H Ahsan Qomar, Mubaligh Langka Era 1990, ditulis oleh Fathurrahim Syuhadi, Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan.
PWMU.CO – Menjadi aktivis persyarikatan di era 1990 yang menguasai dua bahasa, yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris sangatlah langka. Apalagi ditunjang dengan retorika yang bagus saat di panggung atau mimbar.
Dari yang sedikit itu adalah Drs H Ahsan Qomar. Ia menguasai bahasa Arab dan Inggris dengan fasih. Ahsan Qomar juga sangat piawai menjadi MC (master of ceremony) pada kegiatan persyarikatan maupun resepsi.
Ia dikenal sebagai mubaligh yang sangat berkarakter kebapakan, dan murah senyum. Mubaligh yang serba bisa. Ahsan Qomar adalah sosok pekerja keras. Pergaulannya luas. Orangnya tegas.
Riwayat Hidup
Ahsan Qomar lahir di Desa Kesambi, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan pada tanggal 18 Maret 1958. Ia anak dari pasangan Thayib dan Djuriyah.
Ahsan Qomar menikah dengan Hj Siti Mukarromah pada tanggal 19 Agustus 1990. Hj Siti Mukarromah putri dari pasangan Masrap dan Yami berasal dari Bayeman, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro. Ia murid Ahsan Qomar saat di MAN Babat lulus pada Juli 1990.
Pasangan ini dikaruniai empat orang putra. Yaitu Irma Fitri Nahar (kelahiran 1991), Agam Mulya Putra (1993), Urfatun Nuha (1994), Azza Dina Arum (1997).
Ahsan Qomar menapaki pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Kesambi (lulus 1970), MTs Negeri Surakarta (lulus 1974), MA Negeri Solo (lulus 1976), Sarjana Muda dan Sarjana dari IAIN Sunan Ampel Surabaya (lulus 1991).
Ahsan Qomar meniti karier dari bawah. Mula-mula mengajar di MIM Kesambi dan SMPM 6 Pucuk sampai menjadi kepala sekolah. Juga pernah menjadi staf tata usaha (TU) di MTs Negeri Babat.
Setelah itu menjadi guru di MTs Negeri Babat, MA Negeri Babat, Kasi Pergurais Depag Lamongan, dan Kepala MA Negeri Babat.
Ahsan Qomar menjadi aktivis sejak pelajar. Pemilik nomor baku Muhammadiyah (NBM) 789.149 ini selesai kuliah kembali ke kampong halamannya di Kesambi untuk mengajar dan aktif membina remaja masjid dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Dia pernah menjabat Ketua Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah Kesambi (1980-1984), Wakil Ketua Pimpinan Caang Pemuda Muhammadiyah Sukodadi (1985-1989), Sekretaris Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Lamongan (1990-1994), dan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Lamongan (1995-1999).
Selain itu pernah menjadi Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kesambi (1980-1990), Anggota Badan Pendidikan Kader (BPK) Pimpina Daerah Muhammadyah (PDM) Lamongan (1991-1995), Bendahara Majelis Dikdasmen PDM Lamongan (1996-2000), Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pucuk (1995-2000) dan Wakil Ketua PDM Lamongan periode (2000-2005).
Pengalaman dalam pelatihan atau perkaderan yaitu Penataran Dai di Sukodadi (1986), Latihan Instruktur AMM di Jember (1992), Latihan Perkaderan di Lamongan (1995).
Testimoni Orang Terdekat
Menurut Irma Fitri Nahar, putri pertamanya , Ahsan Qomar adalah ayah yang hebat. “Sangat disiplin dalam mendidik putra-putrinya. Ayah juga humoris. Di rumah ayah dalam berkomunikasi sekali-kali pakai bahasa Arab atau bahasa Inggris,” ungkapnya.
Dia juga mengaku, ayahnya tidak haus akan jabatan. “Ikhlas menjalankan amanah di mana pun dan kapan pun,” jelas pengusaha catering ini.
Menurut Rony Firdaush, teman almarhum, Ahsan Qomar orangnya super sekali. Sangat energik. Tegas tapi humoris. Kalau bicara tidak bertele-tele dan cenderung serius.
“Beliau memiliki kelebihan dalam hal pembawa acara. Sangat piawai dalam membawakan acara untuk resepsi pernikahan maupun MC resmi dan panggung. Saat resepsi pernikahan saya tahun 1997 beliau sebagai pembawa acara,” kenang Rony yang saat ini sebagai Wakil Ketua PCM Pucuk.
Kelebihan sebagai MC juga diungkapkan Usman, Bendahara Pemuda Muhammadiyah Lamongan perode 1990-1994.
“Saya menyaksikan kalau ada kegiatan nasional yang mendatangkan Prof Din Syamsudin—saat itu sebagai Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah—Pak Ahsan Qomar yang diberi tugas menjadi MC. Begitu juga saat ada Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke Lamongan untuk konsolidasi organisasi maupun pengajian, dia yang menjadi MC,” tuturnya.
Usman juga menyakskan bagaimana kepiwaian Ahsan Qomar. “Ketika kami bersama beliu sowan ke Kiai Abdurrahman Syamsuri (Yi Man), Pak Ahsan Qomar selalu berbahasa Arab dengan Yi Man,” jelasnya.
Lebih lanjut Usman menyampaikan, “Pak Ahsan Qomar itu orangnya cerdas. Ketrampilan dan kemahiran berbahasa Arab dan bahasa Inggris karena ia tekun belajar di lab bahasa saat kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya.”
Ahsan Qomar dikenal sangat ringan kaki. Ia suka menghidupi organisasi dan membantu kader yang kesulitan. Pikiran dan wawasannya sangat cemerlang
Pada era kepemimpinan Bupati Masfuk 1999-2004. Ahsan Qomar saat itu menjadi Kasi Pergurais (Perguruan Agama Islam) Depag Lamongan—sekarang Kasi Pendidikan Madrasah Kementrian Agama. Ia dinominasikan menjadi Kendepag Lamongan. Tapi gagal. Dari peristiwa itu, ia sangat legowo.
Selanjutnya Ahsan Qomar dimutasi ke Madrasah Aliyah Negeri Babat pada tahun 2004. Ia menjabat sebagai kepala madrasah hingga wafat pada 22 Februari 2005 di usia 47 tahun.
Sebelum meninggal dunia, Ahsan Qomar yang telah melaksanakan ibadah haji tahun 2002 itu menderita sakit.
Semoga perjuanganmu akan tetap dikenang selalu oleh kadermu! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.