PWMU.CO – Forum Zakat Lumajang menyerahkan 1.000 santunan bagi anak yatim dan dhuafa secara simbolis, di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Ahad (15/11/20).
Dalam kegiatan tersebut tampak hadir Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lumajang Drs H Atok Hasan Sanusi SSos, lembaga zakat yang tergabung di Forum Organisasi Zakat (FOZ) Lumajang. Yakni Lazismu, Lazisnu, YDSF, BMSI, Saku Yatim, Yatim Mandiri, Baznas, dan BMH.
Ketua Panitia Adhim Hayyu Skep dalam jumpa press mengatakan kegiatanini digagas dalam waktu 1,5 bulan.
“Alhamdulillah, target dana terkumpul bisa tercapai. Santunan diberikan Rp 250 ribu yang terdiri dari Rp 100 berupa uang tunai dan Rp 150 ribu berupa paket sembako,” katanya.
Anggaran santunan ini, lanjutnya, didapat dari Baznas sebesar Rp 100 juta dan sisanya, Rp 150 juta digalang FOZ dari para donaturnya. Penggalangan dana ini berasal dari seluruh lapisan masyarakat. Ada dari donatur tetap dan donatur spontanitas.
Jamin Hak-Hak Anak Yatim
Indah Amperawati mengungkapkan melalui Undang-Undang Dasar 1945 anak-anak yatim damin hak-haknya. Jadi secara akal manusia, tentu tidak mungkin ada satu pun anak yatim yang terlantar.
“Kalau sampai ada anak yatim yang terlantar maka yang berdosa pertama adalah pemimpinnya. Dan saya yang pertama adalah diminta pertanggungjawaban kalau sampai ada anak yatim yang terlantar. Yang kedua tetangga kanan-kiri yang mampu dia ikut berdosa dan bertanggung jawab,” jelasnya.
Maka secara logika, ungkapnya, tidak boleh ada satu anak yatim yang terlantar dan yang mengetahui segera melaporkannya kepada bupati, wakil bupati atau lembaga amil zakat yang ada di Kabupaten Lumajang.
Maka, mereka harus menjadi jaminan dan dijamin kehidupannya oleh negara. Keterbatasan negara itu dibantu oleh lembaga-lembaga amil zakat. Komunitas yang bergerak di bidang sosial kita bersatu-padu untuk membantu para anak yatim dan kaum duafa.
Maka hari ini Allah SWT, menurut politisi Partai Gerindra ini, sudah membuktikan janjinya kita bersama-sama bergerak untuk menunaikan tugas dan amanah dari Allah SWT untuk menjamin kehidupan anak-anak yatim dan dhuafa.
Beri Beasiswa Penghafal Al-Quran
Indah Amperawati mengungkapkan tahun ini adalah tahun kedua di mana pemerintah daerah memberikan beasiswa untuk anak-anak Lumajang yang pintar yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia, terutama dari keluarga tidak mampu lebih diutamakan.
Pemerintah Kabupaten Lumajang, menurutnya, menyiapkan beasiswa untuk anak-anak penghafal al-Quran dari keluarga tidak mampu tanpa survei. Beasiswa dari pemerintah kabupaten diberikan sampai lulus kuliah. Selebihnya adalah anak-anak dari keluarga tidak mampu yang diterima di PTN seluruh Indonesia.
“Jadi tahun ini kita mengeluarkan 200 anak. Kita jamin sampai empat tahun ke depannya karena S1 sekarang kan empat tahun. Sekarang kita memberikan waktu empat tahun, setiap bulan sampai empat tahun dan lulus kuliah,” ujarnya.
Beasiswa PTN
Indah Amperawati menyampaikan lembaga-lembaga zakat juga dapat ikut memberikan beasiswa kepada siswa yang tidak mampu untuk bisa menyelesaikan kuliah.
“Pemkab Lumajang menyerahkan beasiswa untuk anak-anak yang diterima di PTN, maka anak-anak yang diterima di perguruan tinggi swasta (PTS) yang di Lumajang dibantu lembaga-lembaga yang lain,” katanya.
Ayo, ajaknya, semangat bergerak bersama-sama untuk membantu anak-anak yatim dan kaum dhuafa. Mudah-mudahan, sambungnya, dengan gerakan ini semakin memotivasi masyarakat yang mampu secara ekonomi untuk bersama-sama membantu mereka yang sangat membutuhkan, baik dalam segi pendidikan dan kesehatan.
“Insyaallah doa anak-anak yatim dan kaum dhuafa akan meringankan urusan kita dan Allah SWT,” terangnya.
Kepentingan Anak Yatim
Ketua Lazismu Lumajang Drs Muari mengatakan kegitan untuk kepentingan anak yatim dan dhuafa ini sanga penting. Di Lazismu, menurutnya, juga sudah berjalan program beasiswa bagi yatim dan duafa sering kita sebut beasiswa Mentari bagi tingkat sekolah dasar sampai SMA/SMK. Juga ada beasiswa Sang Surya untuk perguruan tinggi dan kami akan terus gencarkan program ini.
“Mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa terus berlansung di tahun tahun,” ujarnya.
Berikutnya, sambungnya, Lazismu akan terus mendukung kegiatan serupa. “Kami sadar ketika kita bergandeng tangan maka pekerjaan kita yang serasa berat akan menjadi ringan.” (*)
Penulis Kuswantoro. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.