• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Refleksi Akhir Tahun 2020

Kamis 31 Desember 2020 | 22:05
in Kolom
0
22.2k
SHARES
22.6k
VIEWS
Refleksi Akhir Tahun
Haedar Nashir

Refleksi Akhir Tahun 2020 oleh Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah.

PWMU.CO– Alhamdulillah kita segenap bangsa Indonesia memasuki tahun baru 2021.

Tahun baru merupakan satu mata rantai dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 kita telah melewati banyak proses dinamika di dalam kehidupan kebangsaan kita.

Pandemi Covid-19 merupakan peristiwa dan musibah besar yang kita hadapi sebagai bangsa, bahkan dihadapi oleh seluruh bangsa-bangsa di dunia yang telah membawa pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Baik secara keruhanian, politik, ekonomi, budaya dan mobilitas sosial kita.

Pandemi ini sangat berat kita hadapi baik dari aspek kesehatan maupun dari aspek ekonomi dan sosial. Telah banyak saudara-saudara kita tercinta dipanggil Allah baik para tenaga kesehatan maupun warga masyarakat yang lain. Kita tentu sangat prihatin dan menyampaikan duka.

Pandemi juga telah membawa dampak pada kehidupan ekonomi, lebih-lebih bagi masyarakat yang ada di bawah juga dalam relasi kehidupan kita, karena itu maka pada awal tahun 2021 ini kita harus belajar mengambil hikmah dari musibah ini.

Hikmah Musibah

Pertama, kita berharap bahwa pemerintah dengan seluruh institusi yang ada di dalamnya dari pusat sampai bawah untuk semakin bersungguh-sungguh mencari solusi dan melakukan kebijakan-kebijakan afirmatif yang lebih progresif, baik di bidang kesehatan, sosial, ekonomi maupun dalam kehidupan pada umumnya.

Lebih-lebih yang berkaitan dengan pengadaan vaksin baik dalam standar kualitas dan keamanan bagi kesehatan seluruh warga bangsa maupun dalam aspek-aspek lainnya yang membutuhkan keterbukaan dan keseksamaan.

Kita dukung sikap dan langkah presiden agar baik sosialisasi maupun juga penggunaan vaksin pada waktunya betul-betul dilakukan secara seksama sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Kuncinya adalah ketulusan, kejujuran, transparansi dan kebersamaan dari kita semua.

Kita juga berharap karena pandemi ini belum akhir, bahkan di bulan Desember menunjukkan peningkatan maka masyarakat untuk tetap meningkatkan disiplin baik disipilin sosial maupun mengikuti protokol kesehatan. Disiplin akan menjadi kekuatan yang paling besar bagi masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi ini.

Mengatasi Pandemi

Kedua, kita harus bersimpati dan berempati kepada para tenaga kesehatan yang begitu berjuang siang dan malam di rumah sakit dan di pusat-pusat pelayanan Covid-19. Jika kita tidak menyertai mereka dengan disiplin sosial yang tinggi dan mengikuti protokol kesehatan, beban mereka sangatlah berat dan lebih dari itu dengan disiplin insyaallah kita akan mengoptimalkan ikhtiar kita untuk bisa mengatasi pandemi ini.

Tentu juga kita berharap bahwa kebijakan afirmatif pemerintah untuk mengatasi dampak sosial ekonomi terutama bagi masyarakat yang ada di bawah dari berbagai lapisan sosial yang betul-betul terdampak luas dan berat agar kebijakan afirmatif itu betul-betul dirasakan meluas dan merata sehingga menjadi peringan beban bagi seluruh rakyat.

Ketiga, yang tidak kalah pentingnya adalah membangun kebersamaan baik dalam konteks menghadapi pandemi Covid-19 maupun di dalam menghadapi masalah-masalah berat di dalam kebangsaan.

Baca Juga:  Cara MIM Tebluru Rayakan Tahun Baru dengan Bersihkan Sekolah

Kebersamaan, persatuan merupakan kekuatan modal sosial yang sangat berharga dan signifikan jangan sampai di tengah musibah yang berat kita retak sebagai bangsa dan di tengah beratnya beban masalah kebangsaan kita secara politik, sosial, ekonomi dan budaya kita justru tidak bersama.

Kebersamaan dan persatuan merupakan faktor yang menjadi modal ruhani bangsa ini selamanya. Sebab ketika kita berjuang menghadapi penjajah dan dari fase ke fase bangsa Indonesia biarpun menghadapi gejolak politik dan berbagai macam gejolak sosial lainnya tetap utuh sebagai bangsa.

Hancurnya Persatuan

Ada bangsa-bangsa lain yang saat itu bersama Indonesia seperti Yugoslavia akhirnya tinggal kenangan  dan tinggal nama karena hancurnya persatuan bangsa. Karena itu, kita harus menjunjung tinggi kebersamaan dan persatuan ini sebagai mutiara yang sangat berharga bagi masa depan bangsa.

Perbedaan politik, perbedaan akses ekonomi, perbedaan budaya dan keagamaan harus semakin kita ikhtiarkan solusinya agar tidak menjadi titik picu bagi kita retak sebagai bangsa.

Dunia politik kita yang maju dalam demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan artikulasi kepentingan setiap kelompok harus disertai dengan konsolidasi demokrasi, jalinan sosial dan etika politik yang kokoh di tubuh bangsa ini. 

Semangat sila ke-4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan harus menjadi ruh politik Indonesia 2021 dan ke depan. demokrasi politik yang dibangun di atas hikmah kebijaksanaan, semangat bermusyawarah harus menjadi budaya politik kita menjadi spiritual dan etika politik kita baik di tubuh masyarakat, kelompok-kelompok sosial dan politik, partai politik sampai pada negara.

Rugi jika Indonesia bangga menjadi negara paling demokrasi sejajar dengan Amerika, India dan negara lainnya tetapi pada saat yang sama politik dan demokrasi ini meninggalkan bekas-bekas dan potensi keretakan di tubuh bangsa ini.

Juga politik transaksional yang berbasis pada kepentingan-kepentingan ekonomi dan oligarki harus menjadi agenda kita bersama untuk dieliminasi dan dicarikan solusi agar menuju politik Indonesia yang berbasis kepada sila ke-4 itu dan sila-sila Pancasila lainnya.

Sila satu, dua, tiga, empat dan lima harus juga melandasi politik, ekonomi, budaya dan segala kebijakan negara di 2021 dan ke depan. Politik dan kebijakan negara yang serba pragmatis dan mengabaikan nilai-nilai Pancasila yang luhur itu, lama kelamaan akan menjadi kelemahan di tubuh bangsa ini.

Agenda ekonomi

Demikian juga dalam agenda ekonomi kita ke depan kita percaya dan harus optimis betapa pun sulitnya keluar dari pengaruh pandemi covid-19. Seluruh kekuatan bangsa lebih-lebih pemerintah harus lebih bekerja keras bagaimana di tahun 2021 kebijakan-kebijakan ekonomi harus membuat kita bisa bangkit.

Banyak para ahli, para ekonom yang tentu harus dilibatkan bagaimana dicarikan solusi ini. Yang tidak kalah pentingnya dalam konteks ekonomi yang juga bertemali dengan aspek politik dan sosial adalah mengatasi kesenjangan sosial ekonomi.

Baca Juga:  Sudah di Bandara tapi Ketinggalan Pesawat, Begini Perjuangan Rombongan Haedar Nashir ke Banyuwangi

Jangan sampai di tubuh bangsa ini masyarakat luas mayoritas yang 80 persen hanya menikmati kue pembangunan tidak lebih dari 20 persen, sebaliknya yang 20 persen bahkan mungkin lebih kecil memperoleh kue pembangunan di atas 80 persen.

Artinya, harus ada kebijakan-kebijakan progresif dari negara bukan sekadar untuk kebijakan afirmatif yang biasa untuk mengangkat UMKM dan ekonomi rakyat secara biasa-biasa, tetapi harus lebih progresif dan harus ada akselerasi agar kesenjangan semakin dapat kita pecahkan.

Saya percaya, mereka yang menguasai akses ekonomi dan kekuatan ekonomi mayoritas di negeri ini dalam jumlah yang minoritas atau minoritas yang menguasai kekayaan Indonesia mau berbagi dengan semangat persatuan Indonesia, semangat keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dan nilai-nilai Pancasila yang luhur dan kebudayaan Indonesia yang mengajarkan nilai gotong-royong mau berbagi secara signifikan dan bersama negara mengatasi kesenjangan sosial ini.

Kelompok kecil yang menguasai hajat orang banyak dan kekuatan ekonomi Inodonesia yang tidak peduli pada kepentingan lainnya dan masa depan bangsa tentu sangatlah kecil. Saya masih percaya, tinggal bagaimana semuanya melakukan langkah-langkah untuk berbagi agar Indonesia kedepan lebih signifikan di dalam mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Berpihak pada Rakyat

Negara harus hadir lebih progresif dan berani yang oleh Presiden Joko Widodo disebut sebagai kebijakan ekonomi baru (new economic policy) yang berpihak pada rakyat banyak. Saya yakin jika semua bersungguh-sungguh punya political will yang kuat didukung oleh kebersamaan maka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia akan lebih tampak dan terwujud secara nyata.

Kita juga berharap bahwa ada gelombang baru dari seluruh kekuatan rakyat dan negara untuk menyelamatkan bumi, alam, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya bagi masa depan generasi Indonesia.

Sikap efisien, konservasi, penyelamatan, ishlah (membangun tanpa merusak) harus menjadi paradigma baru  di dalam membangun sumber daya alam agar tidak tereksploitasi secara rakus dan menjadi lahan bagi orang-orang yang rakus. Negara harus hadir menjaga, melindungi seluruh tumpah darah Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia sebagaimana amanat kontsitusi.

Dan semua elemen dan institusi yang ada di negara termasuk kementerian-kementerian kita berharap ada komitmen kolektif konstitusional bagaimana peran dan fungsi pemerintahan negara yang diamanatkan oleh Undang Undang diwujudkan dan menjadi komitmen politik semuanya

Kehadiran kementerian siapapun yang memimpin dan apapun afiliasinya harus selurus-lurusnya setegak-tegaknya diabdikan untuk hajat hidup orang banyak dan kepentingan negara bukan untuk diri, kroni, kelompok sendiri, golongan sendiri.

Karena ini menyangkut amanat rakyat begitu juga pasca pilkada serentak seluruh pejabat pemerintah gubernur, walikota dan bupati di seluruh negeri tercinta memiliki komitmen baru agar pengkhidmatan dan pengabdiannya total untuk kemakmuran rakyat.

Amanat Rakyat

Saya percaya para pejabat publik ini telah selesai dengan dirinya, sehingga tidak ada tebersit kepentingan untuk memperkaya diri, kroni, golongan sendiri dan menyalahgunakan amanat rakyat yang sangat mahal itu karena di dadanya, di pikirannya, di jiwanya tertanam jiwa kenegarawanan yang diwariskan dari para pejuang dan pendiri bangsa.

Baca Juga:  Pesan Haedar Nashir pada Guru-Guru Muhammadiyah

Dalam kehidupan budaya kami mengajak seluruh komponen bangsa agar memobilisasi potensi kebudayaan Indonesia yang majemuk ini untuk seluas-luasnya, sedalam-dalamnya dan sebesar-besarnya bagi kepentingan transformasi kebudayaan Indonesia yang bersatu tetapi berkemajuan.

Kebudayaan harus menjadi pilar membangun keadaban bangsa di  era media sosial dan era revolusi industri 4.0 jangan sampai masyarakat Indonesia terbuai bahkan larut di dalam budaya massa rendahan yang mencintai dan memproduksi fitnah, hoax, kebencian, permusuhan, perseteruan sekaligus juga intoleransi.

Dengan modal keluhuran kita baik berbasis suku bangsa kedaerahan maupun dalam agama, hadirkan budaya media sosial, budaya relasi sosial dan budaya interaksi sosial dalam keragaman untuk kita bertumbuh dalam kebersamaan sekaligus juga membawa keadaban dan kemajuan hidup bersama.

Kita rugi hidup di era revolusi industri 4.0 dan media sosial yang membuana ini, jika hanya menjadi maf’ul bih, menjadi objek penderita atau mungkin menjadi konsumen yang tidak cerdas dan tidak kritis. Hadirlah sebagai bangsa, masyarakat, dan warga yang punya tradisi literasi berkebudayaan luhur dalam media sosial sekaligus juga dalam relasi sosial kita di tengah kemajemukan.

Nilai Agama

Yang terakhir, kita bangsa Indonesia adalah bangsa yang bertumpu pada agama dan keberagamaan dengan semangat semua agama yang menjunjung nilai-nilai ilahiah yang membawa pada kebaikan, kedamaian dan keluhuran hidup serta bertumpu pada nilai Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjadi titik kita bertemu. Jadikan agama sebagai kanopi suci yang membawa kedamaian dan rahmat bagi kehidupan.

Jangan sampai karena bias pemahaman dan sentimen yang di luar nilai agama, keberagamaan kita membawa pada intoleransi, kegaduhan sosial, dan retak sesama komponen bangsa. Saya percaya, dengan nilai-nilai luhur agama yang hidup di negeri tercinta dan mayoritas muslim dapat membawa misi rahmatan lil-alamin.

Nilai-nilai agama dan kehidupan keagamaan akan menjadi kekuatan pencerah, penjalin ukhuwah, merekat kesatuan nasional, membangun dan memperkokoh pilar kemanusiaan yang adil dan beradab bahkan mewujudkan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi kesalehan dalam kehidupan pribadi dan kolektif kita lebih jauh juga menyinari kerakyatan dan kehidupan politik serta nilai-nilai keadilan sosial

Maka agama dan umat beragama harus menjadi teladan utama, menjadi contoh terbaik, menjadi uswah hasanah yang membawa kehidupan kebangsaan di negeri tercinta ini dalam keadaan yang religius, saleh secara otentik, menjaga nilai-nilai ketuhanan yang membuat kita hidup dalam suasana rohani yang transendental sekaligus juga menebar benih-benih sosial yang mendamaikan, yang mencerahkan, yang membangun keadaban, keutamaan dan kemajuan hidup bersama. Itulah agama dan kehidupan keagamaan yang rahmatan lil-alamin

Semoga tahun 2021 menjadi tahun pencerahan bagi kita bangsa Indonesia. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Haedar NashirTahun baru
Share8876SendTweet5548

Related Posts

Problematikan Pancasila
Headline

Covid-19 Meninggi, Haedar Ajak Warga Muhammadiyah Jadi Teladan Prokes

Senin 4 Januari 2021 | 19:22
1.9k
Kekuasaan
Kolom

Kekuasaan Memang Mengasyikkan

Selasa 29 Desember 2020 | 15:56
134
Dunia
Kolom

Dunia yang Dibikin Rumit

Sabtu 26 Desember 2020 | 16:20
379
Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo
Headline

Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

Rabu 23 Desember 2020 | 07:08
417.4k
Semangat Berniaga Harus Jadi DNA Muhammadiyah
Kabar

Semangat Berniaga Harus Jadi DNA Muhammadiyah

Selasa 22 Desember 2020 | 21:09
6.9k
Ini sikap resmi Muhammadiyah
Headline

Ini Sikap Resmi Muhammadiyah tentang Bank Syariah Indonesia

Selasa 22 Desember 2020 | 14:25
8.5k
Next Post
Pisah Sambut Kepala SMA Muhi Yogyakarta

Pisah Sambut Kepala SMA Muhi Yogyakarta

IPM ini baksos di desa terpencil. PC IPM Bluluk, menggelar baksos di desa terpencil di perbatasan Lamongan-Bojonegoro, Kamis (31/12/20).

IPM Ini Baksos di Desa Terpencil

Santri ABS Juara Kompetisi Poster Digital Nasional

Santri ABS Juara Kompetisi Poster Digital Nasional

Catatan Akhir Tahun 2020

Catatan Akhir Tahun 2020: Kisah Garuda, Gajah, dan Naga

Larangan Mencela Waktu

Larangan Mencela Waktu

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
503

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
171

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
355

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
425

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual

Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual

Minggu 17 Januari 2021 | 07:26
Atasi Pandemi dengan llmu, Ulama Pernah Tulis 20 Buku soal Itu

Atasi Pandemi dengan llmu, Ulama Pernah Tulis 20 Buku soal Itu

Minggu 17 Januari 2021 | 06:02
Empat AUM Mamuju

Empat AUM Mamuju Rusak Parah akibat Gempa

Sabtu 16 Januari 2021 | 20:58
12 tafsir

12 Tafsir Langkah Muhammadiyah dari Mas Mansur

Sabtu 16 Januari 2021 | 16:20
Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac dan Kepercayaan Rakyat

Sabtu 16 Januari 2021 | 15:04
Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

Sabtu 16 Januari 2021 | 14:57
Pemecatan ketua KPU

Pemecatan Ketua KPU Dinilai Berlebihan

Jumat 15 Januari 2021 | 21:43
Muhammadiyah Respon Cepat Gempa Sulawesi Barat

Muhammadiyah Respon Cepat Gempa Sulawesi Barat

Jumat 15 Januari 2021 | 21:26
Rahasia Mendatangkan Keberkahan Allah

Rahasia Mendatangkan Keberkahan Allah

Jumat 15 Januari 2021 | 21:15
Ali Jaber Wafat, Presiden Belum Ucapkan Belasungkawa

Ali Jaber Wafat, Presiden Belum Ucapkan Belasungkawa

Jumat 15 Januari 2021 | 19:00

Berita Populer Hari Ini

  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    8047 shares
    Share 3219 Tweet 2012
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    5810 shares
    Share 2324 Tweet 1453
  • Ali Jaber Wafat, Presiden Belum Ucapkan Belasungkawa

    827 shares
    Share 331 Tweet 207
  • As’ad Yasin, Sosok Penerjemah Kitab Fi Zhilalil Quran Sayid Quthub

    2501 shares
    Share 1000 Tweet 625
  • 12 Tafsir Langkah Muhammadiyah dari Mas Mansur

    294 shares
    Share 118 Tweet 74
  • Ini Kebijakan Muhammadiyah saat PPKM dan Fatwa Tarjih Vaksinasi Covid-19

    1005 shares
    Share 402 Tweet 251
  • Jungkir Balik Covid-19 Pertanda Dajjal

    3615 shares
    Share 1446 Tweet 904
  • Pemecatan Ketua KPU Dinilai Berlebihan

    339 shares
    Share 136 Tweet 85
  • Muhammadiyah Respon Cepat Gempa Sulawesi Barat

    310 shares
    Share 124 Tweet 78
  • Vaksin Sinovac dan Kepercayaan Rakyat

    176 shares
    Share 70 Tweet 44
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama