PWMU.CO – Abdul Mu’ti: Pak Artidjo Alkostar Hanya Takut Allah. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd ikut berduka atas wafatnya hakim yang terkenal lurus itu.
“Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Semua kita milik Allah, dan (suatu saat) semua kita akan kembali kepada Allah. Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Pak Artidjo Alkostar,” ucapnya.
“Kematian Pak Artidjo adalah kehilangan besar bagi bangsa Indonesia,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima PWMU.CO, Ahad (28/2/2021) malam.
Menurut Abdul Mu’ti, Artidjo Alkostar adalah salah satu dari tidak banyak hakim di tanah air yang teguh, tegas, lurus, dan tulus. “Publik mengenal betul bagaimana Pak Artidjo memutus perkara tanpa pandang bulu. Baginya kebenaran dan keadilan harus ditegakkan,” ungkapnya.
Dalam diri Pak Artidjo, sambungnya, tidak ada ketakutan, kecuali kepada Allah. Dan, karena itu pula, Pak Artidjo adalah seorang hakim yang paling ditakuti para koruptor.
“Kini Pak Artidjo telah pergi dari dunia fana, kembali keharibaan Allah Azza wa Jalla, Tuhan yang sangat dicintainya. Masyarakat mengenal, mengenang, dan menjadi saksi bahwa Pak Artidjo adalah seorang yang sangat baik dan senantiasa berpihak kepada kebaikan,” ujarnya.
“Semua kebaikan itulah yang mengantarkannya di sorga al-Kautsar. Dan semoga lahir Artidjo baru, penegak keadilan dan kebenaran. Allahumaghfirlahu warhamhu waafihi waghfuanhu,” doanya.
Jabatan Terakhir Anggota Dewan Pengawas KPK
Mengutip wikipedia.org, Artidjo Alkostar lahir di Situbondo, 22 Mei 1948. Dia adalah seorang ahli hukum Indonesia. Pernah menjad Hakim Agung sekaligus Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung.
Artidjo Alkostar mendapat banyak sorotan atas keputusan dan pernyataan perbedaan pendapatnya dalam banyak kasus besar atau dikenal dalam dunia hukum sebagai dissenting opinion.
Sebelum wafat, di Jakarta, 28 Februari 2021 pada umur 72 tahun dia menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2019-2023. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni