PWMU.CO– Empat AUM Mamuju rusak parah akibat gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulbar segera mendata semua kerusakan dan membantu penanganan dampak gempa.
Mursalim, penanggung jawab Asesmen Lapangan MDMC Sulbar melaporkan, dari sebelas aset dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), ada empat yang rusak parah. Empat AUM Mamuju itu asrama putra dan Laboratorium Komputer Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah (MBS) At-Tanwir Mamuju, pagar kampus satu STIE Muhammadiyah Mamuju, Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah Axsuri, dan Klinik Muhammadiyah Mamuju.
Kerusakan ringan terjadi pada Panti Asuhan Muhammadiyah Manakarra Mamuju, kampus dua STIE Muhammadiyah Mamuju, Taman Kanak-kanak (TK) Fastabihul Khairat, kompleks Muhammadiyah yang tanggulnya bergeser, Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Mamuju, Masjid Fastabikhul Khairat, Masjid Puncak Muhammadiyah dan Masjid Nun Walqalam MBS At-Tanwir Mamuju.
”Kami masih menelusuri dan mengonfirmasi apakah masih ada aset dan amal usaha Muhammadiyah yang belum masuk terdata,” ucap Mursalim seperti laporan Sulbarmu.com, Sabtu (16/1/2021).
Tentang jumlah korban jiwa, Mursalim menjelaskan, saat ini baru satu warga Muhammadiyah yang terdeteksi menjadi korban, yaitu dr Adriani Kadir, Pimpinan Aisyiyah Sulawesi Barat dan istri dari Salihi Saleh, Ketua BPH STIE Muhammadiyah Mamuju, yang juga Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Barat.
”Kemudian ada tiga orang yang luka ringan dan satu orang luka berat. Kami masih sementara tahap evakuasi korban lainnya siapa tahu masih ada korban dari warga Muhammadiyah,” terangnya.
PWM Segera Turun Tangan
Menangani gempa ini Ketua PWM Sulawesi Barat Dr Wahyun Mawardi menggelar rapat koordinasi untuk mengambil langkah cepat mengatasi musibah akibat gempa Mamuju berkekuatan 6,2 skala richter (SR) yang mengguncang Mamuju, Majene, dan sekitarnya.
Rapat diikuti MDMC, Lazismu, dan Sedakah Muhammadiyah. Rapat bertempat di MBS At-Tanwir Mamuju, Jumat, (15/01/2021).
”Pukul enam pagi tadi Ketua MDMC Pusat menelpon saya, beliau memerintahkan agar segera menetapkan pusat koordinasi, menentukan rekening bantuan, melakukan pendataan aset-aset amal usaha Muhammadiyah (AUM), melakukan pendataan lokasi-lokasi pengungsian dan mendata warga persyarikatan yang menjadi korban gempa,” tuturnya.
Sementara Ketua MDMC Sulawesi Barat, Rusli, yang ditunjuk sebagai penanggung jawab, menetapkan Masjid Fastabikhul Khairat Pusat Dakwah Muhammadiyah (Pusdam) sebagai pusat pos utama dan Muhammadiyah Boarding School (MBS) At-Tanwir Mamuju pos bayangan. (*)
Editor Sugeng Purwanto