PWMU.CO – Munas Tarjih merupakan saat bagi Muhammadiyah untuk membenahi masalah umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta.
Hal itu diungkapkan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Saad Ibrahim MA pada Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ke XXXI, Ahad (29/11/2020)
Khidmat Muhammadiyah Untuk Ummat
Saad mengatakan, Munas Tarjih adalah bagian dari khidmat Muhammadiyah untuk umat, bangsa, dan kemanusiaan yang dalam kaitannya banyak sisi harus menjadi perhatian Muhammadiyah terkait ketarjihan.
“Ada dimensi-dimensi metodologis yang harus terus diupayakan dan dikuasai para ulama Muhammadiyah. Baik dalam konteks ushulil fiqih, al-qawaid al-fiqhiyah, bahkan juga ulumul qurán dan hadist,” tuturnya.
Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulala Malik Ibrahim Malang itu menjelaskan, Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid telah meletakkan paradigma-paradigma tentang keushulan melalui bayani, ta’liliy, dan istislahiy.
“Bahkan juga merambah pada pengembangan ilmu pengetahuan melalui paradigma al-bayani, al-burhani, dan al-irfani yang tentu dalam konteks ini perlu sekali kita memperkuat, memperkokoh pemahaman kita dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.
Bicarakan Masalah Prioritas
Dalam munas ini Muhammadiyah saatnya membicarakan masalah-masalah yang menjadi prioritas, terutama masalah kebangsaan maupun global.
“Kalau kali ini Munas Tarjih membicarakan mengenai zakat dalam konteks kontemporer juga kaitannya dengan pertanian. Prioritas seperti itulah yang sementara ini dilihat dan akan diselesaikan,” ucapnya.
Dia menegaskan, Muhammadiyah dalam konteksnya berkhidmat untuk umat, bangsa dan kemanusiaan tidak saja melahirkan keputusan dan fatwa, namun juga wacana terkait perundang-undangan yang ada di Republik Indonesia ini.
Taat pada Garis Kebijakan PP
“Tidak kalah pentingnya, berkaitan dengan tanfidz, perlu dibangun mindset warga Muhammadiyah untuk mengikuti garis yang telah ditentukan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah,” tegasnya.
Dan di atas semuanya itu, dia mengatakan, Munas Tarjih adalah persembahan Muhammadiyah untuk membenahi hal yang perlu dibenahi terkait masalah keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan.
Atas nama Pimpinan Wilayah Jawa Timur dia mengucapkan selamat munas dan menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur serta Bupati Gresik yang telah menyukseskan acara Munas Tarjih di Universitas Muhammadiyah Gresik. (*)
Kontributor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni