
PWMU.CO – Kebahagiaan tak terkira menyelimuti bapak 7 anak ini. Hidupnya selami ini berpindah dari satu rumah ke rumah lainnya, kini tinggal kenangan. Rumah yang diimpikan itu kini telah terwujud. Berkat gerakan Bedah Rumah Paripurna yang digagas Muhammadiyah setempat, Sodigdoyo kini memiliki rumah yang berlokasi di Desa Jiwut, Kecamatan Ngeglok, Kabupaten Blitar.
Rumah berukuran 6 x 9 meter yang dibangun di atas tanah 12X12 m tersebut dilengkapi ruang tamu, 3 kamar tidur, ruang keluarga, dapur, dan kamar mandi serta fasilitas penerangan lampu PLN.
Acara serah terima rumah yang dibangun dengan biaya Rp 75 juta itu dilakukan secara sederhana pada Sabtu (12/11), yang dihadiri Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Blitar, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Nglegok, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Jiwut serta perangkat desa setempat.
(Baca: Pemuda Muhammadiyah Bedah Rumah Warga Miskin)
Program bedah rumah itu bermula dari gagasan sederhana untuk mewujudkan dakwah aplikatif berbasis kebutuhan masyarakat. Adalah Sunan Mahmud, salah satu motor penggerak Muhammadiyah Desa Jiwut, bersama aktivis Muhammadiyah lainnya yang menggagas program untuk masyarakat tidak mampu itu. “Tidak diduga, ternyata ide itu mendapatkan sambutan yang luar biasa. Tidak hanya di kalangan warga Muhammadiyah, akan tetapi masyarakat sekitar juga ikut terlibat,” cerita Mahmud.
Karena itu dia berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu berdirinya rumah tersebut. “Terima kasih yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada semua pihak, yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Semoga Allah membalas semua amal yang telah kita lakukan,” ujarnya

Kepala Desa Jiwut mengucapkan banyak terima kasih atas peran serta Muhammadiyah dalam membantu kegiatan penyediaan rumah layak huni bagi warganya. “Setahu saya, bantuan dari pemerintah yang diterimakan kepada masyarakat langsung jumlahnya tidak sebesar ini. Ini luar biasa,” ungkapnya pada saat memberikan sambutan.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Blitar Hidayaturahman SE MM menyampaikan bahwa setiap amal baik itu tidak akan pernah hilang dan akan kembali kepada pelakunya “Sebagai warga Muhammadiyah ada dan tidak adanya kita harus memberi perbedaan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Semoga program ini menjadi inspirasi bagi semua warga Muhammadiyah dimanapun berada. (Nur Rozik/MPI Kota Blitar)
Discussion about this post