PWMU.CO – Wafatnya Youtuber SMAM 9 Brondong. Kabar duka mengejutkan keluarga besar SMA Muhammadiyah 9 Brondong, Lamongan, yang sedang mengelar kegiatan USP (ujian satuan pendidikan) kelas XII dan PTS (penilaian tengah semester) kelas X dan XI.
Sherly Melinda Batubara, siswi kelas XII IPS 2 SMA Muhammadiyah 9 Brondong wafat, Sabtu (20/3/2021) pagi di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, setelah kurang lebih setahun mengidap penyakit lupus. Selama itu, dia keluar masuk rumah sakit.
Kabar meninggalnya gadis yang biasa dipanggil Melinda (18) itu, membuat seluruh warga sekolah menjadi syok. Mereka terkejut dan merasa kehilangan. Karena, Melinda termasuk siswa yang sangat bersahabat dengan guru dan teman-teman sekolahnya.
Siswi yang Cerdas dan Aktif Berorganisasi
Gadis cantik ini termasuk berprestasi di sekolahnya. Sejak kelas X dia sudah berhasil mempersembahkan prestasi terbaiknya di berbagai perlombaan. Antara lain Juara III IPS Terpadu Olimpiade Ahmad Dahlan Tingkat SLTA Se-Eks Karesidenan Bojonegoro 2019 dan Harapan I IPS Terpadu di ajang yang sama tahun 2020.
Selain berpestasi di bidang akademik, Melinda menjabat sebagai Ketua Bidang Kewirausahaan Pimpnan Ranting (PR) Ikatan pelajar Muhammadiyah (IPM) SMA Muhammadiyah 9 Brondong periode 2019-2020.
Di masa menjabat, ia melahirkan banyak program kerja baru seperti membuat stan makanan di kegiatan expo dan kegiatan besar. Yang juga baru, PR IPM SMA Muhammadiyah 9 Brondong berhasil membuat produk makanan dan minuman bermerek “Mulan
Seorang Youtuber
Melinda juga siswa yang sangat kreatif dan enggan berhenti belajar. Di luar sekolah dia anak yang gemar membuat konten untuk YouTube dengan channel “Sherly Melinda”. Isinya: dari puisi ciptaannya, opini, hingga aktivitas berkebun.
Dia pernah mengakui sangat tertarik dengan dunia pertanian dan perkebunan, sehingga ia tuangkan rasa penasarannya dengan memanfaatkan media YouTube untuk berbagi.
Pribadi yang Tekun
Melinda dikenal oleh guru dan sahabat-sahabatnya sebagai gadis yang selalu berpikir luas dan selalu ceria. Di sekolah ia selalu melakukan diskusi bersama guru dan teman-temannya. Tidak sedikit karya tulis opininya juga terpampang di mading sekolah.
Selama masa pengobatan yang ia lewati, melinda tidak pernah berhenti belajar di sela-sela istirahatnya. Bahkan ketika penilaian ia menagih ke wali kelasnya agar diberikan soal untuk bisa ia kerjakan.
“Saya kasihan kepada Melinda, karena harusnya dia beristirahat dan fokus dengan perngobatannya. Tapi dia bilang bosan. Dia pengen tetap belajar dan mengerjakan soal agar bisa tuntas mengejar ketertinggalannya pelajaran,” ujar Elly Lathifa, wali kelas Melinda.
Kepergian Melinda menghadirkan kesedihan bagi keluarga besar SMA Muhammadiyah 9 Brondong. Namun dedikasinya sebagai siswi berprestasi dan pribadi yang santun akan selalu selalu dikenang. Melinda adalah rema yang luar biasa.
Semoga Allah SWT mengampuni kesalahannya dan menerima ibdaha dan amal kebaikannya. (*)
Penulis Dennis Nuroho Editor Mohammad Nurfatoni