PWMU.CO – Sido Muncul Tbk menyumbangkan bantuan bencana banjir bandang yang menerjang 15 Kota dan Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bencana banjir bandang disertai angin kencang dan gelombang pasang yang dipicu oleh Siklon Seroja
pada Ahad (4/4/2021) dini hari ini, menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu (7/4), pukul 14.00 WIB, tercatat sebanyak 124 jiwa meninggal dunia dan 74 lainnya masih dinyatakan hilang.
Sementara sebanyak 13.230 jiwa masih mengungsi di sejumlah titik yang telah disediakan. Selain menyebabkan korban jiwa, bencana ini juga menimbulkan kerugiaan materiil, yakni sebanyak 1.962 rumah terdampak, serta kerusakan berat pada 24 fasilitas umum.
Berangkat dari keprihatinan kepada warga yang terdampak bencana tersebut, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk menyumbangkan bantuan senilai Rp 650 juta untuk penanganan bencana di NTT.
Bantuan tersebut telah disalurkan melalui beberapa lembaga kemanusiaan, di antaranya benihbaik.com sebesar Rp 200 juta, Komunitas Muslim NTT Aisyiyah—organisasi perempuan Muhammadiyah—sebesar Rp 150 juta, Keuskupan Larantuka sebesar Rp 150 juta, dan Keuskupan Atambua Rp 150 juta.
Bencana alam yang terjadi di tengah pandemi Covid-19 ini membuat beban korban bencana menjadi jauh lebih berat.
“Kami harap bantuan ini bisa segera disalurkan untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana,” ucap Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, di kantor Sido Muncul, Jakarta Selatan, Rabu (7/4).
Bantuan Segera Disalurkan
Adapun bantuan untuk Komunitas Muslim NTT Aisyiyah diterima oleh Tri Lestari Masduki, Sekretaris Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat Aisyiyah.
Tri mengatakan akan segera menyalurkan bantuan ini secepatnya kepada para warga terdampak bencana.
“Insya Allah kita akan segera memberikan bantuan ini. Kita sudah memiliki data mengenai apa yang dibutuhkan, sebab sudah ada tim kami di sana. Kami juga akan fokus membantu anak-anak, ibu-ibu, dan lansia,” terangnya.
LLHPB Aisyiyah sendiri merupakan lembaga yang fokus mengupayakan upaya pelestarian lingkungan dan pengurangan risiko bencana.
Hening Parlan, pengurus LLHPB Pusat yang sebelumnya berkoordinasi dengan Sido Muncul menyampaikan, berkenaan dengan bencana yang terjadi di NTT ini, LLHPB Aisyiyah telah berkomunikasi dengan Aisyiyah Wilayah NTT.
“Kami telah berkomunikasi dalam kegiatan respon bencana dengan serangkaian rencana kegiatan di antaranya adalah pemenuhan kebutuhan dasar, seperti kebutuhan air bersih, pangan, sandang, pelayanan kesehatan, dan tempat hunian,” paparnya.
Kegiatan ini akan dilaksanakan bekerjasama dengan potensi warga maupun amal usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah setempat, dengan berkoordinasi kepada Pimpinan Pusat Aisyiyah dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah NTT.
Selain itu, LLHPB Aisyiyah juga mempersiapkan assessment untuk jangka panjang selama 3 bulan pada proses rehabilitasi dan rekonstrusi, dengan berbasis pada kegiatan pengurangan risiko bencana. (*)
Penulis Dzikrina Farah Adiba Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni