ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Minggu, Maret 26, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Refleksi Akhir Tahun 2020

Kamis 31 Desember 2020 | 22:05
8 min read
7.3k
SHARES
22.8k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Refleksi Akhir Tahun
Haedar Nashir

Refleksi Akhir Tahun 2020 oleh Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah.

PWMU.CO– Alhamdulillah kita segenap bangsa Indonesia memasuki tahun baru 2021.

Tahun baru merupakan satu mata rantai dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 kita telah melewati banyak proses dinamika di dalam kehidupan kebangsaan kita.

Pandemi Covid-19 merupakan peristiwa dan musibah besar yang kita hadapi sebagai bangsa, bahkan dihadapi oleh seluruh bangsa-bangsa di dunia yang telah membawa pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Baik secara keruhanian, politik, ekonomi, budaya dan mobilitas sosial kita.

Pandemi ini sangat berat kita hadapi baik dari aspek kesehatan maupun dari aspek ekonomi dan sosial. Telah banyak saudara-saudara kita tercinta dipanggil Allah baik para tenaga kesehatan maupun warga masyarakat yang lain. Kita tentu sangat prihatin dan menyampaikan duka.

Pandemi juga telah membawa dampak pada kehidupan ekonomi, lebih-lebih bagi masyarakat yang ada di bawah juga dalam relasi kehidupan kita, karena itu maka pada awal tahun 2021 ini kita harus belajar mengambil hikmah dari musibah ini.

Hikmah Musibah

Pertama, kita berharap bahwa pemerintah dengan seluruh institusi yang ada di dalamnya dari pusat sampai bawah untuk semakin bersungguh-sungguh mencari solusi dan melakukan kebijakan-kebijakan afirmatif yang lebih progresif, baik di bidang kesehatan, sosial, ekonomi maupun dalam kehidupan pada umumnya.

Lebih-lebih yang berkaitan dengan pengadaan vaksin baik dalam standar kualitas dan keamanan bagi kesehatan seluruh warga bangsa maupun dalam aspek-aspek lainnya yang membutuhkan keterbukaan dan keseksamaan.

Kita dukung sikap dan langkah presiden agar baik sosialisasi maupun juga penggunaan vaksin pada waktunya betul-betul dilakukan secara seksama sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Kuncinya adalah ketulusan, kejujuran, transparansi dan kebersamaan dari kita semua.

Kita juga berharap karena pandemi ini belum akhir, bahkan di bulan Desember menunjukkan peningkatan maka masyarakat untuk tetap meningkatkan disiplin baik disipilin sosial maupun mengikuti protokol kesehatan. Disiplin akan menjadi kekuatan yang paling besar bagi masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi ini.

Mengatasi Pandemi

Kedua, kita harus bersimpati dan berempati kepada para tenaga kesehatan yang begitu berjuang siang dan malam di rumah sakit dan di pusat-pusat pelayanan Covid-19. Jika kita tidak menyertai mereka dengan disiplin sosial yang tinggi dan mengikuti protokol kesehatan, beban mereka sangatlah berat dan lebih dari itu dengan disiplin insyaallah kita akan mengoptimalkan ikhtiar kita untuk bisa mengatasi pandemi ini.

Tentu juga kita berharap bahwa kebijakan afirmatif pemerintah untuk mengatasi dampak sosial ekonomi terutama bagi masyarakat yang ada di bawah dari berbagai lapisan sosial yang betul-betul terdampak luas dan berat agar kebijakan afirmatif itu betul-betul dirasakan meluas dan merata sehingga menjadi peringan beban bagi seluruh rakyat.

Ketiga, yang tidak kalah pentingnya adalah membangun kebersamaan baik dalam konteks menghadapi pandemi Covid-19 maupun di dalam menghadapi masalah-masalah berat di dalam kebangsaan.

Kebersamaan, persatuan merupakan kekuatan modal sosial yang sangat berharga dan signifikan jangan sampai di tengah musibah yang berat kita retak sebagai bangsa dan di tengah beratnya beban masalah kebangsaan kita secara politik, sosial, ekonomi dan budaya kita justru tidak bersama.

Kebersamaan dan persatuan merupakan faktor yang menjadi modal ruhani bangsa ini selamanya. Sebab ketika kita berjuang menghadapi penjajah dan dari fase ke fase bangsa Indonesia biarpun menghadapi gejolak politik dan berbagai macam gejolak sosial lainnya tetap utuh sebagai bangsa.

Hancurnya Persatuan

Ada bangsa-bangsa lain yang saat itu bersama Indonesia seperti Yugoslavia akhirnya tinggal kenangan  dan tinggal nama karena hancurnya persatuan bangsa. Karena itu, kita harus menjunjung tinggi kebersamaan dan persatuan ini sebagai mutiara yang sangat berharga bagi masa depan bangsa.

Perbedaan politik, perbedaan akses ekonomi, perbedaan budaya dan keagamaan harus semakin kita ikhtiarkan solusinya agar tidak menjadi titik picu bagi kita retak sebagai bangsa.

Dunia politik kita yang maju dalam demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan artikulasi kepentingan setiap kelompok harus disertai dengan konsolidasi demokrasi, jalinan sosial dan etika politik yang kokoh di tubuh bangsa ini. 

Semangat sila ke-4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan harus menjadi ruh politik Indonesia 2021 dan ke depan. demokrasi politik yang dibangun di atas hikmah kebijaksanaan, semangat bermusyawarah harus menjadi budaya politik kita menjadi spiritual dan etika politik kita baik di tubuh masyarakat, kelompok-kelompok sosial dan politik, partai politik sampai pada negara.

Rugi jika Indonesia bangga menjadi negara paling demokrasi sejajar dengan Amerika, India dan negara lainnya tetapi pada saat yang sama politik dan demokrasi ini meninggalkan bekas-bekas dan potensi keretakan di tubuh bangsa ini.

Juga politik transaksional yang berbasis pada kepentingan-kepentingan ekonomi dan oligarki harus menjadi agenda kita bersama untuk dieliminasi dan dicarikan solusi agar menuju politik Indonesia yang berbasis kepada sila ke-4 itu dan sila-sila Pancasila lainnya.

Sila satu, dua, tiga, empat dan lima harus juga melandasi politik, ekonomi, budaya dan segala kebijakan negara di 2021 dan ke depan. Politik dan kebijakan negara yang serba pragmatis dan mengabaikan nilai-nilai Pancasila yang luhur itu, lama kelamaan akan menjadi kelemahan di tubuh bangsa ini.

Agenda ekonomi

Demikian juga dalam agenda ekonomi kita ke depan kita percaya dan harus optimis betapa pun sulitnya keluar dari pengaruh pandemi covid-19. Seluruh kekuatan bangsa lebih-lebih pemerintah harus lebih bekerja keras bagaimana di tahun 2021 kebijakan-kebijakan ekonomi harus membuat kita bisa bangkit.

Banyak para ahli, para ekonom yang tentu harus dilibatkan bagaimana dicarikan solusi ini. Yang tidak kalah pentingnya dalam konteks ekonomi yang juga bertemali dengan aspek politik dan sosial adalah mengatasi kesenjangan sosial ekonomi.

Jangan sampai di tubuh bangsa ini masyarakat luas mayoritas yang 80 persen hanya menikmati kue pembangunan tidak lebih dari 20 persen, sebaliknya yang 20 persen bahkan mungkin lebih kecil memperoleh kue pembangunan di atas 80 persen.

Artinya, harus ada kebijakan-kebijakan progresif dari negara bukan sekadar untuk kebijakan afirmatif yang biasa untuk mengangkat UMKM dan ekonomi rakyat secara biasa-biasa, tetapi harus lebih progresif dan harus ada akselerasi agar kesenjangan semakin dapat kita pecahkan.

Saya percaya, mereka yang menguasai akses ekonomi dan kekuatan ekonomi mayoritas di negeri ini dalam jumlah yang minoritas atau minoritas yang menguasai kekayaan Indonesia mau berbagi dengan semangat persatuan Indonesia, semangat keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dan nilai-nilai Pancasila yang luhur dan kebudayaan Indonesia yang mengajarkan nilai gotong-royong mau berbagi secara signifikan dan bersama negara mengatasi kesenjangan sosial ini.

Kelompok kecil yang menguasai hajat orang banyak dan kekuatan ekonomi Inodonesia yang tidak peduli pada kepentingan lainnya dan masa depan bangsa tentu sangatlah kecil. Saya masih percaya, tinggal bagaimana semuanya melakukan langkah-langkah untuk berbagi agar Indonesia kedepan lebih signifikan di dalam mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Berpihak pada Rakyat

Negara harus hadir lebih progresif dan berani yang oleh Presiden Joko Widodo disebut sebagai kebijakan ekonomi baru (new economic policy) yang berpihak pada rakyat banyak. Saya yakin jika semua bersungguh-sungguh punya political will yang kuat didukung oleh kebersamaan maka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia akan lebih tampak dan terwujud secara nyata.

Kita juga berharap bahwa ada gelombang baru dari seluruh kekuatan rakyat dan negara untuk menyelamatkan bumi, alam, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya bagi masa depan generasi Indonesia.

Sikap efisien, konservasi, penyelamatan, ishlah (membangun tanpa merusak) harus menjadi paradigma baru  di dalam membangun sumber daya alam agar tidak tereksploitasi secara rakus dan menjadi lahan bagi orang-orang yang rakus. Negara harus hadir menjaga, melindungi seluruh tumpah darah Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia sebagaimana amanat kontsitusi.

Dan semua elemen dan institusi yang ada di negara termasuk kementerian-kementerian kita berharap ada komitmen kolektif konstitusional bagaimana peran dan fungsi pemerintahan negara yang diamanatkan oleh Undang Undang diwujudkan dan menjadi komitmen politik semuanya

Kehadiran kementerian siapapun yang memimpin dan apapun afiliasinya harus selurus-lurusnya setegak-tegaknya diabdikan untuk hajat hidup orang banyak dan kepentingan negara bukan untuk diri, kroni, kelompok sendiri, golongan sendiri.

Karena ini menyangkut amanat rakyat begitu juga pasca pilkada serentak seluruh pejabat pemerintah gubernur, walikota dan bupati di seluruh negeri tercinta memiliki komitmen baru agar pengkhidmatan dan pengabdiannya total untuk kemakmuran rakyat.

Amanat Rakyat

Saya percaya para pejabat publik ini telah selesai dengan dirinya, sehingga tidak ada tebersit kepentingan untuk memperkaya diri, kroni, golongan sendiri dan menyalahgunakan amanat rakyat yang sangat mahal itu karena di dadanya, di pikirannya, di jiwanya tertanam jiwa kenegarawanan yang diwariskan dari para pejuang dan pendiri bangsa.

Dalam kehidupan budaya kami mengajak seluruh komponen bangsa agar memobilisasi potensi kebudayaan Indonesia yang majemuk ini untuk seluas-luasnya, sedalam-dalamnya dan sebesar-besarnya bagi kepentingan transformasi kebudayaan Indonesia yang bersatu tetapi berkemajuan.

Kebudayaan harus menjadi pilar membangun keadaban bangsa di  era media sosial dan era revolusi industri 4.0 jangan sampai masyarakat Indonesia terbuai bahkan larut di dalam budaya massa rendahan yang mencintai dan memproduksi fitnah, hoax, kebencian, permusuhan, perseteruan sekaligus juga intoleransi.

Dengan modal keluhuran kita baik berbasis suku bangsa kedaerahan maupun dalam agama, hadirkan budaya media sosial, budaya relasi sosial dan budaya interaksi sosial dalam keragaman untuk kita bertumbuh dalam kebersamaan sekaligus juga membawa keadaban dan kemajuan hidup bersama.

Kita rugi hidup di era revolusi industri 4.0 dan media sosial yang membuana ini, jika hanya menjadi maf’ul bih, menjadi objek penderita atau mungkin menjadi konsumen yang tidak cerdas dan tidak kritis. Hadirlah sebagai bangsa, masyarakat, dan warga yang punya tradisi literasi berkebudayaan luhur dalam media sosial sekaligus juga dalam relasi sosial kita di tengah kemajemukan.

Nilai Agama

Yang terakhir, kita bangsa Indonesia adalah bangsa yang bertumpu pada agama dan keberagamaan dengan semangat semua agama yang menjunjung nilai-nilai ilahiah yang membawa pada kebaikan, kedamaian dan keluhuran hidup serta bertumpu pada nilai Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjadi titik kita bertemu. Jadikan agama sebagai kanopi suci yang membawa kedamaian dan rahmat bagi kehidupan.

Jangan sampai karena bias pemahaman dan sentimen yang di luar nilai agama, keberagamaan kita membawa pada intoleransi, kegaduhan sosial, dan retak sesama komponen bangsa. Saya percaya, dengan nilai-nilai luhur agama yang hidup di negeri tercinta dan mayoritas muslim dapat membawa misi rahmatan lil-alamin.

Nilai-nilai agama dan kehidupan keagamaan akan menjadi kekuatan pencerah, penjalin ukhuwah, merekat kesatuan nasional, membangun dan memperkokoh pilar kemanusiaan yang adil dan beradab bahkan mewujudkan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi kesalehan dalam kehidupan pribadi dan kolektif kita lebih jauh juga menyinari kerakyatan dan kehidupan politik serta nilai-nilai keadilan sosial

Maka agama dan umat beragama harus menjadi teladan utama, menjadi contoh terbaik, menjadi uswah hasanah yang membawa kehidupan kebangsaan di negeri tercinta ini dalam keadaan yang religius, saleh secara otentik, menjaga nilai-nilai ketuhanan yang membuat kita hidup dalam suasana rohani yang transendental sekaligus juga menebar benih-benih sosial yang mendamaikan, yang mencerahkan, yang membangun keadaban, keutamaan dan kemajuan hidup bersama. Itulah agama dan kehidupan keagamaan yang rahmatan lil-alamin

Semoga tahun 2021 menjadi tahun pencerahan bagi kita bangsa Indonesia. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Haedar NashirTahun baru
SendShare2919Tweet1825Share

Related Posts

Prof Haedar Nashir Bicara Pentingnya Gerakan Ekonomi

Sabtu 25 Maret 2023 | 14:37
125

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi. Prof Haedar Nashir...

Jihad Ekonomi Muhammadiyah agar Jadi Kekuatan Baru Indonesia

Sabtu 25 Maret 2023 | 13:39
153

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir diapit Menko PMK-Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr...

Angkat Jihad Ekonomi, PWM Jatim dapat Apresiasi Tinggi PP Muhammadiyah

Sabtu 25 Maret 2023 | 11:32
2.5k

Prof Dr Haedar Nashir saat menyampaikan amanat (Darul Setiawan/PWMU.CO) Angkat jihad ekonomi, PWM Jatim dapat...

Lima Kekuatan Muhammadiyah Menurut Haedar Nashir

Kamis 23 Maret 2023 | 04:55
231

Haedar Nashir di acara Peneguhan Visi dan Komitmen Pimpinan Majelis, Lembaga PP Muhammadiyah. PWMU.CO- Lima...

Inilah Theme Song Seabad PKU Muhammadiyah Ciptaan Haedar Nashir-Dwiki Dharmawan

Kamis 16 Maret 2023 | 11:07
1.9k

Inilah Theme Song Seabad PKU Muhammadiyah Ciptaan Haedar Nashir-Dwiki Dharmawan. Suasana Resepsi Milad 1 Abad...

Indonesia Tidak Bisa Lepas dari Muhammadiyah

Selasa 14 Maret 2023 | 15:55
473

Indonesia Tidak Bisa Lepas dari Muhammadiyah. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar MSi, dalam...

Milad 1 Abad RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Ini Pesan Haedar Nashir

Selasa 14 Maret 2023 | 13:35
3.2k

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi, dalam Resepsi Milad 1 Abad RS...

PP Muhammadiyah Kukuhkan Unsur Pembantu Pimpinan Periode 2022-2027

Minggu 12 Maret 2023 | 11:31
811

Penyerahan Surat Keputusan (SK) kepada Ketua Majelis dan Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) PP Muhammadiyah Periode...

Haedar Nashir Resmikan RS Muhammadiyah Ke-121: RSU Unmuh Jember

Sabtu 11 Maret 2023 | 19:04
667

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi saat menyampaikan sambutannya di...

Guru Spemdalas Azaki Khoirudin Raih Doktor

Selasa 28 Februari 2023 | 10:10
10.7k

Guru SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jawa Timur Azaki Khoirudin (4 dari kiri) meraih...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    24183 shares
    Share 9673 Tweet 6046
  • SMA Jualan Roti, Kuliah Wisudawan Terbaik

    1603 shares
    Share 641 Tweet 401
  • Angkat Jihad Ekonomi, PWM Jatim dapat Apresiasi Tinggi PP Muhammadiyah

    804 shares
    Share 322 Tweet 201
  • Din Syamsuddin Kritik Presiden Jokowi yang Larang Pejabat Buka Puasa Bersama

    3978 shares
    Share 1591 Tweet 995
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    1428 shares
    Share 571 Tweet 357
  • Menko PMK Akan Membangun Kampung Indonesia di Turki

    610 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12034 shares
    Share 4814 Tweet 3009
  • Pimpinan Harian dan Badan Pembantu Pimpinan PWA Jatim Dikukuhkan

    320 shares
    Share 128 Tweet 80
  • Prihatin Gaji Guru, PWM Jatim Akan Lakukan Percepatan Program Bakti Guru

    315 shares
    Share 126 Tweet 79
  • 12 Stand Ramaikan Tarhib Ramadhan Spemdalas

    684 shares
    Share 274 Tweet 171

Berita Terkini

  • Muhammadiyah pelopor kewirasosial di Indonesia; Liputan Hendra Pornama, kontributor Tulungagung dari Dome UMM.
    Muhammadiyah Pelopor Kewirausahaan Sosial di IndonesiaMinggu 26 Maret 2023 | 12:39
  • Songsong Munas, Fokal Jatim Koordinasi Perkuat Peran AlumniMinggu 26 Maret 2023 | 12:37
  • Beraisyiyah adalah Perjanjian Kuat dengan AllahMinggu 26 Maret 2023 | 12:30
  • 64 Siswa SDMM Bersaing dengan Puluhan Ribu Pelajar Rebut Tiket Final Komas Ke-18Minggu 26 Maret 2023 | 11:54
  • Aisyiyah Surabaya Terjunkan 30 Mubalighat untuk Kajian HPT SyiamMinggu 26 Maret 2023 | 11:42
  • Dua hikmah Ramadhan
    Dua Hikmah Ramadhan, Kisah Mencet Odol Bikin TawaMinggu 26 Maret 2023 | 11:26
  • Hilal dan HilalMinggu 26 Maret 2023 | 10:43
  • Sejarah dan Perkembangan Klinik Muhammadiyah Pratama Rawat Inap KeduyungMinggu 26 Maret 2023 | 10:11
  • Puasa batin
    Kasih Sayang Allah di Balik Perintah PuasaMinggu 26 Maret 2023 | 09:09
  • Dakwah Kultural
    Jihad Ekonomi Berbasis Data dan OrganisasiMinggu 26 Maret 2023 | 08:47

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!