PWMU.CO –Sebagai gerakan dakwah, Aisyiyah telah banyak mendarmabaktikan diri untuk bangsa dengan berbagai macam aksi yang manfaatnya langsung bisa dirasakan oleh masyarakat luas.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah Dr Siti Noerdjannah Djohantini menyampaikan hal itu di hadapan 40 peserta yang berasal dari 25 propinsi dalam agenda “Pelatihan Paralegal untuk Pendampingan dan Penyelesaian Persoalan Hukum pada Perempuan dan Anak”, yang diselenggarakan Majelis Hukum dan HAM PP Aisyiyah di Gedung Senat Rektorat UMM, Jumat (11/11) lalu.
(Berita terkait: Aisyiyah Perkuat Peran Pendampingan Perempuan dengan Paralegal)
Dalam sambutannya, istri Ketua Umum PP Muhammadiyah itu sempat menyanyikan salah satu bait syair Mars Aisyiyah, “Wahai warga Aisyiyah sejati/sadarlah akan kewajiban suci/membina harkat kaum wanita/menjadi tiang utama negara.”
Menurut Noerjannah, kutipan mars Aisyiyah itu untuk mengingatakan bahwa betapa hebatnya Aisyiyah. “Sejak mars itu dilantunkan belum pernah Aisyiyah sedikit pun berfikir hanya untuk kepentingannya. Tetapi Aisyiyah berhikmat untuk bangsa,” ujar Noorjannah yang mengingatkan bahwa sebagai pimpinan Aisyiyah, harus bisa berperan sebagai solutor bagi problematika masyarakat.
Noerdjannah menambahkan, syair Mars ‘Aisyiyah itu mengandung makna yang amat dalam. Semangat dari mars yang menunjukkan bahwa Aisyiyah memiliki karakter berkemajuan dan memiliki visi pembangunan sumber daya manusia secara universal. “Untuk itu dalam setiap acara Aisyiyah, mars itu wajib dilantunkan sebagai spirit untuk perjuangan,” pesannya sambil mengutip suart Annahl ayat 97, yang berbunyi, “Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dan apa yang telahn mereka kerjakan.”
Noordjannah menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan diberi oleh Allah kesempatan yang sama untuk menggapai kenikmatan. “Untuk itu melalui Majelis Hukum dan HAM, Aisyiyah dapat berbuat baik dengan melakukan pendampingan–pendampingan pada setiap problematika yang terkait dengan persoalan hukum,” tegasnya.
Dilaksanakannya pelatihan ini, kata dia, diharapkan mendorong wilayah-wilayah yang belum mempunyai pos bantuan hukum (Pos Bakum) itu bisa segera merealisasikannya. Mengingat baru tiga wilayah yang sudah memiliki itu dengan Akreditasi B yaitu DKI Jakarta, Kota Malang Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Di akhir sambutannya Noordjannah berharap agar semua kader Aisyiyah tetap konsisten atau istiqamah membela mereka yang terpinggirkan dan terlemahkan dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. (Uzlifah)