PWMU.CO – SD Mumtaz gelar Munaqasah Tahfidhul Quran selama dua pekan, 8-19 Maret 2021. Sebanyak 97 murid kelas VI SD Muhammadiyah 1-2 Taman Sidoarjo (SD Mumtaz) mengikuti acara tersebut agar bisa menggenapi penjaminan kualitas tahfidh-nya.
Munaqasah (ujian) ini untuk memastikan lulusan sekolah multitallent ini mampu menghafal al-Quran dengan baik dan benar sesuai makharijul huruf dan tajwid.
Juz 30 menjadi target wajib hafalan lulusan SD Mumtaz. Namun banyak juga murid yang mampu menghafal Juz 30 dan Surat ar-Rahman, juz 29, juz 28, juz 1 bahkan sampai juz 2.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Ely Mahmuda menyampaikan, pandemi bukan halangan untuk menjaga hafalan al-Quran murid-murid SD Mumtaz.
Karena itu munaqasah ini dilakukan dalam dua model, yaitu daring dan luring sesuai dengan kondisi murid dan pilihan orangtua, Selasa (16/3/2021)
Dia menjelaskan, munaqasah daring ternyata menjadi pilihan yang lebih diminati orangtua murid, maka sekolah memberikan layanan terbaiknya dengan menyediakan sarana ujian online.
“Persiapan kegiatan munaqasah dilakukan sejak semester 1 tiap tahun ajaran agar murid-murid lebih siap mengikuti ujian tahfidhnya. kata ibu berkacamata ini
Menjaga Objektifitas Munaqasah
Agar kegiatan munaqasah berjalan dengan baik dan objektif, SD Mumtaz bekerja sama dengan tim Tadjid Center Jawa Timur sebagai penguji. Beberapa ustadz dan usadzah terlibat di dalamnya. Bahkan Direktur Tajdid Center Jatim Misbakhul Munir ikut terlibat langsung menguji.
Berbagai perasaan mengidap siswa saat mengikut acara ini, seperti Ananda M. Rafa Raihan, siswa kelas VI D. Dia merasa gugup saat memulai ujian. Namun lambat laun dia mulai tenang dan dapat menghafal dengan baik, apalagi ustadz pengujinya memberikan kesempatan untuk beristirahat sejenak untuk minum. “Jadi terasa lega,” ucap Rafa.
Sementara itu, M. Asril Ilham, murid kelas VI lainnya yang ikut munaqasah juz 30 menyampaikan hal senada. Dia sempat deg-degan namun akhirnya bis amengatasi perasaan itu.
Asril berharap, ia dan teman-temannya dapat lulus dengan baik agar dapat menjaga hafalannya. “Semoga makin disayang Allah,” ungkapnya.
Penulis Enik Chairul Umah Editor Mohammad Nurfatoni