ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Selasa, Maret 28, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Modal Muhammadiyah Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri

Minggu 15 November 2020 | 11:17
6 min read
164
SHARES
512
VIEWS
ADVERTISEMENT
Modal Muhammadiyah Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri (Sketsa foto Zainuddin Maliki oleh Atho’ Khoironi/PWMU.CO)

Modal Muhammadiyah Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri, kolom ditulis oleh Prof Dr Zainuddin Maliki MSi, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim; anggota DPR RI Fraksi PAN. Ditulis khusus menyambut Milad Ke-108 Muhammadiyah, 18 November 2020.

PWMU.CO – Menghadapi pandemi berkepanjangan, bangsa ini benar-benar berada dalam situasi yang krusial dan kompleks. Upaya memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta melindungi segenap tumpah darah dan seluruh rakyat Indonesia menghadapi banyak masalah.

Oleh karenanya memerlukan kepedulian banyak pihak. Adalah tepat jika pada milad ke-108 tahun 2020 ini Muhammadiyah berusaha meneguhkan gerakan keagamaan menghadapi pandemi dan masalah negeri.

Modal yang Diandalkan

Cukup banyak modal yang dimiliki Muhammadiyah untuk hadir sebagai solusi. Tetapi jangan salah, Muhammadiyah memang memilik infrastruktur dan aset yang dibangun secara volunter jika dihitung secara material tidak kecil.

Namun modal utama persyarikatan ini tidak terletak pada modal finansial dan material, melainkan lebih pada modal sejarah, kultural, sosial, dan juga kepemimpinan.

Modal sejarah yang dimiliki Muhammadiyah merupakan akumulasi perjuangan persyarikatan sejak negeri ini belum merdeka. Dengan modal pengalaman sejarah, upaya Muhammadiyah untuk ikut membawa Indonesia ke masa depan terkandung jaminan tidak akan tercerabut dari akar sejarah bangsa.

Di samping itu persyerikatan yang didirikan KH Ahmad Dahlan ini memiliki modal kultural yang antara lain melahirkan budaya memberi. Kebahagiaan warga Muhammadiyah muncul bukan pada saat menerima, tetapi saat memberi.

Karena itulah maka mudah dimengerti jika tumbuh etika yang kuat pada setiap warga persyarikatan, sebagaimana pesan KH Ahmad Dahlan untuk menghidup-hidupi Muhammadiyah dan tidak mencari hidup di Muhammadiyah.

Bersyarikat, Bukan Kerumunan

Muhammadiyah juga memiliki modal sosial yang kuat. Dengan modal ini tumbuh kesadaran bersyarikat. Warga Muhammadiyah menyadari tidak akan bisa menjadi gerakan keagamaan yang berkemajuan jika hanya menjadi kerumunan.

Ciri kerumunan itu berhimpun di satu wadah tetapi masing-masing buka lapak dan mengejar kepentingannya sendiri-sendiri. Dengan modal sosial inilah terbentuk kesadaran bersyarikat sehingga setiap kebijakan dan amal usaha yang diagendakan selalu mendapatkan dukungan semua warga persyerikatan.

Dengan bersyarikat, warga Muhammadiyah bisa mengokohkan “bangunan” pendidikan, kesehatan, dan ekonomi yang menyebar di seluruh pelosok negeri bahkan sudah merambah ke luar negeri.

Berbagai kegiatan filantropis dan kemanusiaan seperti yang dikelola oleh Lazismu, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), dan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MDCC) telah dirasakan manfaatnya oleh seluruh anak negeri.

Jangan dilupakan semangat bersyarikat dalam jihad
politik Muhammadiyah (Jipolmu) bisa mengantarkan warganya untuk mendapatkan kursi di parlemen sebagaimana yang dilakukan oleh PWM Jawa Timur dalam Pemilu 2019 lalu.

Modal Muhammadiyah Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri. Logo Milad- Ke-108 Muhammadiyah.

Kepemimpinan ala Muhammadiyah

Tidak kalah pentingnya adalah kuatnya modal kepemimpinan. Sejauh ini persyerikatan Muhammadiyah, di semua level, organisasi otonom dan AUM (amal usaha Muhammadiyah), memiliki mekanisme pergantian kepemimpinan yang selalu menghasilkan pemimpin persyerikatan yang berkomposisi elite benevolent.

