PWMU.CO– Amien Rais yakin Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tidak akan berani kudeta kursi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tanpa restu dari ‘lurah’.
Hal itu disampaikan Amien Rais dalam pernyataannya yang ditayangkan di Youtube, Ahad (14/3/2020). Pernyataan itu ada di menit ke-16.
”Saya khusus Moeldoko saja ini, ini kan sesuatu yang luar biasa. Saya tidak yakin Moeldoko berani, seberani itu tanpa kerlingan atau kedipan dari lurah kita itu. Jadi sampai sekarang belum terucapkan satu patah kata pun,” kata pendiri Partai Ummat ini.
Amien tidak menyebut siapa sosok lurah yang dimaksud. Dia mengatakan sudah banyak pihak yang mendorong Moeldoko dicopot dari KSP. Tetapi hingga saat ini, presiden belum bertindak. Padahal sudah banyak desakan pendukung Jokowi agar cepat dilepas dari jabatan KSP supaya tidak mengotori rezim.
”Saya kira kalau seseorang sangat dekat itu sudah saling menutup saling dukung sehingga kalau satu jatuh temannya juga akan jatuh,” tuturnya.
Dia menilai Jokowi sedang dirundung dilema. Sedang menimbang antara politik dan kewajiban moralnya. ”Jadi ini memang dilema politik dan moral yang luar biasa,” ujarnya.
Moeldoko Contoh Buruk
Sementara pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Surabaya Dr Sholikhul Huda MFil.I mengatakan, kisruh Partai Demokrat yang ditampilkan oleh bekas politikus Partai Demokrat yang menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum lewat KLB illegal menjadi contoh perilaku politik kurang baik bagi kaum muda Indonesia.
Menurut dia, perebutan kekuasaan partai itu secara hukum dan etika politik sangat disayangkan. Sebab kepengurusan AHY sudah sah secara hukum. ”Anak muda Indonesia membutuhkan uswah politik yang konstitusional dan beretika. Moeldoko menampilkan etika politik yang buruk,” ujarnya.
Pola politik tersebut, sambung dia, menunjukan sikap autis sosial di tengah masyarakat dan pemerintah Indonesia mendorong penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk menanggulangi pandemi covid-19. KLB di Deli Serdang itu membuat kerumunan. ”Sangat mendukung sikap Gubernur Sumatera Utara yang mengusut penanggu jawab KLB karena tidak izin,” tandasnya. (*)
Editor Sugeng Purwanto