Setelah mengetahui bahwa Rahman adalah kepala sekolah, saya pun akhirnya menggali informasi seluk beluk SMKM 4. Dari perbincangan itu, ternyata memunculkan ketakjuban lanjutan. Pertama, sekolah yang baru berdiri tiga tahun berjalan itu, sudah mempunyai 45 murid. Kedua, kok bisa sekolahan baru dengan total murid cuma 45, sekolah sudah punyak mobil sediri. Tapi, ketakjuban yang ketiga yang membuat saya bertambah kagum. Ternyata mobil yang bertuliskan SMK Muhammadiyah 4 itu adalah mobil pribadi Rahman yang dipakai untuk kepentingan sekolah.
Rahman bercerita, sebenarnya dia adalah pegawai honorer yang bertugas di Dishub Gresik. “Jabatan” itu terpaksa dia lepas ketika Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PM Sangkapura memintanya untuk menjadi kepala sekolah. Rahman sendiri sebenarnya sudah punya plaining. Dia berencana pulang ke Bawean setelah menempuh pendidikan S2-nya. Tapi panggilan jihad pendidikan membuat sarjana S1 UIN Yogyakarta itu menunda sementara cita-citanya untuk menempuh pendidikan magister.
(Baca juga: Ke Pulau Bawean, Majelis Dikdasmen Gresik Semangati Sekolah Muhammadiyah)
Karena SDM di Bawean terbatas, maka dia tak bisa menolak saat Majelis Didaksmen Sangkapura menunjuknya sebagai kepala sekolah. Saat itu, SMKM 4 sedang proses pembangunan gedung. Selama proses pembangunan gedung yang mendapat bantuan dari Kemendikbud itu, proses belajar mengajar SMKM 4 dilakukan di MTsM Daun.
Tekad Rahman yang pernah mondok di Gontor selama 6 tahun itu sangat besar. Dia berencana mengumpulkan seluruh kader yang sedang menimba ilmu di luar Bawean. Mereka diminta agar kembali ke ‘tanah air” untuk mengembalikan kejayaan Muhammadiyah Bawean.
(Baca juga: Didorong Keprihatinan, Para Rantau Ini Solidkan Diri Bantu Muhammadiyah Bawean)
Seperti diketahui, 15 tahun yang lalu Muhammadiyah Bawean berkembang pesat. Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais saat berkunjung ke Bawean puluhan tahun lalu, pernah berucap bahwa Bawean adalah tempat orang Muslim yang sesungguhnya.
Sebagai kecintaanya pada Muhammadiyah, Rahman sedang memproses nama jalan yang di daerah SMKM 4 dengan nama Jalan KH Ahmad Dahlan. Semoga perjuangannya untuk mengembalikam kejayaan Muhammadiyah Bawean dipermudah oleh Allah, amien. (Nurul Khusaini)