Menanti Kejutan Tanwir Hizbul Wathan ditulis oleh Fathurrahim Syuhadi, Wakil Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan (HW) Jawa Timur.
PWMU.CO – Hari ini, Ahad 28 Februari 2021 diselenggarakan Tanwir Hizbul Wathan secara daring melalui Zoom Clouds Meeting karena masa pandemi Covid- 19 belum berlalu.
Tanwir di dalam Hizbul Wathan merupakan forum tertinggi sesudah muktamar. Segala permasalahan organisasi diselesaikan melalui musyawarah ini.
Ada beberapa kejutan yang kita tunggu dengan harap-harap cemas. Pertama, siapakah Ketua Umum Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan terpilih setelah ditinggalkan Mayor Jenderal TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjono alias Ramanda Muchdi PR?
Ini penting sekali. Karena keberadaan ketua umum adalah nakhoda organisasi. Karena salah menempatkan pengganti ketua umum berakibat fatal. Hizbul Wathan bisa stagnan. Geraknya tidak dinamis lagi. Figur ketua umum, harus bisa membawa siar Hizbul Wathan seiring perkembangan zama.
Kedua, bagaiman tambal sulam kepengurusan yang baru. Apakah menjamin regenerasi dan pembeliaan kader di lingkungan Hizbul Wathan?
Karena kesalahan penempatan personal akan membawa pengaruh tidak sehatnya organisasi. Lebih lebih kader yang dipasang tidak menjamin kaderisasi.
Ketiga, apakah masih ada perangkapan jabatan terstruktur? Mengingat personalia pimpinan hasil Muktamar III Hizbul Wathan di Solo masih ada beberapa perangkapan jabatan. Sepintas hal itu tidak ada masalah. Padahal itu menyalahi Anggaran Rumah Tangga Hizbul Wathan sendiri.
Terjadi perangkapan jabatan di kwartir pusat secara terstruktur. Juga pimpinan kwartir daerah merangkap menjadi kwartir wilayah sampai pusat. Ini merupakan preseden buruk. Bisa menghambat regenerasi dan karier berorganisasi para pandu.
Akankan Jatim Tuan Rumah Muktamar?
Kejuan keempat, apakah Jawa Timur bakal terpilih menjadi tuan rumah muktamar keempat?
Sudah seharusnya Muktamar IV Hizbul Wathan diselenggarakan Jawa Timur. Mengingat dinamika HW Jawa Timur gerakannya sangat dinamis. Fasilitas amal usahanya sangat memadai. Fasilitas perguruan tingginya sangat mumpuni.
Ini pun juga sangat tergantung lobi dan manuver para utusan dari Kwartir HW Wilayah Jawa Timur. Para utusan Jawa Timur sejauh mana mendapat dukungan peserta tanwir lainnya?
Sebenarnya, peluang Jawa Timur sebagai tuan sangat tinggi dengan catatan muktamar digelar di Jawa. Hal ini mengingat sudah tiga kali muktamar di laksanakan di Jatim. Pertama di Yogyakarta 2006, kedua di Jakarta 2010, dan ketiga Solo 2016.
Kelima, tanwir di masa pandemi Covid-19 ini apakah menghasilkan paradigma baru bagi gerakan Hizbul Wathan secara internal maupun eksternal?
Selama ini, Hizbul Wathan basis kegiatannya di alam terbuka. Saat pandemi kegiatan Hizbul Wathan seperti mati suri.
Tidak ada latihan di alam terbuka, tidak ada perkemahan, tidak ada lomba tingkat. Hampir tidak ada pelatihan untuk pembina atau diklat. Kondisi seperti ini apa dibiarkan sampai menunggu berakhirnya pandemi Covid-19?
Seharusnya tanwir merekomendasikan kegiatan yang bermutu di masa pandemi Covid-19. Kegiatan yang mencerahkan sebagaimana protokol kesehatan tapi tidak kehilangan makna.
Kita tunggu lima kejutan dari Tanwir Hizbul Wathan yang bertema “Menumbuhkan Semangat Bela Negara Generasi Muda untuk Indonesia Berkemajuan” ini!
Tekek nggondol lawe, sampek tuwek melu HW. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni