PWMU.CO – Wafat, Kepala SMKM 6 Lamongan Erva Rachmawati. Innalillahi wa inna ilaihiraiun. Kabar duka itu datang Rabu (23/12/20) pukul 05.00 WIB. Erva Rachmawati wafat di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Babat, Lamongan.
Kabar meninggalnya Erva Rachmawati yang diunggah di WhatApp Group Muhammadiyah dan Aisyiyah Lamongan sontak membuat semua sahabatnya kaget. Karena tidak tahu kapan sakitnya. Tiba tiba ada kabar wafat. Ternyata
ia meninggal karena sakit gagal ginjal
Erva Rachmawati menjabat Kepala SMK Muhammadiyah 6 Modo (Snakma) Lamongan sejak bulan Juli 2020. Ia istri dari Mohamad Su’ud, Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan.
Menapaki Tangga Organisasi dari Bawah
Perempuan kelahiran 26 Maret 1976 ini dikenal sebagai aktivis gerakan yang berangkat dari bawah. Ia meniti organisasi dari Pimpinan Ranting IPM Karangasem Paciran, Pimpinan Cabang IPM Modo, dan Pimpinan Daerah IPM Lamongan.
Dia lalu aktif di Nasyiatul Aisyiyah di ranting dan cabang di Modo. Kemudian menjadi Sekretaris Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) dua periode.
Erva Rachmawati aktif di Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Modo sejak tahun 1995. Menjadi Ketua Majelis Kader Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Lamongan periode 2010-2015, dan Sekretaris Majelis Kader PDA Lamongan 2015-2020.
Setelah lulus dari SLTA di Pondok Pesantren Karangasem Paciran dia kembali ke kampungnya di Desa Mojorejo, Kecamatan Modo untuk mengajar di yaman pendidikan al-Quran. Ia dengan telaten membina anak anak mengaji, bahkan orangtua pun dia ajari mengaji.
Erva Rachmawati meniti profesi sebagai guru berangkat dari bawah. Mula-mula ia lakoni sebagai tata usaha di SMKM 6 Modo sambil berkuliah di Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Gresik.
Setelah lulus sarjana ia mengajar dengan mengampu mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Karena ia dekat dengan para siswa, maka sejak tahun 2013 dia diberi amanat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan AIK.
Erva Rachmawati meninggalkan empat putra-putri. Yakni Relung Fajar Sukmawati (alumnus UIN Malang), Relung Mujahadah Nur Aisyah (mahasiswa UMM), Muhammad Relung Fazlir Rahman (hafidh di Ponpes Karangasem Paciran); dan Relung Dzakira Mumtaza (kelas IV MIM Mojorejo).
Selamat jalan aktivis yang selalu periang dan menginspirasi para kader perempuan. Semoga mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi. Editor Mohammad Nurfatoni.