PWMU.CO – Akhlak tercela terbagi atas beberapa perbuatan, antara lain israf, tabzir, ghibah, fitnah, dan dosa besar disampaikan Drs A Mudhofar M MPdI, Selasa (30/3/21).
Guru SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik dalam penguatan materi Pendidikan Agama Islam (PAI) secara daring mengatakan israf merupakan perilaku berlebih-lebihan dalam membelanjakan, memakai, dan menggunakan sesuatu yang halal.
“Dalam arti yang melampaui batas yang dibutuhkan oleh dirinya,” ujarnya.
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik ini menjelaskan Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Araf ayat 31.
“Hai anak Adam, pakaialah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan,” jelasnya.
Perilaku Boros
Mudhofar memaparkan poin kedua adalah tabzir, perilaku boros dalam membelanjakan, memakai dan menggunakan sesuatu yang halal untuk yang haram.
“Janganlah membeli sesuatu yang tidak penting, apalagi hanya untuk bergaya,” tuturnya.
Ketiga, lanjutnya, ghiba. Dalam bahasa Arab berarti umpat, gunjingan, dan fitnah. Artinya, menyebutkan kekurangan atau aib seseorang yang tidak disukai orang tersebut.
“Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Hujarat ayat 12 yang artinya, Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang,” katanya.
Melempar Isu Negatif
Mudhofar mengatakan hal keempat adalah fitnah, melempar tuduhan atau isu negatif terhadap seseorang kepada khalayak umum sehingga timbul ketidakharmonisan.
“Dalam surat at Taubah ayat 48 yang artinya Sesungguhnya dari dahulupun mereka telah menceritakan, mencari-cari kekacauan dan mereka mengatur berbagai macam tipu daya untuk (merusakkan) mu, hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah) dan menanglah agama Allah, padahal mereka tidak menyukainya,” terangnya.
Dituntut Bertobat
Mudhofar menjelaskan dosa besar sebagai poin terakhir akhlaq tercela. Dosa besar adalah perbuatan yang apabila dilakukan maka pelakunya dituntut untuk bertaubat.
“Akibat dari dosa itu bisa berwujud batalnya keimanan seseorang kepada Allah atau dijatuhi hukuman bagi pelaku,” ujarnya.
Contoh dosa besar, lanjutnya, bisa berupa Syirik (menyekutukan Allah), meninggalkan salat, durhaka kepada orangtua (melawan orangtua dan bertindak tidak sopan terhadapnya),” katanya.
Semoga, harapnya, kita semua bisa terhindar dari dosa besar serta menjauhi akhlak tercela. “Agar bisa menjadi manusia yang berakhlaqul qarimah dan selamat dunia dan akhirat,” tandasnya. (*)
Penulis Yulia Dwi Putri Rahayu. Editor Ichwan Arif.