Yakni elite yang tak menghabiskan energinya untuk menyelesaikan urusan dan kepentingan pribadi, tetapi elite yang energinya dihabiskan untuk memberi. Memberi manfaat, pencerahan, inisiative, arah perjuangan, pilihan strategi dakwah dan juga keteladanan dalam memberdayakan masyarakat, amar makruf nahi mugnkar.

Kepemimpinan di tangan benevolent elite——meminjam istilah Andrei Shleifer dan Robert W. Vishney—memungkinkan Muhammadiyah dikelola oleh “giving and helping hand“. Organisasi berada di tangan pemimpin yang baik hati memberi peduli dan berusaha memberdayakan warganya (Shleifer & Vishney, The Grabbing Hand: Government Pathologies and Their Cures, 1998).

Dengan kepemimpinan seperti itu menjadikan relasi antara pimpinan dengan warga persyarikatan menjadi begitu sangat kuat.

Jika pola kepemimpinan berada ada di tangan elite benevolent, spirit-nya adalah memberi dan memberdayakan (giving and helping) maka organisasi atau jika ditarik ke sisi makro yaitu negara, maka negara akan mendapat dukungan penuh dari warganya. Dengan demikian menjadi mudah mengelola kekayaan sumber daya alam yang kita miliki sebagai modal menjadikan negara yang maju dan kuat.

Adalah berbahaya jika kepemimpinan jatuh di tangan malevolent sehingga masyarakat dikendalikan penguasa “grabbing hand“. Seperti dijelaskan Shleifer dan Vishney, penguasa yang tersebut terakhir memiliki sifat rakus, bernafsu untuk memiliki lebih banyak dan tak segan merampok kekayaan negara.

Persoalan kepemimpinan ini barangkali yang membuat bangsa ini masih belum bisa mengatasi pandemi dengan berbagai dampak yang ditimbulkannya. Sejauh ini pemerintah dengan strategi PSBB (pembatasan sosial berskala bbbbesar) dan berbagai upaya yang dilakukan belum bisa menekan pandemi Covid-19.

Hingga lebih setengah tahun terakhir kurvanya belum kunjung landai sehingga menimbulkan kesan hopeless dengan berbagai kebijakan yang telah dilakukan. Belakangan mencoba beli vaksin dari Tiongkok, Rusia dan konon juga dari Amerika. Para pembesar negeri tampak begitu mengharap vaksin itu bisa menghabisi Covid-19.

Pandemi Timbulkan Berbagai Masalah

Faktanya wabah pandemi ini masih merupakan ancaman serius, meski nasib Indonesia seperti ini tidaklah sendiri. Dari sisi ekonomi bangsa ini telah resmi menghadapi resesi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 minus 2,9 persen.

Dampaknya sudah terasa. Pemerintah tak kuasa mengerem defisit anggaran. Tak urung angkanya terus melebar. Mengutip pernyataan Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Luky Alfirman (22/9) defisit APBN 2020 melebar dari target Rp1.039,2 triliun atau 6,34 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahun ini.

Pajak untuk menutup defisit APBN tidak lagi bisa diharapkan banyak karena rasio penerimaannya turun akibat dunia usaha pada kolaps. Akhirnya pemegang otoritas keuangan pun kembali melirik peluang mencari pinjaman. Banyak yang mencemaskan kalau pilihannya yang tersebut terakhir karena beban hutang ke depan akan semakin menganga.

Dunia usaha yang kolaps bukan hanya usaha “kakap” kecil tetapi juga menyentuh sejumlah usaha kakap besar (big fish). Usaha pariwisata, hotel, dan travel paling terpuruk. Padahal sektor ini sumbangan PDB-nya cukup signifikan.

BPS, Agustus 2020 mengumumkan kunjungan wisatawan mancanegara hanya 164.970, turun drastis sebesar 89,22 persen jika dibandingkan Agustus 2019 berjumlah 1,53 juta (baca beritasatu.com).

Dampaknya bukan hanya banyak terjadi PHK, tetapi juga memperlebar angka pengangguran dan peningkatan angka kemiskinan. Mudah-mudahan peringatan Nabi Muhammad SAW “kadal faqru an-yakuna kufra” tidak terjadi di negeri ini dengan meningkatnya jumlah angka kemiskinan.

Demokrasi yang Mengkhawatirkan

Dari sisi politik, upaya melakukan penguatan demokrasi tentu semakin berat. Demokrasi memerlukan penguatan ekonomi dan pendidikan. Apa yang dikatakan Almond dan Verba (1963) demokrasi akan terbangun jika ekonomi tumbuh dengan baik dan civic culture berkembang. Tidak banyak negara miskin yang berhasil memperkuat demokrasi. Meski tak semua negara kaya tumbuh demokrasi.

Sejalan dengan bertambahnya pengangguran dan angka kemiskinan, bangsa ini dibayang-bayangi sejumlah gerakan protes. Kaum buruh dan mahasiswa turun ke jalan dengan pemicu pengesahan UU Cipta Kerja tanggal 5 Oktober 2020 lalu dengan banyak demonstrannya yang ditangkap.

Survei kebebasan berpendapatpun mendapat nilai buruk. “Publik menilai bahwa Indonesia makin tidak demokratis, semakin takut warga menyatakan pendapat, semakin sulit warga berdemonstrasi, dan aparat dinilai semakin semena-mena, maka kepuasan atas kinerja demokrasi semakin tertekan,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, saat mengumumkan hasil sigi yang dilakukan lembaganya tanggal 24 hingga 30 September 2020 (baca tempo.co).

Learning Loss

Demokrasi juga mensyaratkan tumbuhnya civic culture. Budaya kewargaan ini tak akan tumbuh jika masyarakatnya tak terdidik dengan baik. Sementara konfigurasi pendidikan SDM yang kita miliki masih banyak yang SD dan tidak lulus SD saja.

Oleh karena itu bangsa ini berharap dunia pendidikan bisa dijadikan solusi bagi lahirnya manusia-manusia merdeka dan kreatif di tengah tekanan ekonomi, sosial, maupun politik ini. Namun nyatanya dunia pendidikan tak luput dari hempasan wabah Corona. Pembelajaran hanya bisa dilakukan dengan daring, luring, dan sedikit daerah yang berani tatap muka. Alhasil, pembelajaran tidak bisa dilakukan secara optimum.

Karena proses pembelajaran tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya mudah dimaklumi jika muncul kekhawatiran terjadi learning loss. Selama pandemi tak terjadi proses pembelajaran mendalam (deep learning). Pembelajaran tidak menumbuhkan proses transformasi potensi peserta didik secara kognitif, psikomotorik maupun afektif.

Nah, pada milad ke-108 ini, Muhammadiyah kembali meneguhkan untuk hadir menjadi sebuah gerakan keagamaan yang mampu menjadi solusi. Kali ini masyarakat membutuhkan solusi menghadapi pandemi dan memecahkan masalah sosial, ekonomi maupun politik.

Kiprah persyarikatan Muhammadiyah tentu sangat ditunggu dan didambakan masyarakat. (*)

Modal Muhammadiyah Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri: Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: 108 Tahun MuhammadiyahMilad Ke-108 MuhammadiyahMilad MuhammadiyahMuhammadiyahProf Zainuddin Maliki
SendShare66Tweet41Share

Related Posts

Ahad Pagi Bonus Sarapan di PRM Sekaran

Senin 20 Maret 2023 | 20:32
88

Sekretaris PDM Lamongan, Dr Piet Hizbullah Khaidir, saat mengisi Kajian Ahad Pagi di PRM Sekaran...

Muhammadiyah Meraih Penghargaan Penanganan Covid-19

Senin 20 Maret 2023 | 14:59
589

Presiden Jokowi bersama para peraih Penghargaan Penanganan Covid-19. Muhammadiyah meraih Penghargaan Penanganan Covid-19 (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO - Muhammadiyah...

Surprise Milad Ke-7 PWMU.CO di Raker MPID

Sabtu 18 Maret 2023 | 10:07
576

Wakil Ketua PWM Jatim Dr Hidayatulloh memotong kue tart Milad Ke-7 PWMU.CO didampingi Anwar Hudijono...

LARSI Menuju Transformasi Akreditasi Rumah Sakit Berkualitas

Kamis 16 Maret 2023 | 14:57
181

Direktur PT Larsi Mentari Medika Slamet Budiarto menyampaikan sambutan (Tim Media LARSIi/PWMU.CO) PWMU.CO - LARSI Menuju...

Pimpinan Muhammadiyah Tak Boleh Elitis

Jumat 10 Maret 2023 | 05:59
468

Pimpinan Muhammadiyah Tak Boleh Elitis Damanuri (Istimewa/PWMU.CO) Pimpinan Muhammadiyah Tak Boleh Elitis; Oleh Dr Aji Damanuri...

Tiga Pilar Amal Usaha Muhammadiyah untuk Bangsa

Senin 20 Februari 2023 | 15:03
1k

Prof Dr H Abdul Mu'ti dalam Tabligh Akbar Semarak Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 11...

MA Dimsa Sukses Gelar Kompetisi ICSIO Se-Solo Raya dan Ngawi

Sabtu 11 Februari 2023 | 19:01
225

Para peserta ICSIO Islamic Olympiad melakukan apel pembukaan di halaman MA DIMSA (Istimewa/PWMU.CO)

Penampakan Gunung Pendil, Lokasi Kemah HW Gresik

Kamis 9 Februari 2023 | 10:01
2.5k

Gunung Pendil lokasi Perkemahan Pandu Pengenal dan Kemah Bakti Penghela kegiatan pra-Musdya Muhammadiyah Aisyiah Gresik...

Santri Pondok Hafdhatul Quran Muhammadiyah Wonorejo Murajaah Hafalan sebelum KBM

Kamis 19 Januari 2023 | 15:11
170

Murajaah Hafalan al-Quran Santri Pondok Pesantren Hafadhatul Quran sebelum Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, Rabu (18/1/2023)...

Tiga Lagu Marching Band Prabasurya Hibur Peserta dan Penggembira Musywil

Sabtu 24 Desember 2022 | 11:15
178

Penampilan Marching Band Prabasurya (Edy S./PWMU.CO) Tiga Lagu Marching Band Prabasurya Hibur Peserta dan Penggembira...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    28994 shares
    Share 11598 Tweet 7249
  • 12 Stand Ramaikan Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1984 shares
    Share 794 Tweet 496
  • Pembelajaran Life Skill, Siswa Spemdalas Bikin Jamu Tradisonal

    3428 shares
    Share 1371 Tweet 857
  • Islamic Voice Meriahkan Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1160 shares
    Share 464 Tweet 290
  • Tajdied Center Jatim Uji Hafalan Siswa Spemdalas

    1340 shares
    Share 536 Tweet 335
  • Rangkai 1000 Stik Es Krim, Siswa Spemdalas Bikin Menara Eiffel 

    2850 shares
    Share 1140 Tweet 713
  • Kalimah Spemdalas Ajak Siswa Miliki Akhlak Al-Quran

    2181 shares
    Share 872 Tweet 545
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12637 shares
    Share 5055 Tweet 3159
  • Siswa Spemdalas Sambut Bulan Ramadhan

    1060 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Ka’bah dan Awan 3D di Poster Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1816 shares
    Share 726 Tweet 454

Berita Terkini

  • Buku Jurnal Ramadhan Penyemangat Siswa SMK MemoSenin 27 Maret 2023 | 18:53
  • Pengalaman Penulis Ini Dapat Balasan Indah dari AllahSenin 27 Maret 2023 | 18:35
  • Kejuaraan nasional
    Kejuaraan Nasional Catur Ini Mengesankan bagi VirlySenin 27 Maret 2023 | 18:09
  • Raker Gabungan MPKSDI dan LPCRPM PWM Jatim, Inilah HasilnyaSenin 27 Maret 2023 | 17:40
  • Gelar karya siswa
    Gelar Karya Siswa Ini Mengejutkan Kepala SekolahSenin 27 Maret 2023 | 17:23
  • Sebar Jadwal Imsakiah, Cara Siswa SMAM 4 Sidayu Promosi SekolahSenin 27 Maret 2023 | 17:12
  • Refleksi awal tahun
    Mengapa Umat Islam Harus Meneladani para Murid Yesus?Senin 27 Maret 2023 | 14:11
  • Smamio Mengikuti Softlaunching Program Sembari BRINSenin 27 Maret 2023 | 14:01
  • Inilah Susunan Personalia Majelis dan Lembaga PWA Jatim 2022-2027Senin 27 Maret 2023 | 13:51
  • Kuatkan Ideologi Muhammadiyah, IMM Al Qossam Adakan DADSenin 27 Maret 2023 | 13:33

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!