PWMU.CO– Jalan Mamuju masih longsor. Akibatnya kiriman bantuan Tim Peduli Gempa Sulbar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unismuh Makassar terhambat dalam perjalanan menuju lokasi pengungsi, Senin (18/1/2021).
Perjalanan terhambat akibat reruntuhan material longsor di Desa Onang Utara. Jalan ini merupakan jalur yang tembus ke Ulumanda dan Mamuju. Informasi tersebut disampaikan Dekan FKIP Unismuh Makassar Erwin Akib yang memimpin langsung rombongan tersebut, Selasa (19/1/2021) kepada suaramuhammadiyah.id.
Evakuasi material longsor dilakukan dengan alat berat dikawal oleh aparat TNI. Material longsor berupa bebatuan besar dan tanah yang jatuh dari perbukitan di atasnya. Tim FKIP Unismuh membawa bantuan untuk pengungsi gempa di Malunda, Majene.
Tim menggunakan bus kampus Unismuh. Bantuan yang dibawa berupa 200 dos air mineral, susu bayi, serta perlengkapan bayi, beras, makanan siap saji, terpal, tenda, multi vitamin, masker, dan hand sanitizer. Pakaian layak pakai juga disiapkan. Berat logistik dibawa mencapai 3 ton. Tim FKIP Unismuh berangkat sejak Senin (18/1/2021) pukul 21:06 WITA.
Jumlah Korban
Sementara Sulbarmu.com melaporkan, data dari pusat pengendali operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai hari ini jumlah pengungsi gempa Mamuju 6,2 skala richter (SR) mencapai 19.435 orang pada Senin (18/01/2021).
Dari jumlah tersebut 15.014 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju, dan 4.421 orang mengungsi di Majene. Korban meninggal akibat gempa tercatat sebanyak 81 orang. Sebanyak 11 orang dari Majene dan 70 orang dari Mamuju.
Korban luka berat sejumlah 64 orang dari Majene, kemudian di Kabupaten Mamuju korban luka berat berjumlah 189 orang. Total mencapai 253 orang korban luka. Sedangkan luka ringan sebanyak 679 orang.
Aktivitas di Posko Induk Tanggap Darurat Gempa MDMC Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Barat, hingga saat ini menerima bantuan logistik dari Muhammadiyah luar daerah. Posko induk berada di komplek Masjid Fastabikhul Khoirot.
Para relawan Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) dari berbagai wilayah juga berdatangan membantu evakuasi, tenaga medis, dan penanganan pengungsi.
Mereka berdatangan dengan memberikan bantuan medis membuka pos pelayanan kesehatan dan trauma healing. Juga mengevakuasi dan mencari korban gempa. Salah satu kegiatannya Tim Relawan MDMC Sulbar menyerahkan bantuan logistik ke pengungsi di Pulau Karampuang, Senin kemarin.
Tim Asesmen Lapangan Rezki Wardani mengatakan, hingga saat ini jumlah pengungsi di posko induk Muhammadiyah Sulbar berjumlah 1.500 orang. Rata-rata kondisi pengungsi masih mengalami rasa trauma akibat gempa tersebut. Juga ada pengungsi yang mengalami demam. (*)
Editor Sugeng Purwanto