• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

MUI dan Agenda Ekonomi Umat

Sabtu 28 November 2020 | 12:14
in Kolom
0
197
SHARES
201
VIEWS
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Prima Mari Kristanto: MUI dan Agenda Ekonomi Umat

MUI dan Agenda Ekonomi Umat ditulis oleh Prima Mari Kristanto, akuntan publik.

PWMU.CO – Kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025 telah terbentuk dengan KH Miftachul Achyar sebagai ketua umum. Dia merupakan representasi Nahdlatul Ulama (NU)

Sementara Muhammadiyah menempatkan salah satu kadernya, oleh Dr Amirsyah Tambunan, sebagai sekretaris jenderal. Wajah lama seperti Buya Anwar Abbas masih bertahan bersama kader-kader Muhammadiyah lainnya. Tercatat ada delapan kader berkiprah dalam kepengurusan MUI pusat.

Posisi ketua umum dipegang perwakilan NU dan sekretaris jenderal dipegang perwakilan Muhammadiyah sepertinya sudah paten sejak memasuki milenium ketiga, ketika MUI periode tahun 2000-2005 dinakhodai Ketua Umum KH Sahal Mahfudh dan Sekretaris Jenderal Prof Dr Din Syamsuddin.

Tidak penting siapa yang lebih hebat—NU atau Muhammadiyah, ketua umum atau sekretaris jenderal—yang jelas MUI pertama kali berdiri tahun 1975 dipimpin Buya Hamka. Dan kader Muhammadiyah lainnya sebagai ketua umum tahun 1990 KH Hasan Basri telah menorehkan prestasi gemilang dalam pendirian bank syariah.

Sebenarnya peran ketua umum lebih mengarah pada kepemimpinan, ketokohan, dan keilmuan. Adapun sekretaris jenderal lebih berperan pada kendali organisasi, tata kelola administrasi, dan juga keilmuan.

Ketua umum dan sekretaris jenderal ibarat kapten kesebelasan dan playmaker yang sama-sama penting. Kapten lebih banyak menjalankan fungsi memberi motivasi dan instruksi, adapun playmaker sebagai pengatur ritme organisasi: kapan menyerang, bertahan, cepat atau lambat.

Karakter NU sangat cocok menjalankan fungsi kapten mengingat selama ini NU identik dengan organisasi massa berbasis pesantren dan masyarakat akar rumput. Peran kesekjenan sangat pas diemban kader Muhammadiyah yang terkenal rapi dalam tatakelola organisasi dengan basis masa terpelajar di sekolah-sekolah sampai perguruan tinggi, amal usaha sosial sampai kesehatan dan ekonomi.

Representasi Muhammadiyah dan NU dalam MUI sangat pas sebagai pengatur umpan-umpan lambung maupun umpan-umpan terobosan dari beragam karakter organisasi dan masyarakat Islam yang ada di Indonesia.

Terpenting bagaimana dua wakil ormas raksasa ini bisa memimpin umat Islam dalam wadah MUI dalam permainan yang rancak dan ritmis, indah dan terarah tanpa banyak mengeluarkan kartu kuning atau kartu merah.

Baca Juga:  Pilkada: Politic Logic, Logistic, atau Magic?

Masalah Ekonomi

Permasalahan umat Islam dan rakyat Indonesia pada umumnya tidak lain adalah ekonomi. Data PBNU yang dirilis NU Online pada 2017 menyebutkan 93 persen rakyat Indonesia masuk kategori miskin dan sebagian besar warga NU. Berapa persen warga NU, berapa persen warga Muhammadiyah dan lain-lain yang masuk kategori miskin belum pernah digali secara mendalam.

Setidaknya keberanian merilis data tersebut menunjukkan kepedulian, dari kepedulian tersusun program baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam mengentaskan umat Islam dan rakyat Indonesia secara keseluruhan dari masalah kesenjangan ekonomi yang demikian tinggi.

Kenyataan ini mendorong banyak kalangan berharap pada MUI untuk menempatkan ekonomi sebagai prioritas dakwah dan pemberdayaan masyarakat. Infrastruktur untuk menggerakkan dan memberdayakan ekonomi umat telah demikian lengkap bersama pesantren-pesantren yang tersebar di seluruh pelosok kota dan desa, juga sekolah-sekolah, perguruan tinggi Islam sebagai gudang konsep serta pemikiran merumuskan strategi terbaik.

Kiprah MUI dalam bidang ekonomi secara tegas dan jelas pernah dilakukan pada era kepemimpinan KH Hasan Basri yang memprakarsai berdirinya bank syariah. Bersama Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) yang dipimpin Prof Dr Ing BJ Haabibie, MUI berhasil mewujudkan Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama di Indonesia pada tahun 1991.

Ketua MUI berikutnya, KH Ali Yafi bersama fungsionaris ICMI selaku founding fathers berhasil mengawal bank syariah perdana ini lolos dari ancaman likuidasi menghadapi krisis moneter 1997 dan krisis multidimensi 1998.

Memasuki tahun 2000, kiprah ekonomi dalam kepemimpinan KH Sahal Mahfudh dan Prof Din Syamsudin memasuki ranah pasar modal dengan hadirnya Fatwa Dewan Syariah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.

Fatwa pertama tantang pasar modal syariah yang ditandatangani KH Sahal Mahfudh dan Prof Din Syamsuddin menandai era baru dalam dunia ekonomi keuangan syariah di Indonesia khususnya dalam bidang pasar modal.

Fatwa tentang pasar modal syariah membuat umat Islam yang telah lama berkiprah di pasar modal tenang dan bursa efek Indonesia semakin bergairah dengan hadirnya peminat baru kelompok saham Jakarta Islamic Index (JII).

Setelah KH Sahal Mahfudh wafat dan kepemimpinan sempat dipegang Prof Dr Din Syamsuddin dan selanjutnya dipegang KH Ma’ruf Amin. Kiprah MUI dalam ekonomi masih terasa di bawah kepemimpinan KH Ma’ruf Amin dengan terbitnya fatwa-fatwa tentang pasar modal syariah, perbankan syariah, dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Syariah bersama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Baca Juga:  Bank Syariah Indonesia Bukan Musuh Muhammadiyah

MUI Terseret Pusaran Politik

Pada akhir masa kepemimpinan KH Ma’ruf Amin, MUI sempat disebut terseret dalam pusara politik dimulai dengan fatwa penistaan agama yang dilakukan oleh seorang kepala daerah. Puncaknya keberadaan KH Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden dan berhasil menjadi wakil presiden untuk periode 2019-2024 mendampingi Presiden Joko Widodo disebut menambah kesan kentalnya nuansa politik di dalam tubuh MUI.

Kini bersama struktur kepengurusan baru, MUI diharapkan kembali pada masalah keumatan khususnya dalam bidang ekonomi. Sosok Buya Anwar Abbas—yang dalam beberapa kesempatan tausiahnya di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah banyak membahas tema-tema ekonomi dan mendorong kebangkitan ekonomi sebagai pilar ketiga di persyarikatan—diharapkan bisa membawa MUI mengarahkan gerak organisasinya dalam bidang ekonomi.

Porsi saham MUI di Bank Muamalat yang tinggal 2,5 persen perlu direnungkan. Layakkah saham pendiri terdilusi sedemikian itu. Di tengah rencana besar merger bank-bank syariah BUMN menjadi sebuah holding, di mana posisi bank umat yang dirintis MUI bersama ICMI?

Tidak dipungkiri bank-bank syariah BUMN maupun swasta pasti menempatkan tokoh-tokoh MUI khsususnya yang ada di Dewan Syariah Nasional (DSN) menjadi anggota dewan komisaris atau dewan syariah.

Tetapi layakkah membiarkan bank ummat yang dilahirkannya berjuang sendiri? Sementara ini yang masih terlihat militan menjaga eksistensi Bank Muamalat adalah ICMI dan keluarga BJ Habibie melalui konsorsium Al Falah dengan Ilham Akbar Habibie sebagai komisaris utama.

Peran ekonomi lain yang penting yaitu kampanye produk halal yang memungkinkan menjadi sumber devisa serta kemandirian ekonomi bangsa. Sudah jamak dituduhkan bahwa sertifikasi halal MUI sebagai lahan bisnis MUI yang menjadi cost atau beban tersendiri bagi industri makanan, minuman, kosmetik, farmasi dan lain-lain.

Penting mengedukasi para pengusaha dan konsumen bahwa cost atau beban sertifikasi halal hakikatnya sebagai bentuk investasi yang keuntungannya hanya bisa diukur dengan rencana jangka menengah dan panjang.

Sertifikasi produk halal dan komposisi saham di bank-bank syariah diharapkan bisa menjadi jangkar peran besar MUI dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, bangsa, dan negara.

Fatwa MUI tentang penistaan agama yang secara spektakuler mampu dijadikan dasar mengumpulkan masa dalam jumlah raksasa pada 2 Desember 2016 di Monas serta berlanjut membentuk komunitas 212, saatnya dikonversi menjadi semangat membangkitkan ekonomi umat.

Diharapkan MUI mampu menjadi motor agar masyarakat bersama ormas-ormas Islam menambah porsi saham di Bank Muamalat dan bank-bank syariah lainnya serta industri-industri halal potensial.

Dengan demikian posisi umat Islam sebagai mayoritas di Indonesia tidak lagi termarginalkan secara ekonomi, bertransformasi menjadi masyarakat investor berjamaah, bukan lagi sekedar jamaah pekerja dan konsumen terbesar.

Paradigma berapa jumlah wakil ormas Islam di MUI, DPR, DPRD, kementerian, atau kepala daerah perlu diubah menjadi berapa porsi saham umat Islam dan ormas-ormas Islam dalam industri strategis?

