PWMU.CO – Masalah dugaan penistaan al-Quran yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa dikata telah menguras energi warga Muhammadiyah. Terlebih ada 2 pandangan yang bertolak belakang dari tokoh Muhammadiyah dalam menyikapi masalah ini. Kondisi ini membuat tidak sedikit warga Persyarikatan akar rumput yang menebar hujatan. Terutama yang ditujukan kepada mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, A. Syafii Maarif.
Melihat kondisi ini, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, meminta semua kader Muhammadiyah untuk berhenti menghujat satu dengan yang lain. Sebab, ketika warga Muhammadiyah sendiri menghujat dan memfitnah, yang diuntungkan adalah pihak “luar”.
Berikut adalah seruan lengkap Dahnil (10/11), pengagum Buya Syafii Maarif namun berbeda pandangan dengan Buya terkait penistaan Islam dan keberagaman oleh Ahok (Redaksi).
(Berita terkait: Kata Pemuda Muhammadiyah Jatim tentang Beda Pandangan dengan Buya Syafii Maarif)
Sahabat kader Muhammadiyah yang baik. Perbedaan pandangan dalam Muhammadiyah adalah hal biasa, justru melalui perbedaan tersebut tradisi dialog yang memajukan hadir. Dialog yang memajukan dimana nalar nan sehat dirawat, dialog dimana kebaharuan bisa lahir.
(Baca juga: 3 Aspirasi PP Nasyiatul Aisyiyah tentang Kasus Ahok yang Disampaikan pada Presiden dan Bertemu Jokowi, Begini Sikap PP Muhammadiyah tentang Demo 4 November)
Jadi, sahabat terkait dengan perbedaan pandangan arus besar kader dan warga Muhammadiyah dengan Buya Syafii Maarif harus pula disikapi dengan elok dan arif, mari kita bergembira dengan perbedaan pandangan tersebut, mari Kita bangun dialog yang memajukan terkait dengan perbedaan pandangan tersebut dengan tetap saling mendukung dan saling menghormati. Kita hormati pandangan Buya Syafii Maarif dan sahabat lain yang satu pandangan dengan beliau.
Berhenti menghujat satu dengan yang lain, apalagi mulai menebar fitnah, tak elok, karena ketika kita menghujat dan memfitnah satu dengan yang lain maka sukseslah misi utama mereka diluar sana yang memang mau kita berpecah berkeping-keping.
Salam
Dahnil Anzar Simanjuntak
Pengagum Buya Syafii Maarif namun berbeda pandangan dengan Buya terkait penistaan Islam dan keberagaman oleh Ahok. (kholid)