In Memoriam Sugeng Waras: Guru Santun yang Piawai Berpantun. Dia guru SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik yang menginspirasi.
PWMU.CO – Sugeng Waras telah dipanggil Sang Maha Kuasa, Kamis (19/11/20) pukul 09.00 di Rumah Sakit Petrokimia Gresik. Dia meninggalkan istri—Amiratul Mukminah—dan dua putri: Farah Hannin Nafisah dan Jihan Huwaidah.
Di mata koleganya, pria kelahiran Gresik 13 Februari 1970 ini bukan hanya dikenal sebagai sosok guru, tapi juga teladan bagi guru di sekolah. Dia memiliki karakter kebapakan, murah senyum, dan kerja keras. Selain itu, dia juga memiliki talenta berpantun.
Meskipun lulusan matematika, Sugeng Waras yang pernah menjabat sebagai Kepala SMP Muhammadiyah Giri tahun 2009 ini cukup piawai saat diberikan tugas mengampu pelajaran IPS, Bahasa Indonesia, dan Basa Jawa.
“Orangnya ulet, tekun, sabar, dan tidak pernah marah,” ujar Idayanti SPd, guru SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik yang bersama-sama meniti karier sejak tahun 1995 di SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik, Kamis (19/11/20).
Dia mengatakan, tidak tahu hati Sugeng Waras terbuat terbuat dari apa, kok bisa sesabar dan seikhlas itu jika mendapatkan tugas berat. Tidak pernah mengeluh. “Saya sangat kehilangan dan tidak percaya jika sahabat karib saya sudah tiada,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Agnes Yulitasari SPd. Menurut guru olahraga ini sosok Sugeng Waras adalah orang luar biasa. “Tidak sombong meskipun pernah menjabat sebagai kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Ketika beliau menjabat sebagai koordinator sarana prasarana kerjanya bagus. Nggak pernah merasa paling berpengalaman, tidak pernah mengeluh, selalu semangat dan peduli,” katanya.
Sosok Teladan dan Menyejukkan
Kepala Spemdalas Fony Libriastuti MSi mengungkapkan Sugeng Waras sebagai sosok yang ceria. Senyumannya selalu mengembang.
“Saya banyak belajar menjadi guru pada beliau saat pertama kali mengajar di SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik,” katanya. Saat menjadi satu tim di kepanitiaan ujian akhir sekolah, tambahnya, dia selalu menginspirasi. Menyusun dokumen dan file secara rapi. Giat dalam bekerja dan guru bagi guru junior.
Hal serupa juga disampaikan Wakil Kepala Spemdalas Yugo Triawanto MSi. Dia mengatakan Sugeng Waras adalah pribadi yang komplet. Bisa menjadi teman sekaligus ayah yang menyejukkan. Memberikan teladan, tidak banyak bicara tapi banyak bekerja.
“Tidak pernah sekalipun saya tahu beliau berkata kasar. Yang keluar dari mulutnya hanya kata santun, bahkan kepada yang lebih muda,” kenangnya.
“Dia selalu membuat kami bahagia sekaligus perpikir positif dengan pantun-pantun yang dibuat dan dibacakan ketika pada moment kegiatan siswa maupun di rapat-rapat internal sekolah,” ungkapnya.
Karakter Pembelajar
Tidak hanya menjadi guru kehidupan yang selalu memberikan kesejukan dan keteduhan, Sugeng Waras di mata Anis Shofatun SSi MPd—Waka Pengembangan Pendidikan Spemdalas periode 2016-2020—adalah pribadi pembelajar.
“Pada masa pendemi dengan model PJJ, dia selalu ingin sempurna ketika memperikan pelayanan pembelajaran Basa Jawa pada siswa secara online,” katanya.
Anis menjelaskan meskipun sudah berusia kepala 5, dia selalu ingin belajar. Menyiapkan materi, shooting video pembelajaran, mengedit video, membuat kuis online baik menggunakan aplikasi Quiziz maupun moodle.
Menurutnya, Sugeng Waras tidak merasa canggung untuk belajar pada guru yang lebih muda. Karakternya untuk bisa menjalani proses dengan sebaik mungkin. Inilah, sambungnya, yang selalu menjadi teladan bagi guru di Spemdalas.
Yang juga menjadi kenangan Anis, Sugeng Waras sering memberikan komentar di grup WA. Apakah itu memberikan motivasi siswa yang mau mengikuti lomba dan juga mengucapkan selamat pada siswa atas prestasi yang telah diraih.
Piawai Bikin Pantun
Sugeng Waras dikenal juga sebagai guru pantun. Dia sering membuat pantun dan membacakan secara langsung dan spontan. Tak heran, banyak guru yang meminta bantuan pada beliau untuk menbuatkan pantun. “Pantunnya spontan dan memotivasi,” kenang Anis
Soal kepiawaiannya membuat pantun juga diakui Fitriatus Saadah SPd, Guru Bahasa Inggris Spemdalas. “Pak Sugeng sering membuatkan saya pantun ketika saya memandu acara. Pantun yang menyegarkan itu saya selalu baca di bagian akhir memandu acara,” ujarnya.
Di bawah ini adalah salah satu pantun karya Sugeng Waras. Dia membuat pantun itu untuk menyambut Kepala Spemdalas yang baru Fony Libriastuti MSi. Sekaligus melepas Kepala Spemdalas sebelumnya: Hari Widianto MPd yang mengemban amanah baru sebagai Kepala SMA Muhammadiyah 10 GKB alias Smamio.
Di Papua terkenal danau Sentani
Di Sumatera terkenal pulau Andalas
Selamat datang kepada Ustadzah Foni
Di sekolah para juara Spemdalas.
Paling senang jalan-jalan di pagi hari
Apalagi dengan naik motor Mio
Selamat jalan kepada Ustadz Hari
Bisa bergabung dengan Smamio.
Selamat jalan Pak Sugeng Waras, teladanmu akan selalu dikenang! (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post