ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Minggu, April 2, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
4 min read
85
SHARES
266
VIEWS
ADVERTISEMENT
Dosen Unmuh Jember Dr Suhari SSos MIKom meraih gelar doktor setelah teliti Budaya Tanean Lanjhang (Disa Yulistian/PWMU.CO)

PWMU.CO – Teliti budaya tanean Lanjhan, dosen Universitas Muhammadiyah Jember Dr Suhari SSos MIKom meraih gelar doktor.

Suhari menulis disertasi dengan judul Memaknai dan Mempertahankan Ruang Etnik dan Identitas pada Komunitas Tanean Lanjhang Masyarakat Madura di Desa Sana Tengah, Kecamatan Pasean, Pamekasan.

Dia meraih predikat memuaskan pada jurusan Ilmu Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Senin, (18/1/2021).

Budaya Asli Leluhur Madura

Lelaki asal Desa Sana Tengah tersebut membagi kisah alasannya meneliti Budaya Komunitas Tanean Lanjhang. Menurutnya, Tanean Lanjhang adalah budaya yang determinan dan existing.

“Budaya tersebut adalah budaya asli leluhur Madura yang sejak dulu hingga sekarang masih dipertahankan di tengah era global dan modernisasi,” terangnya.

Budaya yang Dipertahankan

Komunitas ini menurutnya menjadi budaya yang termarginalkan di tengah Masyarakat Madura. Namun ia tetap dipertahankan di saat budaya lain mengalami perubahan karena modernisasi.

“Tanean Lanjhang adalah permukiman tradisional Madura berupa suatu kumpulan rumah yang terdiri atas keluarga-keluarga yang mengikatnya. Letaknya sangat berdekatan dengan lahan garapan, mata air atau sungai,” jelas Suhari.

Antara permukiman dengan lahan garapan hanya dibatasi tanaman hidup atau peninggian tanah yang disebut galengan atau tabun. Sehingga masing-masing kelompok menjadi terpisah oleh lahan garapannya.

Satu kelompok rumah terdiri atas 2 sampai 10 rumah, atau dihuni sepuluh keluarga yaitu keluarga batih yang terdiri dari orang tua, anak, cucu, cicit dan seterusnya.

Susunan pola Tanean Lanjhang dimulai dari barat ke timur yang menunjukan urutan tua ke muda. Diawali dengan sebuah rumah induk yang disebut dengan tonghuh, menjadi rumah cikal bakal atau leluhur suatu keluarga. Yang juga dilengkapi Kobhung (Langgar) yang berada di ujung barat sebagai symbol ketaatan pada Tuhan.

Selain itu, Kobhung juga berfungsi sebagai tempat menerima tamu laki-laki dan tempat musyawarah adat. “Kalau tamu yang datang perempuan akan ditempatkan di amper atau teras rumah,” imbuh Suhari.

Pernikahan Dini dan Antar Saudara

Kebiasaan Komunitas Tanean Lanjhang yang sampai saat ini masih diberlakukan ialah pernikahan antar saudara bahkan perjodohan yang dilakukan sejak masih belia.

“Hal tersebut masih dijaga untuk mempertahankan kekerabatan antar saudara. Dalam faktor ekonomi, mereka takut apabila harta jatuh di luar garis keturunan,” lanjut Suhari.

Fenomena pernikahan dini ini pernah dikonferensikan oleh Suhari di Korea Selatan Tahun 2019 karena memang fenomena ini tidak dimiliki oleh komunitas masyarakat lain di dunia.

“Bahkan pernah ada kasus janda perawan karena pernikahan yang dilakukan oleh sepihak hasil dari perjodohan sejak masih belia,” katanya.

Hal tersebut terjadi karena salah satunya sebagai wujud taat perintah kepada orang tua. Selain itu juga berkaitan dengan pola komunikasi yang dihubungkan dengan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat Madura tentang pola struktur penghormatan yang terangkum dalam ungkapan “Bapa’ Babu’ Guru Rato” (Bapak Ibu Guru Ratu –Pemerintah-).

Kendala Penelitian

Suhari menceritakan kendala yang dialami ketika melakukan penelitian selama satu tahun penuh. Salah satunya adalah jarak karena ia berdomisili di Jember. Ditambah dengan situasi pandemi Covid-19, menjadikan ruang gerak terbatas karena pemberlakuan PSBB.

“Karena Surabaya PSBB, jadi saya dibantu oleh adik dan teman-teman untuk eksplorasi data. Sumber literasi yang bisa dijadikan referensi tentang komunitas Tanean Lanjhang juga masih sangat minim, sehingga saya harus merangkai kata dari awal,” katanya.

Dia mengaku, rata-rata narasumber tidak paham akan sejarah pendahulunya karena sudah ada beberapa generasi.

Sekolah untuk Angkat Derajat Keluarga

Mahasiswa Unair Angkatan 2016 tersebut memaknai predikat doktoral sebagai sebuah karunia Allah. Dia memaksa terus bersekolah untuk mengangkat derajat keluarganya.

“Semua berangkat dari nol. Jenjang SMP dan SMA saya habiskan dengan tinggal di Panti Asuhan karena keterbatasan ekonomi,” akunya.

Dia pun pernah menjajal kisah hidup mulai dari menjadi babu demi bisa berkuliah dan tak memiliki sepeda motor.

Usaha gigihnya terjawab saat ini dan ia sukses meraih gelar doktor setelah teliti Budaya Tanean Lanjhang Madura. (*)

Kontributor Disa Yulistian Editor Nely Izzatul

Tags: Budaya Tanean Lanjhang MaduraDosen Unmuh JemberDr Suhari
SendShare34Tweet21Share

Related Posts

No Content Available

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Putranya Diterima di IPB lewat SNBP, Ini Harapan Ketua Komite Smamsatu

    18940 shares
    Share 7576 Tweet 4735
  • Tapak Suci Smamsatu Borong Medali Tingkat Nasional

    21970 shares
    Share 8788 Tweet 5493
  • Naik Lagi Jumlah Siswa Smamsatu yang Lolos PTN lewat SNBP

    9774 shares
    Share 3910 Tweet 2444
  • Dag-dig-dug Jantung Mantan Ketua IPM Smamsatu Ini Diterima di Unesa

    4750 shares
    Share 1900 Tweet 1188
  • Putri Kepala Smamsatu Diterima di Unair Jalur SNBP 2023

    11651 shares
    Share 4660 Tweet 2913
  • Tampil Apik di Musyab, Tim Musikalisasi Puisi Spemdalas Dinilai 99

    2402 shares
    Share 961 Tweet 601
  • Atlet Basket Smamsatu Masuk Jurusan Akutansi di SNBP 2023

    3203 shares
    Share 1281 Tweet 801
  • Naik Tajam, 36 Siswa Smamita Lolos SNBP 2023

    772 shares
    Share 309 Tweet 193
  • King Queen of Library SD Mugeb Kunjungi Perpustakaan Spemdalas

    2159 shares
    Share 864 Tweet 540
  • Rahasia Putri Kepala SD Mudipat Surabaya Diterima di Unesa

    1260 shares
    Share 504 Tweet 315

Berita Terkini

  • Empat Tips Menciptakan Keluarga HarmonisSabtu 1 April 2023 | 22:46
  • Menjadikan Syukur sebagai Bahan Baku Utama Kebahagiaan KeluargaSabtu 1 April 2023 | 21:17
  • Bacaan Gharib Jadi Ice Breaking Pengajian Ramadhan IniSabtu 1 April 2023 | 20:13
  • Belajar jadi saudagar
    Belajar Jadi Saudagar Kaya dari IbuSabtu 1 April 2023 | 16:19
  • Syarat taklukkan dunia
    Taklukkan Dunia Miliki Dua Syarat IniSabtu 1 April 2023 | 14:41
  • Mubaligh hijrah ramadhan
    Mubaligh Hijrah Ramadhan Muhi Gelar Pengajian Akbar di PCM KalikajarSabtu 1 April 2023 | 14:16
  • Islam Melahirkan Umat Unggul dan Peradaban MajuSabtu 1 April 2023 | 13:41
  • Siswa SD Musix Ikut Kuliah Histologi di Fakultas Kedokteran UM SurabayaSabtu 1 April 2023 | 13:30
  • Berorientasi ke Depan, Sekolah Muhammadiyah Jadi ModelSabtu 1 April 2023 | 13:03
  • Aktualisasi Islam Berkemajuan Merujuk pada Tiga Pertanyaan JibrilSabtu 1 April 2023 | 12:51

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!