• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Rabu, Juli 6, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Agar Muhammadiyah Tak Lagi Yatim Piatu Politik

Kamis 12 November 2020 | 11:28
4 min read
13.9k
SHARES
43.6k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Prof Biyanto

Agar Muhammadiyah Tak Lagi Yatim Piatu Politik, kolom ditulis oleh Biyanto, Guru Besar Filsafat dan Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.

PWMU.CO – Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di 270 kabupaten/kota akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020. Pertanyaannya, dari begitu banyak pilkada berapa kader atau simpatisan Muhammadiyah yang maju sebagai calon bupati/walikota atau wakil bupati/wakil walikota?

Jika tidak ada kader atau simpatisan, berapa banyak calon dalam pilkada yang memiliki hubungan emosional dengan Muhammadiyah?

Sebagai insider penulis ingin mengajak aktivis Muhammadiyah untuk menjadikan pertanyaan tersebut sebagai refleksi bersama. Sebuah refleksi yang penting untuk menyongsong Milad Ke-108 Muhammadiyah (18 November 1912-18 November 2020).

Jika pimpinan dan warga persyarikatan abai dengan dinamika politik, maka jangan heran apabila mereka yang masuk dalam pusaran politik dan kekuasaan tidak memerhatikan kepentingan Muhammadiyah.

Pada konteks itulah Muhammadiyah penting menjadikan politik sebagai amal usaha baru setelah sukses di bidang pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial.

Pertanyaannya, dari mana keinginan mewujudkan politik sebagai amal usaha harus memulai? Jawabnya, sebagai langkah awal penting dirintis penyelenggaraan sekolah politik untuk mendidik kader-kader Muhammadiyah.

Kader-kader tersebut dapat disiapkan untuk mengisi berbagai posisi di eksekutif dan legislatif. Dorongan mewujudkan amal usaha politik pernah diutarakan almarhum Bahtiar Effendy. Menurut beliau, menjadikan politik sebagai amal usaha penting karena sepanjang era reformasi, Muhammadiyah belum sukses menempatkan kader-kader terbaiknya di lembaga eksekutif dan legislatif.

Yatim Piatu Kekuasaan

Diaspora kader-kader Muhammadiyah di panggung politik dan pemerintahan belum terlaksana dengan baik. Bahkan di instansi tertentu dalam pemerintahan, kader-kader Muhammadiyah termarginalisasi. Padahal Muhammadiyah memiliki sumber daya berkualitas yang melimpah.

Pada konteks itulah Ahmad Syafii Maarif (Buya Syafii) pernah menyatakan bahwa dalam politik dan kekuasaan Muhammadiyah layaknya yatim piatu (Republika, 24/9/2019).

Istilah yatim piatu politik merupakan refleksi mendalam Buya Syafii terhadap nasib Muhammadiyah dalam panggung politik nasional. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa sejauh ini Muhammadiyah belum menikmati buah dari era reformasi.

Padahal era reformasi tidak dapat dilepaskan dari ketokohan Amien Rais, yang notabene mantan Ketua (Umum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Publik mengenal Amien Rais sebagai Bapak Reformasi.

Pertanyaannya, apa yang salah dengan posisi politik Muhammadiyah sepanjang era reformasi sehingga belum sukses mendistribusikan kader-kadernya dalam berbagai jabatan publik di lembaga politik dan pemerintahan?

Pertanyaan ini dapat dijawab secara normatif dengan menyatakan bahwa Muhammadiyah memang bukan partai politik. Khittah politik Muhammadiyah juga meniscayakan organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan menjaga jarak yang sama dengan semua partai politik. Sejauh ini Muhammadiyah juga menunjukkan konsistensinya dengan menekuni perjuangan melalui jalur kultural.

Dalam posisi itulah Muhammadiyah tidak mungkin bermain politik praktis layaknya partai. Selanjutnya juga dikatakan bahwa yang dimainkan Muhammadiyah adalah politik kebangsaan (high politics). Yakni, politik adiluhung yang menekankan pentingnya politik nilai.

