PWMU.CO – Gerakan Aisyiyah Bermasker dilaksanakan oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Jember saat Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) II yang dilakukan secara virtual melalui aplikasi Zoom, Ahad (1/11/2020).
Gerakan ini ditandai dengan seluruh peserta Musypimda secara serentak memakai masker bersama-sama.
Dalam Musypimda II ini PDA Jember melaporkan beberapa pencapaian program pada Pleno I yang disampaikan oleh Ketua PDA Jember Menik Chumaidah SH MHum.
Perkembangan Pesat Aisyiyah Jember
Menik menjelaskan, selama tahun 2019–2020 ada penambahan 10 ranting baru di 23 cabang di seluruh Kabupaten Jember.
“Ke depan, jika memenuhi syarat, maka sebaiknya diadakan pemekaran dengan membentuk cabang baru. Tapi dengan catatan harus ada pembinaan dari daerah atau cabang yang terdekat,” papar Menik.
Dia mengatakan, pada kurun waktu 2 tahun PDA Jember juga telah berhasil mendirikan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) dan sudah melakukan pendampingan serta pelayanan terhadap masyarakat yang mencari keadilan, “Posbakum ini diresmikan saat Milad Aisyiyah Ke-105 pada Tahun 2019,” ucapnya.
Dia mengatakan, perkembangan Aisyiyah di Jember mengalami kemajuan pesat dan telah bersinergi dengan organisasi lain yang sevisi serta semisi dengan Aisyiyah.
“Konsolidasi senantiasa kami lakukan dengan mengadakan pertemuan antar cabang baik sebelum atau selama pandemi Covid-19. Kami juga bekerja sama dengan PDM Jember, Lazismu, TB Care dan ortom yang lain dalam penanganan peduli dampak Covid-19,” ujarnya.
Selama pandemi Covid-19 terjadi, dia menambahkan, Majelis Tabligh melakukan pendataan ulang Muballighot Aisyiyah dan kajian dilakukan secara virtual dengan mengangkat tema isu–isu terkini agar warga Aisyiyah tidak ketinggalan informasi.
Pada sidang pleno II diisi laporan perkembangan cabang. Ada lima PCA yang ditunjuk untuk melaporkan kegiatan dan menyampaikan program unggulan selama 2019-2020 yaitu PCA Tanggul, PCA Sumbersari, PCA Watukebo, PCA Kaliwates dan PCA Cakru.
Sedangkan pada pleno III berisi tentang penyampaian hasil sidang komisi dan tanggapan peserta.
Siti Nuryati, perwakilan dari PCA Sumbersari menanyakan tindakan riil Majelis Hukum dan HAM di tingkat ranting yang langsung ditanggapi Menik Chumaidah.
“Untuk tingkat ranting cukup mensosialisasikan program dari Majelis Hukum dan HAM. Namun apabila ada kasus di masyarakat, itu menjadi ranah Posbakum,” terang Menik.
Sekolah Kader Aisyiyah
Sementara itu Humaiyah, Sekretaris PCA Tanggul, memberikan saran agar PDA Jember melakukan turba ke cabang–cabang yang kurang aktif. Dia juga menanyakan tentang kriteria calon pimpinan Aisyiyah yang harus bersertifikat sekolah kader.
Menurutnya, mencari kader yang mau menjadi pimpinan saja susah. Apalagi jika harus mempunyai sertifikat sekolah kader.
Hal tersebut langsung mendapatkan tanggapan dari Fitrotul Mufaridah MPd, Wakil Ketua PDA Jember. Dia mengatakan, sekolah kader adalah program dari Pimpinan Pusat Aisyiya dan program ini akan ditindaklanjuti oleh jajaran pimpinan di bawahnya.
“Selama pandemi, sekolah kader dilaksanakan secara virtual yang akan dimulai Bulan Desember 2020. Setiap cabang mengirimkan satu orang dari unsur pimpinan dan satu orang dari majelis,” jelasnya.
Dia menuturkan, dengan adanya sekolah kader ini, diharapkan akan terlahir kader–kader yang mempunyai ideologi Muhammadiyah yang kuat sehingga mampu menjadi calon pimpinan Aisyiyah yang akan datang. (*)
Kontributor Humaiyah Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni