Saat Dewan Sughli Sidoarjo Merawat Pusdiklat HW yang ada di Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
PWMU.CO – Gedung serbaguna yang biasa sepi, tak ada kegiatan, siang itu tampak ramai. Puluhan remaja terlihat sibuk. Ada yang menyapu ruangan, mengecat tembok, dan memotong rumput di halaman.
Begitulah suasana kala Dewan Sughli Daerah (DSD) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Kwartir Daerah (Kwarda) Sidoarjo mengadakan baksos di Pusdiklat HW Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Ahad (7/3/2021).
“Ini kegiatan kedua baksos DSD di Pondok Diklat HW. Sebelumnya juga sudah melaksanakan kegiatan yang sama di sini dua pekan lalu,” terang Abidin.
Wakil Ketua Kwarda Sidoarjo yang menjadi pembina DSD ini menjelaskan, kegiatan ini untuk melatih dan mempersiapkan kader-kader yang siap menolong dan wajib berjasa sebagaimana Undang-Undang HW.
“Ini sesuai tujuan pembentukan Dewan Sughli, yaitu mempersiapkan kader-kader yang militan dalam kepanduan Hizbul Wathan dan persyarikatan. Juga untuk mempersiapkan tenaga oprasional kwartir dan satuan yang siap digunakan setiap waktu,” papar Ramanda Abidin, sapaannya.
Menurutnya, DSD Kwarda Sidoarjo selama ini selalu melibatkan diri dalam kegiatan kwarda maupun kegiatan Muhammadiyah lainnya, terutama dalam penanggulangan bencana yang terjadi di Jawa Timur.
“Anak-anak DSD sudah ikut dalam penanggulangan bencana di Pacitan, Banyuwangi, dan respon bencana lokal di Sidoarjo,” papar guru SMP Muhammadiyah 4 Porong, Sidoarjo itu.
Menyiapkan Kader Pemimpin
Ramanda Abidin menjelaskan, selain kebencanaan, Dewan Sughli sebenarnya mempersiapkan diri sebagai tenaga instruktur muda yang dapat membantu pembina qobilah dalam mengembangkan HW.
Menurutnya, Dewan Sughli yang terdiri dari Pandu Penghela dan Penuntun bisa berperan lebih di qobilah masing-masing sebagai pendamping pembina dan menggerakkan qobilah. “Hal yang paling penting yaitu mengembangkan pola kepemimpinan: dari, oleh, dan untuk Penghela dan Penuntun,” lanjut ayah dua anak ini.
Dia menegaskan, untuk mencapai tujuan pendidikan kepanduan tersebut, Dewan Sughli perlu membuat kegiatan kegiatan yang dapat menanamkan pengamalan dalam menerapkan Undang-Undang Pandu Hizbul Wathan yaitu siap menolong dan wajib berjasa.
Karena itu, Ramanda Abidin menuturkan, Kwarda HW Sidoarjo selalu melibatkan anggota Dewan Sughli untuk mengambil peran dalm kegiatan kegiatan sosial maupun persyarikatan.
“Selain bakti sosial, respon bencana lokal Sidoardjo, dan kegiatan persyarikatan, juga perlu menjaga dan merawat aset Muhammadiyah,” ujarnya memberi alasan mengapa melakukan pembershan Pusdiklat HW itu.
“Dewan Sughli sebagai garda terdepan dalam menjaga eksistensi Hizbul Wathan serta aset-asetnya. Maka perlu ikut menjaga keberadaan Pusdiklat HW ini,” tegas Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Pasuruan tersebut.
Dia menambahkan, Kwarda Sidoarjo menyiapkan semua keperluan dalam baksos secara mandiri. Seperti cat, sapu, alat pemotong rumput, dan kuas. “Malah bahan makanan membawa sendiri. Masak juga melakukan sendiri,” ujarnya. (*)
Penulis Moh Ernam Editor Mohammad Nurfatoni