• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Kamis, Maret 4, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Medsos dan Buzzer yang Mengerikan

Senin 22 Februari 2021 | 14:51
in Kolom
82
SHARES
256
VIEWS
Medsos dan Buzzer
Emha Ainun Nadjib

Medsos dan Buzzer yang Mengerikan oleh Emha Ainun Nadjib, budayawan.

PWMU.CO-Masalah-masalah berat, kompleks, berkepanjangan dan tak ada jalan untuk menyelesaikan, bisa membuat suatu masyarakat mengalami situasi uring-uringan yang tak menentu, bergerak menuju apatisme atau semacam rasa putus asa kolektif. Dan itu bisa membuat mereka mudah salah paham, gampang salah paham, sering bergesekan paham, bahkan mudah bertentangan dan bertengkar.

Apalagi yang dialaminya adalah frekuensi tinggi kemudlaratan yang mustahil diatasi oleh mereka sendiri, meskipun dengan metode dan sistem secanggih apapun seperti misalnya negara dengan undang-undangnya.

Bahkan mungkin ada yang terjatuh pada asumsi bahwa justru negara dan berbagai regulasi tata hidup manusia modern justru merupakan bagian signifikan dari kemudlaratan itu.

Apalagi kadar kemerdekaan komunikasi dan keliaran interaksi yang dibuka pintunya lebar-lebar oleh semakin canggih dan efektifnya teknologi komunikasi dan informasi, yang karena itu justru sangat mudah melahirkan dan menyebarkan disinformasi. Misalnya, dunia internet dengan aplikasi-aplikasi yang sangat memudahkan silaturahmi, bisa jadi juga sangat mengandung ranjau-ranjau yang sangat mencelakakan manusia.

Kompleksitas dan kecanggihan kemudharatan yang diciptakan oleh manusia sendiri semacam sekarang ini rasanya hanya bisa diatasi oleh Tuhan. Padahal manusia-manusia yang menanggung beban-beban berat permasalahan itu justru menjadi bertambah masalahnya karena Tuhan tidak benar-benar mereka percayai  keberadaan dan kemaha-canggihan perananNya.

Maka saya sendiri menemukan bahwa jangankan membela dan memperbaiki kehidupan Indonesia dengan seluruh bangsanya. Melindungi diri sendiri saja, jika sudah dicemplungkan ke dalam neraka medsos dan komunikasi keliaran ultra-liberal lainnya, yang bisa dicapai hanya parsial dan sangat relatif.

Buzzer Mengerikan

Siapapun saja di sekitar saya, juga Jamaah Maiyah, sangat sulit menemukan bentuk dan strategi untuk menemani atau menjamin ”keselamatan”, misalnya saya sendiri, dari perusakan ekspresi, pembiasan ekspresi, hingga penghancuran karakter.

Baca Juga:  Awas! Yakjuj dan Makjuj Sudah di Sekitar Kita, Bagian II: Klaim Perdukunan Khidir dan Dua Tanduk Zulkarnain

Apalagi di medan perang dunia internet seperti medsos. Meskipun sudah ada regulasi yang dipagarkan, tetapi sama sekali tidak mampu menjangkau keluasan dan kompleksitas persoalan yang bisa ditimbulkannya di antara manusia.

Sebenarnya yang lebih mengerikan bukan internetnya, bukan medsos, melainkan para penggunanya. Users-nya. Buzzers-nya. Trollers-nya. Mereka adalah pendekar-pendekar gagah perkasa di dunia abad digital.

Mereka adalah manusia-manusia yang sangat pemberani. Berarti mereka adalah patriot-patriot milenial yang sakti mandraguna. Mereka berani curang. Berani berbohong. Berani memfitnah, memanipulasi, mengeksploitasi. Berani merusak. Berani menyebarkan kezaliman dan kemudlaratan. Berani meremehkan dan menganggap enteng pernyataan Maha Pencipta Kehidupan:

فَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَيۡرٗا يَرَهُۥ
وَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٖ شَرّٗا يَرَهُۥ

”Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”

وَمَكَرُواْ وَمَكَرَ ٱللَّهُۖ وَٱللَّهُ خَيۡرُ ٱلۡمَٰكِرِينَ

”Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya”.

Mereka adalah millenial heroes. Orang-orang gagah perkasa itu berani melakukan sangat banyak hal yang merusak kehidupan, yang kita sedikit pun tidak berani melakukannya meskipun hanya satu dua hal yang tampak kecil dan remeh.

Kita juga tidak berani memastikan, dan sejauh-jauhnya hanya meyakini, bahwa mereka akan kuwalat, kena karma atau tertimpa bumerang perbuatan mereka sendiri.

Kita sama sekali tidak berani memastikan itu. Tetapi mereka sangat gagah berani memastikan bahwa mereka tidak kuwalat, pasti tidak terkena karma dan mustahil tertimpa bumerang.

Baca Juga:  Buzzer, Influenzer, dan Manipulator Media

Bahkan mereka berani menjamin keselamatan dan keamanan keluarga mereka, istri, dan anak-cucu mereka. Sehingga mereka dengan sangat heroik dan konsisten terus melakukan itu semua.

Rezeki Kezaliman

Apalagi mereka justru mendulang rezeki duniawi dari kezaliman medsos itu. Juga dari spektrum lain, terutama karena sejak dari mindset-nya, semua regulasi institusi modernisme, dari negara hingga internet, itu tidak merupakan kontinuasi, transformasi, pelaksanaan atau manifestasi dari syariat alam dan manusia yang sudah dikonsep oleh penciptanya.

Tidak ada aturan negara, perusahaan atau lembaga apapun di dunia modern ini yang diacukan pada kitab suci, baik Quran, Injil, Zabur, Taurat, apalagi shuhuf Ibrahim.

فَٱحۡكُم بَيۡنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُۖ وَلَا تَتَّبِعۡ
أَهۡوَآءَهُمۡ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلۡحَقِّۚ لِكُلّٖ جَعَلۡنَا مِنكُمۡ شِرۡعَةٗ وَمِنۡهَاجٗاۚ
وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمۡ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗ وَلَٰكِن لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِي مَآ ءَاتَىٰكُمۡۖ فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ
إِلَى ٱللَّهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيعٗا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ فِيهِ تَخۡتَلِفُونَ

”Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.”

Ayat itu mustahil dijadikan acuan pada Sidang Menteri, Pertemuan Internasional Kepala Negara-Negara, PBB, WHO, Bank Dunia, IMF, Apple, Microsoft, Facebook atau apapun saja. Maka saya pun tidak berdaya dan tidak menuntut dunia. Kita semua hanya bisa mewiridkan:

Baca Juga:  Keterjebakan Politik Identitas dan Harapan Cak Nun pada Muhammadiyah

اَللهُ الْكَافِى رَبُنَا الْكَاف قَصَدْنَا الْكَافِى
وَجَدْنَا الْكَافِى لِكُلِ كَافٍ كَفَانَا الْكَافِى
وَنِعْمَ الْكَافِى اَلحَمْدُ لِلهِ
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَصِيْرُ

Anjing Ashabul Kahfi

Dan, mohon izin saya loncat perhatian: di situlah letak penghormatan saya kepada Joko Kamto, aktor Dinasti dan penabuh demung KiaiKanjeng.

Ketika memasuki wacana Surat Al-Kahfi, dengan 309 tahun ditidurkan di dalam gua, dijaga oleh anjing Kithmir yang menggelantungkan kakinya di mulut gua sehingga berabad-abad lamanya tidak ada orang yang berpikir untuk memasuki gua itu, Joko Kamto merespons: ”Saya tidak GR atau berbusung dada membayangkan diri saya adalah bagian dari Ashabul Kahfi. Saya cukup menjadi kaki anjingnya saja…”

Joko tahu bahwa tidak hanya dia. Saya pun paling pol hanya kaki anjing. Semua orang di sekitar Kadipiro yang sangat setia mencintai dan menemani saya, juga hanya kaki-kaki anjing.

Mustahil kaki-kaki anjing berperang melawan kumpulan-kumpulan manusia sedunia yang gagah berani, sakti mandraraguna, serta menguasai medan perang, persenjataan serta cuacanya. Nasib kaki-kaki anjing mustadh’afin ini semata-mata hanya kasih sayang dan keadilan. Sampai-sampai, kumpulan kaki-kaki anjing di Kadipiro ini mengemis kepada Allah dengan mewiridkan:

نَدِعَالِيًّا مَظْهَرَالْأَجٰائِبْ
تَجِدْهُ عَوْنًا لَكَ بِالنَّوَائِب
كُلُّ هَمٍّ وَغَمٍّ سَيَنْجَلْ
بِوِلَايَتِكّ يَاعَالِ يَاعَالِ يَاعَالِ

Meskipun penderitaan kami tidak sebanding dengan kepiluan hati dan kesengsaraan jiwa Sayidina Ali bin Abi Thalib yang putra sulungnya mati diracun oleh istrinya sendiri. Sementara adiknya dipenggal kepalanya, dan dikuburkan di dua tempat yang sangat berjauhan antara kepalanya dangan tubuhnya.

Tulisan ini juga bisa dibaca di caknun.com

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Ashabul KahfibuzzerEmha Ainun Nadjib
Share33Tweet21SendShare

Related Posts

Ucapan buzzer
Kolom

Ucapan Buzzer Menyakitkan Rakyat Aceh

Jumat 26 Februari 2021 | 06:36
1.3k
Fatwa MUI
Kabar

Fatwa MUI: Buzzer Haram

Sabtu 13 Februari 2021 | 22:41
124
Jokowi
Featured

Jokowi Minta Kritik, Orang Cuma Tertawa

Rabu 10 Februari 2021 | 14:25
1.6k
Problematikan Pancasila
Headline

Haedar: Buzzer Tak Bertanggung Jawab Musuh Pers

Selasa 9 Februari 2021 | 11:52
12.7k
Jurnalisme solusi
Kolom

Jurnalisme Solusi, Hindari Kegaduhan Medsos

Selasa 9 Februari 2021 | 08:29
139
Konspirasi Anti Arab
Kolom

Konspirasi Anti Arab

Selasa 9 Februari 2021 | 07:15
1.4k

Discussion about this post

Berita Terbaru

Alumnus UMM Ini Pimpin Komunitas Penulis Banyuwangi

Alumnus UMM Ini Pimpin Komunitas Penulis Banyuwangi

Kamis 4 Maret 2021 | 21:34
Presiden yang Terhormat atau Presiden yang Saya Hormati?

Presiden yang Terhormat atau Presiden yang Saya Hormati?

Kamis 4 Maret 2021 | 18:54
Pelantikan IPM Spemdalas, Ini Harapan Pimpinan Cabang

Pelantikan IPM Spemdalas, Ini Harapan Pimpinan Cabang

Kamis 4 Maret 2021 | 13:20
Emil Dardak: Budidaya Porang Sangat Menjanjikan

Emil Dardak: Budidaya Porang Sangat Menjanjikan

Kamis 4 Maret 2021 | 13:11
Smadiga Gresik Berkolaborasi dengan Sekolah Meksiko

Smadiga Gresik Berkolaborasi dengan Sekolah Meksiko

Kamis 4 Maret 2021 | 12:47
Supersemar, Soeharto dan Bung Karno

Supersemar, Ini Pengakuan Soeharto

Kamis 4 Maret 2021 | 07:34
Dukungan Psikososial untuk Warga Terdampak Banjir

Dukungan Psikososial untuk Warga Terdampak Banjir

Kamis 4 Maret 2021 | 07:27
Petisi 50, Oposisi Orde Baru yang Dibunuh Hak-Hak Sipilnya

Petisi 50, Oposisi Orde Baru yang Dibunuh Hak-Hak Sipilnya

Kamis 4 Maret 2021 | 07:19
Melaporkan presiden

Melaporkan Presiden ke Polisi

Kamis 4 Maret 2021 | 06:05
Integritas Moral Pejabat: Bercermin pada Nabi Yusuf, Khutbah Jumat Pilihan

Integritas Moral Pejabat: Bercermin pada Nabi Yusuf, Khutbah Jumat Pilihan

Kamis 4 Maret 2021 | 04:04

Milad PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO
Milad PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Rabu 3 Maret 2021 | 08:17
119

Mufrikha: Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO (Istimewa/PWMU.CO) Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO ditulis oleh Mufrikha, Kontributor PWMU.CO dari SMA Muhammadiyah...

Read more
Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
287
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
157
Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Minggu 28 Februari 2021 | 00:01
193
Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Sabtu 27 Februari 2021 | 13:49
165

Berita Terpopuler

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    265240 shares
    Share 106096 Tweet 66310
  • Ada 700 Ribu Muslim, Begini Sejarah dan Dinamika Islam di Kamboja

    6602 shares
    Share 2641 Tweet 1651
  • Emil Dardak: Budidaya Porang Sangat Menjanjikan

    4211 shares
    Share 1684 Tweet 1053
  • Kiai-Kiai Muhammadiyah Alumni Tebuireng

    3209 shares
    Share 1284 Tweet 802
  • Supersemar, Ini Pengakuan Soeharto

    990 shares
    Share 396 Tweet 248
  • Pencabutan Lampiran Miras Hanya Lisan, Bahaya Lain Mengancam

    737 shares
    Share 295 Tweet 184
  • Surat PGI Minta Revisi Pelajaran Agama Islam Contoh Intoleransi

    1661 shares
    Share 664 Tweet 415
  • Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

    5731 shares
    Share 2292 Tweet 1433
  • Tolak Zuhairi Misrawi Jadi Dubes Saudi

    3206 shares
    Share 1282 Tweet 802
  • Saksi Bisu KM 50 yang Dimusnahkan

    10351 shares
    Share 4140 Tweet 2588
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In