SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Jumat, Juni 20, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Anies dalam Diam, Bekerja dengan Senyap

Senin 23 November 2020 | 13:22
in Kolom
5.5k 349
0
1.9k
SHARES
5.8k
VIEWS
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
ADVERTISEMENT
Anies Baswedan (sumber foto qureta.com)

Anies dalam Diam, Bekerja dengan Senyap, kolom ditulis oleh Ady Amar, pengamat masalah-masalah sosial; tinggal di Surabaya.

PWMU.CO – Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, memilih bekerja dalam senyap. Satu per satu janji kampanyenya diwujudkan. Bahkan yang tidak dijanjikannya pun jika itu untuk maslahat bagi kepentingan publik dikerjakan menjadi prioritas.

Anies dalam diam, kerja dalam senyap. Mengingatkan pada legenda atau cerita rakyat (folklor) Raden Bandung Bondowoso, yang konon gagah perkasa. Saat menerima tantangan Putri Roro Jonggrang, sebagai persyaratan mengawininya, mampu dalam semalam membuat seribu candi.

Tidak persis sama memang, karena Raden Bandung Bondowoso dalam membuat candi itu dibantu oleh jin, demit, dan makhluk astral lainnya. Sedang Anies bekerja dibantu tenaga-tenaga terampil, yang bekerja penuh dedikasi.

Itu terjadi saat aksi tolak UU Cipta Kerja, 8 Oktober 2020 yang lalu, ada tangan-tangan yang bekerja merusak fasilitas umum—18 halte Transjakarta—di beberapa tempat. Bahkan halte Bundaran HI baru diresmikan pada 25 Maret 2019, menjadi halte modern terintegrasi dengan Stasiun MRT. Estimasi kerugian yang dialami Transjakarta sekitar Rp 45 miliar, nilai yang tidak kecil.

Anies lalu tidak berlama-lama menunggu penyelidikan siapa pihak yang merusak fasilitas umum itu. Anies memisahkan proses penyelidikan pihak berwenang dengan secepatnya menghadirkan kembali hak-hak publik yang wajib disegerakan.

Bersama timnya, Anies bekerja 2 x 24 jam untuk mengembalikan fasilitas publik itu (halte), agar bisa dipergunakan kembali. Bahkan halte itu tampil lebih menawan dibanding sebelumnya.

Anies paham betul dalam bersikap, tidak ingin berandai-andai, bahkan tidak mengomentari beredarnya video viral dari Narasi TV, munculnya kelompok perusak yang tampak memang bekerja untuk merusak fasilitas umum. Mulut Anies terkatup rapat, tidak ingin mengomentari sesuatu yang bukan domainnya. Sadar betul soal-soal demikian.

Meski kemudian politisi dari partai yang berkuasa mengkritik sikap Anies yang tampak adem, itu dengan pernyataan lebih kurang, Anies cuek dan tidak tampak kesedihan, meski fasilitas umum dirusak.

Lalu membandingkan dengan sikap Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, yang meski fasilitas umum pada aksi yang sama di kota Surabaya dirusak para pendemo dengan kerusakan tidak seberapa, tapi menunjukkan ekspresi emosional dan wajah kesedihannya.

Bahkan ada politisi yang berspekulasi konyol dengan mengatakan, bahwa bisa jadi Anies sendirilah yang melakukan perusakan pada fasilitas umum itu, untuk meraih simpati publik dengan menyudutkan pihak lain. Makanya itu sikapnya tenang-tenang saja.

Anies sadar betul, bahwa rangsangan-rangsangan yang dibuat itu untuk menguras emosinya, maka tidak membuatnya bereaksi dengan marah-marah. Rangsangan-rangsangan itu seolah ditampik jika ingin masuk ke lubang telinganya. Anies tidak menganggap itu sesuatau yang mesti direspons.

Respons Anies dengan kerja dan kerja, meski itu tidak lalu dijadikan sekadar jargon murahan. Bekerja sesuai dengan yang mesti dikerjakan, itu memang kewajiban. Jika lalu setelahnya muncul penghargaan-penghargaan, maka itu sekadar bonus perhatian para pihak yang menghargai hasil pekerjaan bersama timnya.

“Menggoda” yang Tidak Efektif

Anies, tentu bukanlah manusia sempurna. Pastilah ada kekurangan yang dipunyainya. Jika tidak tampak, bisa karena sisi kelebihan yang dipunya tampak lebih menonjol.

Kekurangan yang ada padanya, bisa ditutup oleh tim yang digerakkannya. Digerakkan oleh manajemen kepemimpinan yang mampu menggerakkan, sehingga kekurangan lalu menjadi tampak sirna.

Anies memilih fokus dalam bekerja, dan abai terhadap kritik-kritik yang tidak substantif. Tidak lalu larut melayani perdebatan yang silih berganti dari mereka yang memang hadir seperti mesin jasa yang diproduksi.

Kritik yang diproduksi, cirinya bukan pada apa yang dikerjakan agar lebih sempurna, tapi justru olok-olok yang nyasar sampai pada personal. Anies acuh pada kritik model demikian. Berdebat dengan mesin yang digerakkan itu tak ubahnya seperti bercakap-cakap dengan tembok bisu.

Anies tahu persis jika harus berbicara, itu berbicara dengan data-data. Maka hal misteri akan mesin yang digerakkan dan siapa penggerak perusakan fasilitas umum, tentu itu di luar kemampuan untuk dijangkaunya. Biar Pak Polisi saja yang bekerja mengungkap, yang mestinya akan dengan mudah bisa diungkap. Apalagi data-data foto pelaku sudah beredar menjadi konsumsi publik.

“Menggoda” Anies akan terus dilakukan dengan cara apa pun. Terbaru, bisa jadi, gertak Pak Tito Karnavian, bahwa Mendagri bisa mencopot Bupati/Walikota sampai Gubernur apabila tidak mengindahkan protokol kesehatan, banyak pihak mengatakan itu lebih ditujukan pada Anies. Para pengamat pun mengomentari pernyataan itu dengan ngawur, bicara tanpa pijakan konstitusi.

Juga Mayjen Dudung Abdurrahman, Pangdam Jaya, yang tiba-tiba melakukan perang melawan baliho HRS. Itu untuk menunjukkan bahwa Anies tidak mampu menegakkan aturan, jika itu menyangkut Habib Rizieq Shihab. Fadli Zon, anggota DPR RI, menganggap laku Pak Dudung itu sudah offside. Dan banyak juga kritikan, “Perang kok lawan baliho. Tuh, kalo berani lawan OPM di Papua.”

Untuk dua kasus terakhir itu pun Anies tidak menanggapinya, tapi justru para pengamat dan politisi DPR RI yang masih “sehat” menanggapi dengan sengit, baik pernyataan dan sikap ujug-ujug Mendagri maupun Pangdam Jaya.

Sikap cool dan diamnya Anies itu sejatinya komunikasi efektif, yang lalu memunculkan respons ramai-ramai pihak lain membela tanpa ia memintanya. Anies memang cerdik dan berkelas. (*)

Anies dalam Diam, Bekerja dengan Senyap: Editor Mohammad Nurfatoni.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT
Tags: Ady AmarAnies Baswedan
SendShare745Tweet466Share
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ADVERTISEMENT

Related Posts

Capres Prabowo
Headline

Capres Prabowo Dominasi Semua Provinsi, kecuali Aceh dan DKI Dikuasai Anies

Kamis 15 Februari 2024 | 21:07
289
Tim Hukum Amin
Kabar

Tim Hukum Amin Soroti Pelanggaran Pilpres

Rabu 14 Februari 2024 | 21:00
157
Kita Disentil Allah agar Tak Lupa Diri, Refleksi Idul Fitri, ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO, alumnus Pendidikan Biologi FPMIPA IiKP Surabaya.
Kabar

Isra Mikraj dan Pemilu: Pilih Pemimpin yang Mau Kembali ke Bumi

Rabu 7 Februari 2024 | 13:42
354
Headline

Anies Baswedan: Segala Angkara Murka Akan Kalah oleh Kebaikan

Senin 5 Februari 2024 | 00:27
15k
Anggap Probowo Belum Jawab Pertanyaannya, Anies Jelaskan soal Pemberdayaan Perempuan
Kabar

Anggap Probowo Belum Jawab Pertanyaannya, Anies Jelaskan soal Pemberdayaan Perempuan

Minggu 4 Februari 2024 | 23:53
89
Kabar

Anies Baswedan Kutip Kata-Kata Bijak dari Tiga Bahasa Daerah

Minggu 4 Februari 2024 | 21:59
389

Terpopuler Hari Ini

  • Kiat Sukses Khalisa, Hafidzah 10 Juz Peraih The Best Academic

    916 shares
    Share 366 Tweet 229
  • Daftar Bintang Kelas The Best Five  Diumumkan di Pembagian Rapor MA Al-Ishlah Sendangagung

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • SDMM Catat 874 Prestasi, Semangat Juara Kian Menyala

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Budaya Mengantri Tetap Dibawa oleh Santri Ponpes Al-Ishlah di Studi Tour SMPM 12 Paciran

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Merayakan Sentuhan dan Gerak: Pekan Efektif Fakultatif untuk Siswa Inklusi di SD Mumtaz

    27 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Iran Tembakkan Rudal Sejjil Bermuatan 1 Ton ke Israel, Disebut sebagai Pembuka “Gerbang Neraka”

    23 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Pala Pendem Sebagai Pemadam Kelaparan di Studi Tour SMPM 12 Sendangagung

    31 shares
    Share 12 Tweet 8
  • Prestasi Membanggakan! Siswa SMP Mulia Tulangan Antar Persebaya U-13 Juara Soeratin Surabaya

    27 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Muflis, Orang yang Bangkrut di Akhirat

    17257 shares
    Share 6903 Tweet 4314
  • Inilah Peraih Rapor Terbaik Pada Mapel Kepondokan di MA Al-Ishlah Sendangagung

    14 shares
    Share 6 Tweet 4

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358748 shares
    Share 143499 Tweet 89687
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232988 shares
    Share 93195 Tweet 58247
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231094 shares
    Share 92438 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171531 shares
    Share 68612 Tweet 42883
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122380 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122280 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim