PWMU.CO – Quran Day Smamio Kupas 9 Penyebab Futur. Siswa SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik (Smamio) mengikuti Quran Day secara virtual, Sabtu (6/2/21). Kegiatan bertema Al-Quran Benteng Futur ini diikuti siswa kelas X, XI, dan XII dengan .
Koordinator Bidang Bina Al-Quran, Tahfidh, dan Tarjim Smamio Hudzaifaturrahman SThI mengatakan, kegiatan digelar sebagai upaya sekolah untuk membangkitkan gairah siswa dari futur atau kemalasan.
“Agenda tadarrus dan tahfidh bersama dengan siswa sudah terjadwal setiap pekannya. Kali ini dibuat berbeda dengan menghadirkanUstadz Fajar Al Mahmudi SPdI, seorang dai Aceh dan alumni PUTM (Pendikan Ulama Tarjih Muhamamdiyah). Ini dilakukan sebagai upaya menjaga semangat siswa dalam meningkatkan kecintaannnya pada al-Quran,” ujarnya.
Sembilan Penyebab Futur
Fajar Al Mahmudi menjelaskan, setiap amalan memiliki masa semangat dan masa jenuh atau yang dikenal dengan sebutan futur.
“Futur bisa diartikan kemalasan, berhenti dari hal baik, jenuh, menunda nunda pekerjaan. Untuk itu sebagai seorang Muslim kita harus mengetahui penyebab futur dalam hal beribadah,” katanya.
Menurutnya, ada sembilan penyebab futur yang seringkali tidak kita sadari. Pertama, hilangnya keikhlasan. Keikhlasan adalah syarat penting bagi kelulusan setiap amal shalih. “Dengan ketidakikhlasan amal yang seharusnya diniatkan untuk Allah bisa berubah menjadi karena duniawi,” ujarnya.
“Kedua, kecintaan dunia yang mengalahkan kecintaan akhirat,” urainya. Dia mengarakan, seseorang yang merasakan ketentraman atau kepopuleran, biasanya sedikit demi sedikit keimanannya akan melemah sehingga ibadahnya menjadi berat dan membosankan.
Ketiga, lalai. Menurut dia, kalai itu manusiawi tapi jika lalainya berkali-kali dan disengaja, ini sudah di luar batas kemanusiaan. “Kelalaian inilah yang bisa mendatangkan penyakit futur,” terangnya.
Keempat, ekstrem dalam beragama. Dia menyampaikan, jika seseorang mempelajari agama sebaiknya bertahap sehingga menjalankan ibadahpun mudah dan konsisten. Jadi tidak bersifat ekstrem, suau saat begitu getol, tapi di saat lain melemah.
“Kelima, berlebih lebihan dalam hal mubah. Orang yang melampaui batas dalam hal ubah seperti makan, minum, kendaraan maka akan terserang penyakit malas dan merasa berat dalam melaksanakan ketaatan,” papar dia.
Obat Futur
Keenam, meremehkan kebaikan. Fajar Al Mahmudi seoran Muslim tidak boleh meremehkan suatu kebaikan bagaimanapun kecilnya kebaikan tersebut.
“Ketujuh, hatinya tergantung pada dunia dan takut mati. Orang yang takut mati, hatinya akan bergantung dengan dunia sehingga sulit memandang kebenaran akhirat,” lanjutnya.
Kedelapan, lingkungan yang buruk. Hidup di tengah masyarakat yang banyak berbuat maksiat dan bangga dengan maksiat tersebut akan melemahkan keimanan. Sangat mungkin tidak bisa melawannya sehingga perlahan futur memasuki hati.
Penyebab futur yang terakhir adalah minimnya ketaatan. Malas melakukan shalat, menyianyiakan waktu, dan menjauhi membaca al-Quran merupakan tanda minimnya ketaatan manusia dalam beribadah.
Fajar Al Mahmudi memberikan pesan kepada siswa Smamio bahwa futur adalah penyakit yang biasa terjadi pada penuntut ilmu akan tetapi tetap bisa diobati.
“Futur memang hal yang wajar terjadi pada penuntut ilmu. Namun sebagai Muslim kita harus segera mengobatinya dengan bangkit dari kefuturan dengan berinteraksi dengan al-Quran. Di antaranya belajar, mendengarkan, membaca, menulis, dan mengamalkan al-Quran adalah cara ampuh untuk mengobati kefuturan,” tandasnya. (*)
Penulis Ririn Masfaridah Editor Mohammad Nurfatoni