PWMU.CO – Cak Nanto ke Siswa Smamsatu: Nikmati Proses. Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM) 2018-2022 Sunanto hadir di acara ‘Direksi Mengajar” yang diselenggarakan SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, Senin (1/3/2021).
Membuka materi, Sunanto—akrab dipanggil Cak Nanto—motivasi dan berharap agar Smamsatu melahirkan santri-santri dan murid-murid yang berakhlak dan berkemajuan.
”(Saya) berharap (Smamsatu) melahirkan santri-santri dan murid-murid yang berakhlak dan berkemajuan. Sekaligus bagian dari rencana pembangunan dan sumbangsih terhadap bangsa dan umat,“ pesannya.
Hal ini, lanjutnya, sebagai upaya pengejawantahan terhadap keinginan Muhammadiyah di dalam membangun sumber daya manusia yang berkarakter.
Ketua Umum PPPM hasil Muktamar XVI di Yogyakarta 25-28 November 2018 ini mengingatkan siswa Smamsatu Gresik untuk belajar dari proses perjalanan menuju kesuksesan Rudiantara sebagai motivational speech.
“Mohon pencerahannya dan menimba ilmu bagaimana perjalanan dan perjuangan dalam menapaki dan mencari ilmu. Menapaki kesuksean seperti yang saat ini dicapai oleh Komisaris Utama Semen Indonesia Grup, Pak Rudiantara,” harap Cak Nanto.
Selain Cak webinar menghadirkan Rudiantara SStat MBA, mantan Menkominfo yang kini menjabat Komisaris Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan Wakil Komisaris Utama PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Cak Nanto juga mengingatkan pentingnya mengikuti perjalanan seseorang hingga meraih sukses dan melek teknologi. “Jangan pernah belajar kisah hasil sukses seseorang. Yang paling penting adalah mengikuti perjalanan seseorang sehingga ia menjadi sukses,” ujarnya.
Menurutnya, kalau hanya mengikuti hasil, yang ada hanyalah kesetresan. “Karena ruang dan waktunya beda-beda. Mana yang paling penting dalam perjalanan itu, tentu pengalaman-pengalaman itu yang kita ambil,” pesannya.
Generasi Melek Teknologi
Cak Nanto lalu menyinggung subtema webinar ‘Gemilang di Masa Depan, Generasi Melek Digital Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0’.
“Mencapai generasi yang melek teknologi adalah bagaimana mengikuti proses-proses seseorang dalam mencapai titik keberhasilan,” jelas Lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jurusan Hukum Islam tahun 2001 itu.
Jadi, lanjutnya, kemungkinan-kemungkinan besar, proses itu bisa kita temukan di dalam perjalanan kehidupan kita dan menjadi solusi terhadap masalah yang kita hadapi.
“Sehingga kita tidak lagi berfikir bagaimana mengatasi masalah yang kita hadapi, karena orang yang pernah memiliki masalah yang sama, mampu mengatasi persoalan-persoalan itu,” ujar pemuda yang lahir di Sumenep, Madura, Jawa Timur, 24 September 1980.
Nikmati Prosesnya Jangan Hanya Hasilnya
Vagi Cak Nanto, bersekolah di Muhammadiyah itu karena berkualitas dalam mendidik agama. Tetapi bukan itu saja. Sekolah Muhammadyah juga mampu membuat siswanya mengembangkan aktualisasi diri, kreativitas, dan keahlian.
Alumni SMA Muhammaadiyah 1 Sumenep ini lalu mengingatkan peserta dengan sabda Rasulullah SAW, “Khairunnas anfauhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.”
“Di era sekarang yang sangat canggih maka sudah tidak ada lagi gap antara anak desa dan anak kota. Semua memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi orang yang bermanfaat,” urainya.
Jadi, sambungnya, bagaimana kita belajar ini, tujuannya adalah tidak hanya hubungan hablum minallah, tetapi bagaimanna hablum minannas. Jadi bermanfaat terhadap orang lain.
“Tidak ada gunanya ilmu yang tidak bermanfaat. Al-ilmu bil ‘amalin kasyajarin bil tsamarin. Ilmu yang tidak diamalkan itu seperti pohon yang tidak berbuah. Semua kita lewati by prosses. Nikmati prosesnya, jangan hanya hasilnya,” tandasnya.
Barawal dari Ide Direksi
Kepala Smamsatu Gresik Ainul Muttaqin SP MPd menyampaikan, Direksi Mengajar ini merupakan kegiatan rutin di SMA Muhammadiyah 1 Gresik.
“Idenya berawal dari Direksi PT Petrokimia Gresik beberapa tahun yang lalu. Beberapa direksi hadir ke sekolah-sekolah. Karena sekolah kami, Smamsatu, berada di ring satu PT Petrokimia Gresik dan PT Semen Indonesia, maka kami mengapresiasi itu. Dan hari ini kita wujudkan dalam bentuk webinar.”
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk memberi motivsi kepada siswa, terutama pada masa pandemi seperti ini.
“Ketika masa pandemi, anak-anak belajar dari rumah. Kita semua bekerja dari rumah. Seakan-akan kehilangan orientasi masa depan,” ujar Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Gresik periode 2014-2018 ini.
Tetapi saya yakin, lanjutnya, hal itu tidak terjadi pada kita. Maka kami berharap mendapat motivasi dari Cak Nanto dan Pak Rudiantara, soal bagaimana menyiapkan masa depan itu di era seperti ini sekaigus melek dunia Teknologi dan Informasi.
Dia menambahkan, pengalaman Rudiantara sangat berharga. Meski pandemi suatu saat sudah selesai, tetapi era teknologi informasi tidak akan pernah surut. Dan tetap akan dibutuhkan.
“Maka momentum ini sangat bagus untuk belajar bersama-sama tentang hal itu. Karena teknologi informasi merupakan salah satu misi dari Smasatu, yang akan berhijrah pada tahun pelajaran 2020/2021,” tandasnya. (*)
Penulis Estu Rahayu Editor Mohammad Nurfatoni