji Perharsia beliau mendirikan Lazismu ini guna melayani dan mentasarufkan zakat infak, dan sedekah warga Kota Malang
Dirikan Lazismu Kota Malang
“Lazismu ini akan menjadi wadah filantropi yang besar, karena di sana ada nama Muhammadiyah. Maka orang lebih percaya menaruh zakat, infak, dan sedekahnya ke Lazismu karena Muhammadiyah itu terpercaya dan bertanggungjawab,” kata Pak Julius.
Pria berambut putih itu kini telah tiada. Pak Julisu meninggal hari Jumat 30 Oktober 2020 dan dimakamkan pukul 09.30 WIB di Kota Malang.
Banyak yang kehilangan sosok dermawan ini. Dia suka mewakafkan harta dan jiwanya. Termasuk rela menjadi penunggu perpustakaan umum yang dibuka dirumahnya di Tlogo Joyo Kota Malang. Dia siap berkorban bagi siapa saja yang mau belajar kepadanya. Amanah Pak Julius yang terakhir adalah sebagai takmir Masjid Imam Bukhori PDM Kota Malang.
Selamat jalan saudaraku tercinta Pak Julius, mujahid kemajuan Muhammadiyah. Kini engkau dalam kasih sayang Allah. Mudah-mudahan kami mampu meneruskan jalan kebaikanmu. Amin. (*)
Penulis H. Nugraha Hadi Kusuma. Editor Mohammad Nurfatoni.