PWMU.CO – Spemaju Gresik membuka program Takhassus Tahfidz Quran (TTQ) disampaikan Yuli Kusminarsih SPd, Kamis (1/4/21).
Kepala SMP Muhammadiyah 7 (Spemaju) Cerme Gresik itu mengatakan program ini dibuka dalam rangka menyambut tahun tahun ajaran baru 2021-2022.
“Program ini menjadi jawaban atas seriusnya sekolah dalam menerapkan pendidikan berbasis Islam berkemajuan,” ujarnya.
Dia menjelaskan penerapan TTQ sebagai langkah menempatkan sekolah sebagai rumah anak dalam menghafal al-Quran. Sekolah, sambungnya, bukan hanya sekadar sebagai tempat anak mengejar prestasi akademik semata, tetapi juga bisa nonakademik.
“Harapan ini adalah keinginan yang tertunda ketika saya masih menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Spemaju periode sebelumnya,” katanya.
Unsur Penguat Program
Guru Al Islam sekaligus koordinator program TTQ Spemaju M Ishak Fahlevi mengatakan untuk menerapkan program ini di sekolah berbasis formal perlu memperhatikan unsur penguatan kelembagaan dan pengajar yang kompeten.
“Selain kedua unsur tersebut, kurikulum yang terdiri buku ajar, metodologi, model penilaian, lama pembelajaran, dan kreteria kompetensi guru pengajar juga sangat dibutuhkan,” jelasnya.
Untuk itu, dukungan dari pimpinan sekolah menjadi prioritas utama dalam menjalankan program ini menjadi sangat signifikan. “Selain itu juga sarana yang dibutuhkan ketika program ini dijalankan nanti.”
Sekolah Percontohan
Fahlevi, sapaan akrabnya, menjelaskan mengejar prestasi di bidang al-Quran adalah sebuah tantangan. Apalagi pada masa pandemi Covid-19 semacam ini.
“Pada era wabah ini secara otomatif program unggulan juga harus berbasis online. Inilah tantangan karena biasanya program tahfidz dilakukan secara tatap muka,” jelasnya.
Untuk menyukseskan program, kepala Spemaju Yuli Kusminarsih memberikan semangat dan membantu dalam penyediaan sarana prasarana kegiatan yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan.
“Menghafal al-Quran itu adalah perbuatan yang sangat mulia. Sekolah akan menyediakan layar lebar zoom jika diperlukan. Program Takhassus Tahfidz ini adalah pioritas,” ungkapnya.
Dengan peluncuran program ini, lanjutnya, Spemaju bergerak untuk menjadi sekolah percontohan di Gresik Selatan pada khususnya dan Kabupaten Gresik pada umumnya. (*)
Penulis M Ishak Fahlevi. Editor Ichwan Arif.