PWMU.CO – Pandemi Pimpinan Harus Kreatif. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Drs H Nadjib Hamid MSi.
Dia menyampaikannya saat memberikan sambutan pada Upgrading Pimpinan Muhammadiyah yang digelar secara virtual oleh Majelis Pendidikan Kader (MPK) PWM Jatim, Ahad (13/12/2020).
Upgrading sesi kedua ini mengambil tema Dinamika Islam di Timur Tengah dan Eropa. Nara sumbernya Dubes RI di Libanon Hajriyanto Yasin Thohari dan Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadyah (PCIM) Prancis Andar Nubowo.
Penyegaran dan Pengembaraan Intelektual
Menurut Nadjib Hamid sesuai namanya kegiatan ini adalah upgrading sehingga materi-materi yang disuguhkan memang dimaksudkan untuk memberi nuansa penyegaran.
“Karena itu kita diajak melakukan pengembaraan intelektual ke berbagai kawasan Islam atau dinamika Islam masing-masing daerah. Seperti yang lalu kita ikuti sesi pertama tentang Islam di Amerika. Saat ini di Timur Tengah dan Eropa. Kesempatan lain kita juga akan diajak untuk lebih tahu lebih mendalam tentang situasi Islam di negara lain. Juga dinamika yang menyertainya,” ungkapnya.
Di Perancis, lanjutnya, beberapa waktu yang ada dinamika baru. Di Libanon juga ada peristiwa-peristiwa penting. Itu semua jika hanya diikuti melalui media apalagi media sosial maka tentu tidak bisa memperoleh informasi secara utuh.
“Kita beruntung bahwa di antara kader-kader kita berada di negara-negara yang berbeda. Itu adalah kesempatan bagi Muhammadiyah untuk mendapatkan ilmu dari mereka,” ujarnya.
Jadi, sambungnya, kalau kegiatan ini bisa diikuti secara regular mulai sesi 1 hingga 8, bahkan menurut Ketua MPK PWM Jatim Latipun sesi diskusi sangat menarik pada setiap sesinya, insyaallah nantinya akan bisa dibukukan sehingga bisa dinikmati oleh generasi berikutnya.
“Sekali lagi ini adalah hikmah lain dari pandemi. Ini semua tidak pernah terbayangkan sebelum ada pandemi. Jadi kita dulu secara konvensional melakukan upgrading dalam satu lokal tertentu, dihadiri peserta tertentu, dengan narasumber yang pasti tidak terlalu jauh,” paparnya.
Otak Berselancar ke LN dan Dapat Hadiah
Pandemi, menurutnya, membuang sekat-sekat itu. Jadi hikmah lain dari pandemi menghilangkan sekat kewilayahan, baik negara maupun provinsi dan bahkan sekat apapun. Sekarang bisa ditembus oleh kegiatan MPK. Tidak peduli apakah yang menyelenggarakan acara level provinsi, daerah atau cabang.
“Intinya jika kita menjadi pimpinan yang kreatif tidak pernah berhenti bergerak walau di masa pandemi. Akan banyak hal yang bisa didapatkan,” pesannya.
Mulai upgrading kedua ini, ujarnya, panitia menyediakan hadiah bagi peserta tertentu dengan kriteria tertentu. Apakah mungkin yang aktif bertanya atau paling awal daftar atau yang tidak pernah meninggalkan lokasi tempat acara.
“Ini sebagai kompensasi dari kegiatan rihlah ilmiah yang biasa kita lakukan ke luar negeri. Sekarang walau tetap berada dalam negeri tetapi otak kita berselancar ke mana-mana. Karena itu tetap saja ada hadiah bagi mereka yang menjadi peserta istimewa,” tuturnya. (*)
Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.