PWMU.CO – Muhammadiyah tidak pernah mengajarkan kepada kader-kadernya untuk berdakwa dengan cara radikal, bertindak bruta,l dan menghalalkan segala cara. Terlebih untuk menegakkan agama Islam. Begitu tegas M. Busyro Muqoddas saat mengisi materi Stadium General, di Aula Madrasah Mu’allimin Yogyakarta, Senin (17/10).
Ketua PP Muhammadiyah ini bahkan menekankan kepada kader-kader Muhammadiyah, agar senantiasa menjalankan aktivitas dakwahnya dengan mengedepankan sikap maupun attitude yang baik. Tidak memandang orang itu kaya atau miskin. ”Islam itu agama rahmatan lil ‘alamin. Jadi tidak memandang oran itu Islam, Kristen, Hindu atau beragama lain,” Busro menanggapi isu di beberapa media tentang radikalisme yang menyudutkan Islam.
(Baca: Hajriyanto: Ceramah Itu Jangan Sedikit-sedikit Bid’ah, Sesat, Haram, dan Masuk Neraka! dan Dakwah Itu Jangan Menakut-nakuti, Apalagi Menyudutkan Pihak Lain)
Busyro Muqoddas berpesan kapada para alumni Mu’allimin, agar tidak hanya sekedar pintar, namun juga mampu menjadi pemimpin yang cerdas dan bijak. Karena siswa Mu’allimin dididik untuk menjadi pemimpin di kelak kemudian hari.
”Untuk menjadi pemimpin jelas membutuhkan kepintaran, namun orang pintar belum tentu bisa menjadi pemimpin.” ujar Mantan Ketua KPK tersebut saat menutup ceramah.
Selain Busyro, Madrasah Mu’allimin juga mengundang beberapa tokoh lain. Seperti Sudirman Said dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy. Rangkaian acara mengundang tokoh yang diadakan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta ini sendiri dimaksudkan untuk menguatkan siswa kelas 6 (setingkat kelas 12) agar saat mendapat predikat alumni dapat menjadi kader yang militan.
dan Tipe-Tipe Warga Muhammadiyah versi Abdul Mu’ti dan Muhammadiyah Tak Punya Musuh, karena Selalu Bergembira Melayani Umat)
”Dengan mengenalkan dan mendekatkan siswa Mu’allimin kepada tokoh-tokoh nasional, semoga dapat membangkitakan semangat kepemimpinan dalam diri siswa kelas 6. Dan terpenting lagi agar menjadi alumni yang militan,” terang Sidiq Oktavianto selaku pembawa acara. (ulin/aan)