Terakhir UU Cipta Kerja yang menjadi isu hangat perlu telaah kritis dan mendalam dari MUI agar benar-benar membawa maslahat, bukan musibah ekonomi rakyat, bangsa dan negara. Insyaallah MUI bisa! (*)

MUI dan Prioritas Agenda Ekonomi Umat; Editor Mohammad Nurfatoni.

Baca Juga:  KH Faqih Usman Sudah 'Gambar' Pak AR
Tags: MUIPrima Mari Kristanto
Share79SendTweet49

Related Posts

Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Pro Kontra Kader Muhammadiyah Jadi Komisaris BUMN

Selasa 12 Januari 2021 | 15:48
522
Lahir, Komunitas Investor Warga Muhammadiyah di Pasar Modal
Kabar

Lahir, Komunitas Investor Warga Muhammadiyah di Pasar Modal

Sabtu 9 Januari 2021 | 15:45
630
Penetapan halal
Kabar

Penetapan Halal Tetap Wewenang MUI

Kamis 7 Januari 2021 | 10:25
21.3k
NKRI
Kolom

NKRI Harga Mati, Katanya

Senin 28 Desember 2020 | 15:38
211
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Bank Syariah Indonesia Bukan Musuh Muhammadiyah

Selasa 22 Desember 2020 | 18:51
635
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Mananti Lahirnya Kepala Daerah Pilihan Tuhan

Senin 7 Desember 2020 | 14:10
126
Next Post
Pembentukan Karakter Bisa tanpa Tatap Muka

Pembentukan Karakter Bisa tanpa Tatap Muka

Gebrakan KPK setelah ‘How Democracies Die’

Gebrakan KPK setelah 'How Democracies Die'

Pengalaman Jerman: Pelajaran Sekolah Berdasarkan Fakta Bukan Statemen

Pengalaman Jerman: Pelajaran Sekolah Berdasarkan Fakta Bukan Statemen

RS Ummi-HRS dan Pengemis Tua Jadi Berita

RS Ummi-HRS dan Pengemis Tua Jadi Berita

Munas Tarjih, Persembahan Muhammadiyah untuk Umat dan Bangsa

Munas Tarjih, Persembahan Muhammadiyah untuk Umat dan Bangsa

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
630

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
192

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
367

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
448

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

Senin 18 Januari 2021 | 16:51
Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

Senin 18 Januari 2021 | 15:40
Lomba Resensi E-book Smamsatu, Ini Pemenangnya

Lomba Resensi E-book Smamsatu, Ini Pemenangnya

Senin 18 Januari 2021 | 14:34
Tanggapan Muhammadiyah atas Hasil Investigasi Komnas HAM tentang Tewasnya Anggota FPI

Tanggapan Muhammadiyah atas Hasil Investigasi Komnas HAM tentang Tewasnya Anggota FPI

Senin 18 Januari 2021 | 14:16
Dr Adriani Kadir

Dr Adriani Kadir, Pimpinan Aisyiyah Itu Wafat saat Gempa Mamuju Mengguncang

Senin 18 Januari 2021 | 10:30
Muhammadiyah Kirim Tim Medis ke Mamuju

Muhammadiyah Kirim Tim Medis ke Mamuju

Senin 18 Januari 2021 | 10:29
Risma lagi

Risma Lagi, Gaduh Lagi

Senin 18 Januari 2021 | 08:18
Ramalan dukun

Ramalan Dukun pun Dikriminalisasi

Senin 18 Januari 2021 | 07:31
Muhammadiyah Bantu Banjir Kalimantan Selatan

Muhammadiyah Bantu Banjir Kalimantan Selatan

Minggu 17 Januari 2021 | 19:44
Bantuan Gempa

Bantuan Gempa Mamuju Berdatangan

Minggu 17 Januari 2021 | 16:17

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    426077 shares
    Share 170431 Tweet 106519
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    19751 shares
    Share 7900 Tweet 4938
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    8701 shares
    Share 3480 Tweet 2175
  • Bantuan Gempa Mamuju Berdatangan

    3549 shares
    Share 1420 Tweet 887
  • Muhammadiyah Bantu Banjir Kalimantan Selatan

    2869 shares
    Share 1148 Tweet 717
  • Dr Adriani Kadir, Pimpinan Aisyiyah Itu Wafat saat Gempa Mamuju Mengguncang

    2263 shares
    Share 905 Tweet 566
  • Tanggapan Muhammadiyah atas Hasil Investigasi Komnas HAM tentang Tewasnya Anggota FPI

    2099 shares
    Share 840 Tweet 525
  • Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual

    1787 shares
    Share 715 Tweet 447
  • Risma Lagi, Gaduh Lagi

    1584 shares
    Share 634 Tweet 396
  • Atasi Pandemi dengan llmu, Ulama Pernah Tulis 20 Buku soal Itu

    1330 shares
    Share 532 Tweet 333
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama