PWMU.CO – Relawan FKIP Unismuh Peduli Tahap II berangkat ke tempat gempa, setelah dilepas Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse, Jumat (29/1/21).
Bersama angkatan muda Muhammadiyah (AMM) Sulawesi Selatan, tim relawan tersebut diberangkatkan Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar di pelataran Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan (FKIP) Unismuh, Jalan Sultan Alauddin.
Prof Ambo Asse menyatakan apresiasinya pada langkah FKIP dan AMM tersebut. “Sebagai pimpinan, saya memberikan penghargaan kepada FKIP, yang melakukan gerakan peduli bencana bersama AMM, dengan motornya Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel,” ujarnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel ini lalu menyitir al-Quran Surat At-Taghabun ayat 11. “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu,” kutipnya.
Musibah adalah Ujian
Musibah, kata dia, merupakan ujian bagi yang tertimpa secara langsung maupun yang tidak. “Maka ujian bagi yang kena musibah adalah kesabaran, sedangkan yang tidak kena adalah bersyukur. Caranya dengan memanfaatkan peluang ini untuk beramal. Dari situlah kita lihat orang yang memiliki kepedulian,” tutur Guru Besar Ilmu Hadits UIN Alaudidin itu.
Prof Ambo Asse juga mengatakan, kepedulian merupakan bukti syukur atas nikmat Allah SWT. “Meski bukan kita yang kena, tetapi kita harus merasakan penderitaan sesama. Baik sesama muslim maupun anak bangsa,” ungkap nakhoda Unismuh Makassar ini.
Di tempat yang sama Ketua Tim FKIP Peduli Erwin Akib menyampaikan, gerakan kemanusiaan kali ini berkolaborasi dengan AMM Sulsel. “Target kita adalah Kecamatan Ulumanda di Kabupaten Majene. Masih banyak desa di sana yang terisolasi. Insyaallah bantuan logistik tersebut akan sangat bermanfaat,” papar Erwin.
Selain obat, multivitamin, tenda, dan tikar, gerakan kemanusiaan FKIP Peduli Tahap II juga menyediakan masker. “Karena ini masih dalam masa pandemi,” tuturnya sembari menyebut bantuan lain yang dibawa seperti 200 zak beras yang berisi 5 kg/zak, puluhan kardus air mineral, dan 100 kg ikan kering.
250 Paket Buku Iqra
Erwin juga menambahkan, Tim Psikososial FKIP Unismuh akan diterjunkan ke Sulbar pada Awal Februari 2021. Mereka nantinya mendampingi anak-anak penyintas gempa untuk beberapa pekan. “Perangkat kegiatan psikososial kami berangkatkan juga hari ini. Termasuk buku dan al-Quran, yang berjumlah 250 paket buku iqra untuk anak-anak penyintas gempa bumi,” terangnya.
Dalam melaksanakan tugas kemanusiaan di Majene, Tim FKIP Peduli dan AMM akan berkoordinasi dengan Muhammadiyah Disaster and Management Center (MDMC), yang telah bertugas di Sulbar tak lama setelah gempa.“Nanti kita lihat asesmen selanjutnya. Agar kami bisa merencanakan gerakan kemanusiaan tahap III,” tutup Erwin.
Dalam kegiatan pelepasan relawan tersebut, turut hadir Ketua Dewan Guru Besar Unismuh Prof Irwan Akib, Wakil Rektor I Unismuh Dr Abd Rakhim Nanda, Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel Elly Oschar, dan puluhan dosen FKIP Unismuh Makassar. Kegiatan pelepasan dipandu Sekretaris Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Unismuh Dr Muhammad Akhir. (*)
Penulis Hadisaputra. Editor Darul Setiawan.