2. Menyesalkan ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Kepulauan Seribu (“Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak itu enggak bisa bisa pilih saya. Ya kan. Dibohongin pakai Surat Al Maidah 51, macam-macam ini. Itu hak bapak ibu. Jadi bapak ibu perasaan enggak bisa pilih nih karena saya takut masuk neraka dibodohin gitu ya”) yang beredar luas di masyarakat.
Ucapan tersebut jelas dirasakan umat Islam sebagai penghinaan terhadap Agama Islam, Alquran, dan ulama, karena memasuki wilayah keyakinan pemeluk agama lain dengan memberikan penilaian (judgment) dan pemahaman yang diberikan para ulama, dan dengan memakai kata yang bersifat negatif, pejoratif. dan mengandung kebencian (hate speech).
Ucapan Gubernur Basuki Tjahaja Pumama tersebut menunjukkan intolerasi dan rendahnya tenggang rasa terhadap keyakinan orang lain dan sangal potensial menciptakan kegaduhan sosial dan politik yang dapat mengarah kepada terganggunya stabilitas nasional.
(Baca juga: Ketika Pertemuan Para Tokoh Agama Jadi Ajang “Demo” Ahok dan Denny JA Sebut Aksi 4 November sebagai Poeple Power, Sayangkan Presiden Tak Temui Demonstran)
3. Memberikan apresiasi kepada umat Islam dan beberapa elemen bangsa yang menggelar aksi damai 4 November 2016 sebagai reaksi yang telah berlangsung dengan aman dan damai yang dipimpin oleh para ulama, habaib dan para tokoh islam.
Aksi damai tersebut yang menunjukkan kesatuan dan kebersamaan semua elemen bangsa, merupakan ekspresi demokrasi yang konstitusional dan positif untuk mendorong penegakan hukum di negeri yang menganut supremasi hukum. Insiden yang terjadi diluar waktu unjuk rasa adalah ulah provokator yang hanya ingin menciderai aksi damai tersebut.
4. Menyampaikan bela sungkawa dan simpati yang mendalam atas jatuhnya korban (yang terluka maupun yang meninggal dunia), baik dari kalangan peserta aksi dan peserta keamanan dan diharapkan pada masa yang akan datang aksi damai tidak dihadapi dengan tindakan represif.
(Baca juga: Syachrie bin Umar, Korban yang Wafat dalam Aksi 4 November dan Pergi Bersepeda Motor, Pulang “Diterbangkan”: Pak Manan yang Jadi “Artis” Dadakan di Aksi Bela Islam 4 November)
5. Karena kasus penistaan agama bukan masalah kecil, maka diminta agar proses hukum dijalankan secara berkeadilan, transparan, cepat, dan memperhatikan rasa keadilan masyarakat luas.
6. Menyerukan kepada seluruh umat Islam Indonesia untuk tidak terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan dan provokatif serta memecah belah kehidupan umat dan bangsa Indonesia. Seraya menyerukan dan mengajak umat Islam Indonesia untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah, dan terus memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk kebaikan dan kemaslahatan bangsa. (raya)