PWMU.CO – Lazismu Jatim Bakti Guru di Situbondo dengan membagikan paket sembako untuk guru-guru TK Aisyiyah, Sabtu (27/2/2021)
Paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, susu, gula, makanan kaleng GulaiMu dan KornetMu ini diserahkan langsung oleh Ketua Lazismu Jatim drh Zainul Muslimin.
Menurut Zainul Muslimin kegiatan ini merupakan realisasi program nasional Bakti Guru dari Lazismu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim.
“Kita menyiapkan 100 paket sembako untuk guru-guru TK Aisyiyah di Kabupaten Situbondo,” ujarnya.
Komitmen Lazismu
Kegiatan seperti ini, lanjutnya, memang menjadi komitmen Lazismu Jatim. Begitu banyak program yang harus disukseskan dan itu membutuhkan energi besar.
“Memang berat tetapi harus diselesaikan oleh Lazismu di manapun. Semua Lazismu daerah harus bangkit. Karena ternyata di internal kita banyak yang harus di bantu,” ungkapnya.
Lazismu Jatim, sambungnya, sudah berkoordinasi dengan Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim Dr Arbaiyah Yusuf terutama untuk program nasional Bakti Guru.
“Lazismu Jatim sudah menganggarkan 1.200 paket sembako untuk beberapa daerah di Jatim. Dan alhamdulillah guru-guru TK Aisyiyah di Situbondo mendapatkan giliran pertama,” jelasnya.
Support Persyarikatan
Dia menambahkan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menginstruksikan bahwa semua amal usaha Muhammadiyah (AUM) harus mendirikan Kantor Layanan (KL) Lazismu.
“Pendirian KL Lazismu di AUM harus segera dieksekusi. Kalau ada AUM yang tidak mau mendirikan KL Lazismu maka saya jamin akan menyesal nantinya,” tegasnya.
Aisyiyah Situbondo, ungkapnya, saya lihat juga banyak program. Sempat menjalankan program TB Care. Ada banyak guru yang gajinya masih di bawah standar yang bisa diselesaikan oleh persyarikatan.
“Maka Lazismu di semua daerah terutama di Situbondo harus tumbuh. Kalau belum bisa berfungsi sebagai baitul mal yang besar maka minimal program persyarikatan harus bisa di-support,” pesannya.
Potensi ZIS
Kalau mengamati penggalangan bencana dari waktu ke waktu, menurutnya, hasilnya tetap besar berkisar 5 milyar rupiah. Tetapi menurutnya itu bukanlah prestasi Lazismu.
“Kita itu punya potensi besar di AUM seperti masjid, sekolah, rumah sakit dan lainnya. Juga potensi di ortom, majelis dan lembaga. Maka potensi itu harus dikembangkan dengan sebaik-baiknya,” paparnya.
“Semoga kegiatan Bakti Guru ini menggugah kita semua. Jangan hanya Lazismu Wilayah tetapi semua daerah dan KL Lazismu bisa bergerak menebar manfaat,” harapnya.
Tingkatkan Sosialisasi
Sementara itu Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Situbondo Hj Sumijati menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian Lazismu Jatim.
“Lazismu harus didukung tidak hanya warga Muhammadiyah tetapi juga oleh semua umat Islam. Lazismu juga perlu sosialisasi yang lebih luas ke pengajian-pengajian sehingga memberikan kesadaran tentang pentingnya Lazismu,” pintanya.
Sumijati berharap kerja sama PDA dengan Lazismu bisa terus berjalan lancar. Banyak program-program di Aisyiyah untuk pengentasan para dhuafa.
“Kita punya Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) yang mempunyai panti asuhan yang mengurus anak-anak dhuafa. Para penderita TB yang pernah ditangani Aisyiyah juga perlu perhatian karena rata-rata rumahnya belum berventilasi,” jelasnya. (*)
Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.