PDPM Kota Bandung Kembali Berbagi Beras, Kali Ini ke PKL dan masyarakat kecil lannya seperti pemulung dan tukang becak.
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Bandung kembali bergerak untuk kemanusiaan.
Setelah berbagi beras pada sopir angkot, Jumat (19/2/2021) lalu, kini mereka membagi beras untuk pemulung, tukang becak, pedagang kaki lima, petugas kebersihan, dan sopir angkot.
Acara yang dikemas dengan nama Kegiatan Pemuda Saling Bantu (PSBB) itu berlangsung di beberapa lokasi Kota Bandung, Jumat 26 Februari 2021.
Yaitu di Jalan Wastukencana, Jalan Merdeka, Jalan Jawa, Jalan Diponogoro, dan Jalan Ibrahim Adjie. Ada 200 bingkisan yang dibagikan, berisi beras 3 kilogram senilai Rp 40 ribu.
Ketua PDPM Kota Bandung Cepi Aunilah SPdI menjelaskan, PSBB berbagi beras ini akan menjadi kegiatan rutin setiap Jumat. Dia mengaku pihaknya mendapatkan donasi dari iuran anggota dan para donatur.
Cep menjelaskan, PSBB ini untuk untuk membantu warga kota yang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19 yang sudah melanda Indonesia sejak Maret 2020. Dan belum ada tanda-tanda akan berakhir.
“Pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di mana-mana. Sektor usaha pun belum sepenuhnya pulih. Di tengah kegelisahan dampak pandemik ini, jiwa sosial saling bantu harus ditumbuhkan untuk saling bantu sesama,” ujarnya pada PWMU.CO, Jumat malam.
Dia berharap pandemi Covid-19 ini cepat berakhir agar dampak sosial kepada masyarakat bisa segera teratasi. Sehingga kehidupan bisa kembali normal.
Perlunya Gotong Royong
Cepi Aunlah menyampaikan, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bandung terus bertambah setiap hari sehingga kegiatan masyarakat dibatasi.
Mengutip laman covid19.bandung.go.id total kasus di Kota Bandung sampai Jumat (26/2/2021) ialah 12.483. Rinciannya: kasus aktif 1.187, sembuh 11.054, dan meningal 242. Adapun penambahan kasus pada Jumat 190 positif.
Dia menegaskan, dalam posisi seperti ini memerlukan toleransi yang cukup besar. Juga tumbuhnya rasa tolong-menolong pada masyarakat. Oleh karena itu dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut ktu bergerak membantu sesama dengan cara bersedekah.
“Ini kesempatan besar untuk bergerak. Pandemi itu hikmahnya untuk bergerak, tidak untuk diam. Bagaimana hati ini bergerak, pikiran ini bergerak, nurani ini bergerak, perasaan ini bergerak. Kemudian tangan dan kaki ini bergerak membantu,” pesannya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni