PWMU.CO – Motivasi siswa SMA Muhammadiyah 1 Babat (Muhiba) Yessy Nora Sandy untuk ikut Lomba Dai Virtual LDK PWM Jatim bukanlah untuk menjadi juara semata. Namun ia bertekad untuk mengajak generasi muda agar lebih giat menuntut ilmu seperti yang ia sampaikan dalam ceramah singkatnya.
Dihubungi PWMU.CO (9/11/2020), Yessy mengatakan ikut lomba dai virtual ini atas keinginan pribadi dan dibantu Ahmad Muflih, salah satu guru SMA Muhammadiyah 1 Babat untuk memvideokan ceramahnya.
Belajar secara Mandiri
Dia mengaku belajar pidato secara mandiri dan tidak dibimbing siapapun, bahkan dalam gerakan-gerakan dia pun berlatih sendiri.
“Ketika pulang sekolah, saya belajar di kelas sendiri. Karena saya tinggal di pondok, sehingga tidak mungkin latihan di sana. Saya sungkan masak gerak-gerik sendiri, banyak santri, banyak yang melihat,” terangnya.
Dalam mengikuti lomba itu, dia mengatakan, meskipun tidak menjadi juara, dia tidak kecewa. “Malah bangga karena saya berani berpidato secara virtual dan dinikmati orang banyak. Semoga dapat menjadi contoh dan motivasi siswa lain juga para viewers, serta isi pidato yang saya sampaikan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya.
Di samping pidato, dia juga mempunyai bakat menulis. Ketika duduk di Kelas IX SMP Negeri 1 Baureno Kabupaten Bojonegoro, beberapa kumpulan tulisannya diterbitkan oleh guru Bahasa Indonesia. Judulnya Langkah Hatiku Harus Lebih Baik.
“Tapi saya merasa belum puas. Meskipun guru dan teman-teman saya ikut bangga, namun menurut saya sendiri buku itu belum pantas untuk dijual belikan, karena masih banyak yang harus dibenahi,” jelasnya.
Ingin Menjadi Penulis Handal
Dia pun bertekad untuk menjadi penulis yang sesungguhnya. Bersama dua teman lainnya, saat ini Yessy mendapatkan bimbingan dari Ustadz Hilman Sueb. Mereka bertiga diberi tugas menulis per chapter yang ditargetkan tahun 2021 dapat menerbitkan buku.
Untuk menopang keinginannya menjadi penulis, maka Yessy rajin mengikuti ajang lomba pidato, puisi, mengikuti seminar, dan lain-lain. Dia meyakini, semua itu diikuti untuk menambah pengalaman, “semakin banyak pengalaman, semakin banyak pengajaran, yang pasti akan bermanfaat di masa mendatang,” tambah Yessy dengan penuh semangat.
Suparno, ayah Yessy bekerja di JW Marriott sebagai cheif, sedangkan ibunya Ari Murniati adalah seorang ibu rumah tangga dan pedagang kecil-kecilan. Mereka merasa sangat senang melihat Yessy mengikuti berbagai lomba, salah satu yang membuat mereka terkejut, karena Yessy mengikuti lomba da’i virtual.
“Karena saingannya orang-orang hebat, yakni para ustadz-ustadzah, sedangkan saya kategorinya masih pelajar SMA. Beliau bangha karena saya berani mengikuti lomba tersebut, meskipun belum diberi kesempatan untuk menang,” papar anggota Bidang Advokat PRA IPM SMA Muhammadiyah 1 Babat tersebut. (*)
Kontributor Hilman Sueb Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni