PWMU.CO – Di tengah kunjungan ke Samarinda, Kalimantan Timur, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy menyempatkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjarani, Samarinda (14/11).
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim dan Kepala RSUD, Mendikbud menjenguk korban ledakan bom molotov di Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda. Bertemu dengan korban yang dalam perawatan, Mendikbud menyemangati agar mereka cepat sembuh dan bisa bermain, belajar serta mengejar cita-cita.
Saat berpindah menjenguk korban bom molotov yang wafat, Intan Olivia Marbun (3), Muhadjir tak dapat menyembunyikan ekspresi sedihnya. Berkali-kali, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini berpaling menghadap pintu membelakangi jenazah dan menangis sesunggukan. “Tidak ada tindakan kekerasan yang bisa dibenarkan. Mari menciptakan suasana damai, rukun, dan jangan bikin rusuh,” pesan Muhadjir setelah keluar dari ruang perawatan korban.
(Baca juga: Dituding Sektarian, Ternyata Mendikbud sudah Lama Praktikkan Sikap Multikultural dan Ketika Kado untuk 2 Muha(d)jir Seringkali Bertukar Alamat)
Sebagaimana yang diketahui, kemarin Ahad (13/11) pukul 10.10 Wita, terjadi ledakan bom di depan Gereja Oikumene, Samarinda. Akibat kejadian ini, 4 anak kecil mengalami luka bakar.
Mereka berada di area parkir sepeda motor saat bom molotov dilempar ke area parkir itu. Keempat korban itu adalah Intan Olivia Marbun (3), Triniti Hutahayan (4), 3. Alfaro Sinaga (5), dan Anita (4).
Pagi dini hari tadi (14/11), Intan Marbun (3) akhirnya meninggal dunia setelah dirawat intensif di rumah sakit. Setelah terkena ledakan bom di pelataran Gereja Oikumene, Intan menderita luka bakar paling parah di antara ketiga temannya. Intan dibawa ke RS AW Sjahranie Samarinda dalam keadaan tidak sadarkan diri.
(Baca juga: Prof Muhadjir, Mendikbud Itu juga Seorang Qari’ dan Jauh Hari sebelum Jadi Menteri, Begini Cara Unik Muhadjir Effendy Balas Budi pada Guru SD-nya)
Sementara pria yang diduga sebagai pelaku saat ini telah diamankan dan dibawa ke Mapolresta Samarinda untuk dilakukan pemeriksaan. Mendikbud sendiri berada di Samarinda dalam rangka tugas negara untuk membuka Muktamar XX Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Samarinda. (ahmad nh)