Khusnul Hadi Kusuma, Wafat Jelang Ujian Doktor, ditulis oleh Fathurrahim Syuhadi, Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan.
PWMU.CO – Keluarga besar Muhammadiyah Tuban kembali berduka. Setelah wafatnya Wakil Ketua PDM H Noor Alam dan Ketua Majelis Dikdasmen H Chomsin, kini menyusul Khusnul Hadi Kusuma MAp (51).
Anggota Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tuban periode 2015-2020, itu meninggal dunia Ahad (7/2/2020) di RSUD Dr Koesmo Tuban.
Kabar wafatnya Khusnul Hadi Kusuma disampaikan oleh Sekretaris PDM Tuban Fatkhur Rozaq. “Pak Khusnul Hadi wafat di RSUD Dr Koesmo Tuban Ahad malam pukul 21.00 WIB karena sakit. Ia masuk rumah sakit selama dua hari,” informasinya.
Ucapan belasungkawa langsung berdatangan. Seperti yang disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur KH Nadjib Hamid melalui WA Group “Family Gathering”.
“Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Semoga saudara Khusnul Hadi Kusuma mendapat tempat terbaik di hadapan Allah SWT,” ucapnya.
Menurut Fatkhur Rozaq, Khusnul adalah ptibadi yang baik. “Beliau dikenal sebagai anggota majelis yang supel dan sangat mudah bergaul,” kesannya pada sahabatnya itu yang tinggal di Jalan Siwalan Permai II/13 Tuban tersebut.
Murid Mbah Bedjo Darmoleksono
Khusnul Hadi Kusuma lahir di Malang, 23 Pebruari 1970. Ia putra ketiga dari sepuluh bersaudara: lima laki laki dan lima perempuan.
Ayahnya, KH MA Ghoffur Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Malang Barat periode 1964-1971. Ibunya Hj Asminah binti Nuslan adalah Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Malang Barat di periode yang sama.
Khusnul Hadi Kusuma menempuh pendidikan SD, SMP, dan SMA di Malang. Kemudian melanjutkan ke Jurusan Pendidikan Dunia Usaha IKIP Negeri Malang—kini Universitas Negeri Malang. Sedangkan gelar Magister Admistrasi Publik diraihnya di Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya.
Khusnul Hadi Kusuma dan adiknya Nugroho Hadi Kusuma—Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PWM Jatim—sejak kecil diajak orangtuanya mengaji di Kiai Bedjo Darmoleksono, Ketua PDM Malang yang legendaris.
Khsunul menikah dengan Arina Jumiawati setelah lulus dari IKIP. Dari pernikahannya, dia dikarunia tiga anak: Abidullah Razaq Hadi Kusuma, M. Nizar Hadi Kusuma, dan Kanaya. “Istrinya sering menjadi motivator di sekolah-sekolah. Termasuk sekolah Muhammadiyah di Tuban,” kata Fatkhur Rozaq.
Saat kuliah, Khusnul aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Lalu menekuni kegiatan di Pemuda Muhammadiyah. Dia menjadi anggota PCM Tuban periode 2000-2015 dan anggota Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PDM Tuban 2015-2020.
Hijrah ke Tuban karena Jadi Guru Ngaji Bupati
Khusnul Hadi Kusuma hijrah ke ke Tuban karena Khusnul menjadi guru ngaji Bupati Tuban Kol. Hindarto. Setelah itu ia menjadi PNS Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban.
Suka duka sebagai PNS Pemkab Tuban dijalani Khusnul Hadi Kusuma. Ia merasakan pahitnya sebagai PNS tatkala dua kali ‘dibuang’ karena berbeda pendapat dengan Bupati Tuban 2011-2021 KH Fathul Huda.
Dari Kabag di Pemkab ia dipindah menjadi staf kelurahan. Dan terakhir berada di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Pemkab Tuban.
Khusnul adalah kandidat doktor di Untag Surabaya. Menurut Uzlifah—adik iparnya, istri Nugroho Hadi Kusuma—dua pekan lagi dia akan ujian promosi doktor.
Di keluarga besar KH MA Ghoffur, Khusnul dikenal sangat perhatian pada adik-adiknya. Uzlifah menceritakan, dua pekan lalu Mas Nul, sapaaan akrab Khsunul, masih sambang keluarga di Malang.
Menurut Uzlifah, rumah Khusnul satu kompleks dengan keluarga besarnya. “Sejatinya saat ke Malang kemarin maunya membangun rumahnya. Namun setelah melihat rumah adik ragilnya bocor dia urung memperbaiki rumahnya tapi memperbaiki rumah adiknya,” ungkapnya.
“Kita perbaiki rumah adik dulu saja,” tutur Uzlifah menirukan Mas Nul. “Saat itu kami semua gembira,” tambah aktivis Aisyiyah Kota Malang itu.
Sesuai wasiat almarhum, jenazah Khusnul Hadi Kusuma dikebumikan di Pemakaman Islam Penanggungan Kota Malang, Senin (8/2/2021). Ia dimakamkan secara protokoler kesehatan.
Sebelumnya, dia dishalatkan dengan imam shalat jenazah Nugroho Hadi Kusuma, sang adik.
Selamat jalan Khusnul Hadi Kusuma. Insyaallah husnul khatimah. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni