
PWMU.CO – Pandu HW: Dari Alam Terbuka ke Dunia Maya. Saat ini platform media menjadi ruh kegiatan. Begitu pernyataan Muhammad Arsyad di acara Bincang bersama Tim Kreatif Hizbul Wathan, Jumat, (19/2/2021).
Di acara yang disiarkan langsung di YouTube Radio Muhammadiyah tersebut ia mengungkapkan, masa pandemi menjadi tantangan tersendiri untuk mengemas kegiatan HW yang biasanya identik dengan alam terbuka. Namun sekarang semuanya harus dilakukan secara virtual.
Saat ini, Ketua Bidang Komunikasi dan Teknologi Informasi Kwartir Pusat HW tersebut mengaku tengah menggenjot melalui platform seperti Instagram, Twitter, Facebook Fanspage, dan Youtube dengan menampilkan beberapa varian dan kompetisi.
“Melalui kegiatan virtual harus bekerja keras dalam memproduksi siaran, berita maupun gambar yang bisa menarik para anggotanya.” kata Rakanda Arsyad—sapaan akrabnya.
Konten Menarik
Menurut dia, konten yang ditampilkan pun harus menarik. Karena anggota HW bervariasi. Mulai dari generasi terdahulu sampai dengan generasi Z masa kini, tentu konten yang ditampilkan pun harus bervariasi.
Misal mengadakan webinar atau ceramah. Sedangkan untuk generasi milenial kita menyajikan kegiatan seperti kompetisi poster atau film pendek. “Tentu kita meraba yang paling laris dan laku,” jelasnya.
Tak dipungkiri, sambung dia, anggota HW di seluruh Indonesia selama satu tahun ini tentu sudah haus akan kegiatan yang bersifat langsung. Hal ini tak lantas menjadikan HW stop kegiatan.
“Survive tak hanya di lapangan tetapi bisa juga di dunia maya,” tegasnya.
Sisi positifnya ialah, ketika melakukan kegiatan secara virtual bisa menyapa secara langsung lebih menyeluruh sampai ke seluruh nusantara.
“Juga membiasakan masyarakat lebih familiar dengan teknologi informasi,” ujarnya.
Rakanda Arsyad bersama timnya di Bidang Komunikasi dan TI Kwarpus HW masih terus memanufaktur skill pandu menjadi produk unggulan. Misalnya, dengan membuat konten musik yang bernuansa persyarikatan dan nasionalisme dalam bentuk video.
“Meskipun tak dipungkiri juga beberapa kendala juga dirasakan seperti keterbatasan sumber daya penglola dan penyelenggara karena dibutuhkan kekuatan dan kemampuan untuk memanajemen,” terangnya.
Dengan inovasi kegiatan HW di tengah pandemi ini membuat para anggotanya tetap bisa aktif berkegiatan. Terbukti setelah satu tahun eksis, subscriber YouTube HW telah mengalami kenaikan.
“Tak hanya menyajikan konten yang bisa menarik antusiasme kader tetapi juga mengacu kepada pendidikan karakter,” tutupnya. (*)
Penulis Disa Yulistian Editor Mohammad Nurfatoni