PWMU.CO– RSM (Rumah Sakit Muhammadiyah) Ahmad Dahlan Kota Kediri menjadi rumah sakit rujukan pelayanan penyakit Tuberkulosis Resistan Obat (TB RO).
Direktur RSM Ahmad Dahlan Kota Kediri dr Zainul Arifin MKes mengumumkan rumah sakit ini siap menjadi rumah sakit rujukan pelayanan penyakit TB RO saat memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 24 Maret 2021 lalu. Peringatan tahun ini dengan tema Setiap Detik adalah Berharga untuk Menyelamatkan Bangsa dari Tuberkulosis.
Status sebagai rumah sakit rujukan TB RO setelah kerja sama dengan Mentari TB Majelis Kesehatan Pembina Umum (MPKU) PP Muhammadiyah dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
”Ini sebagai langkah awal untuk berperan lebih nyata dalam penanggulangan TBC di Indonesia khususnya TBC RO di Kota Kediri,” ujar dokter Zainul. Beberapa rumah sakit Muhammadiyah-Aisyiyah turut serta dalam program Mentari TB ini.
Dokter Zainul menambahkan, pada tahap ini mulai mempersiapkan tenaga kesehatan dan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk menjadi Rumah Sakit Rujukan TBC RO. Antara lain RSM telah mengirim Manajer Kasus TB (MK), General Practitioner atau dokter umum yang menangani TB RO, dan Tim Ahli Klinis (TAK) untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh USAID-Mentari TB Pusat di Solo, Ahad (7/3/2021) selama satu pekan.
Juli Buka
Pada Rabu (17/3/2021), RSM bersama tim USAID-Mentari TB Jatim melakukan audiensi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri. Bertujuan menjalin sinergi antara RSM Ahmad Dahlan dengan Dinkes Kota Kediri dalam penanggulangan TBC khususnya TBC Resisten Obat.
RSM Ahmad Dahlan Kota Kediri juga menggelar talkshow mengenai TBC. Narasumber dr Syahrir Hidayat, spesialis paru RSM Ahmad Dahlan. Moderator dr. Palmalina Anggita dari GP USAID-Mentari TB RSM Ahmad Dahlan.
Acara dilanjutkan Senin (29/3) hingga Jumat (2/4) akan melakukan studi lanjutan ke RSU Cempaka Putih Jakarta sebagai rumah sakit yang telah menjalankan pelayanan TBC RO. Kemudian sarprasnya, saat ini dalam tahap proses pengadaan. Bulan Juli sudah bisa menerima pasien TB Resisten Obat.
”Realisasi program ini dapat memudahkan masyarakat Kota Kediri dan sekitarnya dalam mengakses layanan TB RO tanpa jauh lagi keluar daerah. Semoga ini dapat menjadi sumbangsih kepada bangsa untuk mewujudkan Indonesia bebas TB 2030,” tutur dokter Zainul. (*)
Penulis Edi Usman Editor Sugeng Purwanto