Meski politik kebangsaan penting, namun dalam konteks politik sekarang ini Muhammadiyah sejatinya dapat mengambil langkah lebih jauh. Muhammadiyah dapat menegoisasikan kader-kader terbaiknya untuk menduduki jabatan-jabatan publik di legislatif dan pemerintahan.

Tiga Pilihan Strategi Politik

Sebagai organisasi besar dengan amal sosial yang konkrit, “jihad politik” itu penting dilakukan dalam konteks dakwah amar makruf nahi mungkar. Ada beberapa pilihan untuk mewujudkan gagasan amal usaha politik.

Pertama, Muhammadiyah mendirikan partai politik. Pilihan ini pasti tidak mudah karena berlawanan dengan khittah politik Muhammadiyah.

Kedua, Muhammadiyah menjadikan partai tertentu sebagai partai utama. Posisi ini sejatinya telah diambil Muhammadiyah. Sejauh ini publik juga memahami bahwa Muhammadiyah memiliki hubungan istimewa dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Ketiga, Muhammadiyah mendistribusikan kadernya di berbagai partai politik. Hal itu berarti Muhammadiyah membebaskan kadernya untuk berdiaspora di sejumlah partai politik.

Dari sejumlah alternatif tersebut, rasanya yang paling memungkinkan adalah pilihan ketiga. Melalui cara itulah Muhammadiyah dapat menitipkan aspirasi perjuangan pada kader dan simpatisan Muhammadiyah yang berdiaspora di sejumlah partai politik serta lembaga legislatif dan eksekutif.

Dengan meminjam istilah Din Syamsuddin dalam Islam dan Politik Era Orde Baru (2001), strategi tersebut dinamakan politik alokatif (allocative politics). Untuk menjalankan politik alokatif, yang harus dilakukan Muhammadiyah adalah menyiapkan kader-kadernya untuk berkhidmat di dunia politik.

Mereka harus orang yang memiliki integritas, kompetensi, talenta, dan antusiasme di bidang politik. Mereka juga harus tahan banting dan tidak mudah kaget berhadapan dengan dinamika politik yang selalu menghadirkan kejutan.

Untuk menjadikan kader Muhammadiyah berkarakter tersebut tentu membutuhkan pendidikan berkelanjutan. Pada konteks itulah gagasan sekolah politik penting direalisasikan sebagai bagian jihad politik Muhammadiyah. Sekolah politik ini merupakan investasi jangka panjang untuk mewujudkan amal usaha politik. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: 108 Tahun MuhammadiyahAmien RaisBahtiar EffendyBiyantoBuya Syafii MaarifDr Biyanto MAMilad Ke-108 MuhammadiyahMuhammadiyah dan PolitikProf Bachtiar EffendyYatim Piatu Kekuasaan
SendShare5576Tweet3485Share

Related Posts

Rektor Ajak Mancing di Tambak UMG Seluas 35 Hektar

Rabu 22 Juni 2022 | 20:00
38.1k

Berbicang di tengah tambak. Dari kiri: Firman Susanto Noor, Eko Budi Leksono, Moh. Mudzakkir, dan...

Kenangan bersama Buya Syafii sang Alumnus Muallimin

Sabtu 28 Mei 2022 | 12:52
1.2k

Buya Ahmad Syafii Maarif (kiri) di acara Milad Ke-100 Madrasah Muallimin dan Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta...

Buya Syafii dan Tiga Pendekar Chicago

Sabtu 28 Mei 2022 | 10:16
14.3k

Dhimam Abror: Buya Syafii dan Tiga Pendekar Chicago Buya Syafii dan Tiga Pendekar Chicago, kolom oleh Dhimam Abror Djuraid...

Kecintaan Buya Syafii pada Negara Ini Terlalu Besar

Sabtu 28 Mei 2022 | 08:47
183

Duta Besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari (tangkapan layar Sugieran/PWMU.CO) Kecintaan Buya Syafii pada...

Ketua Umum PBNU: Buya Syafii Berjiwa Indah

Sabtu 28 Mei 2022 | 05:53
453

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (tangkapan layar Sugieran/PWMU.CO)  Ketua Umum PBNU: Buya Syafii...

Menag: Buya Syafii Konsisten Rawat Kerukunan Umat Beragama

Jumat 27 Mei 2022 | 21:57
413

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Menag: Buya Syafii Konsisten Rawat Kerukunan Umat Beragama. (Sugiran/PWMU.CO) Menag:...

Buya Syafii, Kompas Moral Bangsa Itu Telah Tiada

Jumat 27 Mei 2022 | 21:31
33.4k

Buya Ahmad Syafii Maarif (antaranews.com) Buya Syafii, Kompas Moral Bangsa Itu Telah Tiada; Oleh Biyanto Guru Besar...

Haedar Nashir: Saya Jadi Saksi, Buya Syafii Dipanggil Allah dengan Kesiapan Luar Biasa

Jumat 27 Mei 2022 | 20:47
21.8k

Haedar Nashir (kedua dari kiri). Haedar Nashir: Saya Jadi Saksi, Buya Syafii Dipanggil Allah dengan...

Buya Syafii Itu seperti Nabi Khidir

Jumat 27 Mei 2022 | 17:27
2.3k

Buya Syafii Maarif (kanan) dengan Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy....

Presiden Jokowi Beri Penghormatan Terakhir pada Buya Syafii

Jumat 27 Mei 2022 | 17:15
1.1k

Presiden Jokowi Beri Penghormatan Terakhir pada Buya Syafii; Liputan Nely Izzatul, Kontributor PWMU.CO Yogyakarta PWMU.CO -...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah

    9650 shares
    Share 3860 Tweet 2413
  • Semua Orang Itu Penting, Ini Branding Empat Sekolah GKB

    3562 shares
    Share 1425 Tweet 891
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-Haram

    2775 shares
    Share 1110 Tweet 694
  • Begini Calon Jamaah Haji Mencuci Pakaian di Mekah

    2492 shares
    Share 997 Tweet 623
  • Hukum Puasa Arafah Ikut Arab Saudi, Shalat Idul Adha Ikut Indonesia

    2473 shares
    Share 989 Tweet 618
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan Prestasinya

    2015 shares
    Share 806 Tweet 504
  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota Surabaya

    1870 shares
    Share 748 Tweet 468
  • Jamaah Masjid Sujud Diingatkan Karakter Internet yang ‘Khalidina fiha Abadan’

    2720 shares
    Share 1088 Tweet 680
  • Man of The Match, Siswa SD Muhammadiyah 1 Ngawi Ini Ingin Jadi Atlet Nasional

    727 shares
    Share 291 Tweet 182
  • Muhammadiyah dan Salafi: Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya

    12267 shares
    Share 5615 Tweet 2772

Berita Terkini

  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota SurabayaRabu 6 Juli 2022 | 20:40
  • Alumni Smamda
    Alumni Smamda Ini Terus BerprestasiRabu 6 Juli 2022 | 18:20
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan PrestasinyaRabu 6 Juli 2022 | 16:55
  • Merawat kerukunan
    Merawat Kerukunan, Nasyiah Bikin Acara IniRabu 6 Juli 2022 | 16:09
  • Hukum Puasa Arafah Ikut Arab Saudi, Shalat Idul Adha Ikut IndonesiaRabu 6 Juli 2022 | 15:41
  • SDMM Menyandang Sekolah Ramah Anak, Ini Daftar Resmi SRARabu 6 Juli 2022 | 15:00
  • Duta Kosmetik
    Duta Kosmetik Ini Murid SmamdaRabu 6 Juli 2022 | 14:52
  • Inilah Makanan Favorit CJH asal Indonesia di MekahRabu 6 Juli 2022 | 13:34
  • G30S Ujian konstitusi
    Alphard untuk Ustadz dan UmatRabu 6 Juli 2022 | 13:09
  • Rahasia Siswa Berlian School Jadi Siswa Terbaik TahfidhRabu 6 Juli 2022 | 12:22

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In