PWMU.CO – Siswa Almadany belajar tentang energi alternatif lewat permainan pembuatan baling-baling kincir angin, Kamis (18/3/21).
Bertempat di Gazebo Jati SD Alam Muhammadiyah kedanyang (Almadany) Kebomas Gresik, Mahfudz Efendi SPd dan Rizqi Susanti SPsi guru kelas III memandu pembelajaran melalui Zoom. “Ayo, tunjukkan kincir anginnya yang sudah dibuat!” sapa Mahfudz Efendi dia awal pembelajaran.
Serentak 20 siswa yang mengikuti pembelajaran menunjukkan media kincir angin yang terbuat dari plastik atau kertas melalui layar smartphone ataupun laptop.
Dia menjelaskan pembelajaran energi alternatif dengan melibatkan siswa dengan membuat kincir angin adalah model pembelajaran melalui pengalaman, bisa dijumpai, dilakukan, dan dirasakan langsung oleh siswa.
“Siswa langsung diajak praktik bagaimana konsep kincir angin sebagai salah satu energi alternatif untuk pembangkit listrik,” jelasnya.
Saat kincir angin ditiup angin, lanjutnya, maka media tersebut berputar pada porosnya. Semakin kencang angin bertiup, sambungnya, maka baling-baling akan berputar semakin kuat.
Amati Gerak Baling-baling
Rizqi Susanti saat memandu pembelajaran menjelaskan kincir angin berputar karena diterpa angin. Pada tahapan ini, baling-balingnya akan semakin kencang berputar apabila angin juga besar.
“Sekarang, silahkan kincir angin kalian semua dimainkan. Bisa dibawa sambil berlari dan lihat perubahannya dengan kincir yang didiamkan dan tidak kena angin. Coba amati gerak baling-balingnya!” perintahnya.
Fatma Nora Findya dengan antusias menjawab sambil memegang kincir angina dari kertas warna. “Baling-baling berputar kencang, Ustadzah,” katanya, cepat.
Nora, sapaan akrabnya, pun menyampaikan rasa senangnya saat diajak belajar sambil bermain. “Senang, saat saya lari, baling-baling kincir anginnya berputar, tapi saat saya berhenti kincir anginnya ikutan berhenti,” ujarnya, sambil tersenyum.
Kepala SD Almadany Drs AH Nurhasan Anwar MPd mengatakan pembelajaran melalui media kincir angin ini adalah pendekatan belajar yang berbasis pengalaman.
“Guru di sini memang ditekankan memberikan pembelajaran yang mudah dipahami oleh anak sehingga konsep ini memang tepat dan tentunya anak menjadi senang dan bersemangat dalam belajar,” tandasnya. (*)
Penulis Mahfudz Efendi. Editor Ichwan Arif.