PWMU.CO – Tiga sekolah Muhammadiyah Jawa Timur berhasil meraih Muhammadiyah Award Tahun 2016. Ketiga sekolah itu adalah SMAM1 Babat Lamongan, SMPM2 Surabaya, dan SDM Manyar Gresik.
Ketiganya termasuk sekolah yang dinilai mampu mengembangkan karya kreatif. Penghargaan diberikan dalam acara resepsi Milad ke-104 Muhammadiyah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (17/11) malam.
(Baca: Rumah Sensor Hujan Karya SPEMDA Surabaya Raih Muhammadiyah Award 2016)
Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim Arbaiyah Yusuf menyambut baik penghargaan itu. “Apa yang diperoleh sekolah Muhammadiyah Jatim itu merupakan buah dari budaya yang dibangun dengan penuh keyakinan. Buah dari salah satu Muhammadiyah Branded School yang diupayakan terus menerus yaitu School Inspiring Community,” kata dia.
Arbaiyah menambahkan, sebenarnya ada sekitar 100 karya kreatifitas siswa-siswi Muhammadiyah Jatim baik level nasional maupun internasional yang diajukan. “Tapi 3 itulah yang ditetapkan oleh PP Muhammadiyah sebagai wakil.”
(Baca: Berhasil Kembangkan Karya Kreatif, SDM Manyar Raih Muhammadiyah Award 2016 dan Arti Milad ke-104 Muhammadiyah Menurut Ketua Umum PP, Haedar Nashir)
Adapun karya-karya kreatif yang berhasil disumbangkan oleh ketika sekolah itu adalah: Penggunaan Kotoran Kambing sebagai Energi Alternatif Pengganti Batu Baterai dan Rekayasa Energi Pendingin Alternatif di Bawah Tanah (SMAM 1 Babat); Rumah Sensor Hujan (SMPM 2 Surabaya); serta Juara Indonesia Robotic Festifal (IROF) 2015 dan Java Robot Contest (JRV) VII PENS Surabaya (SDM Manyar Gresik).
Selain tiga sekolah Jatim itu, ada 6 sekolah lainnya yang mendapat penghargaan serupa, yaitu SMK Muhammadiyah 1 Imogiri Bantul Yogyakarta (Merancang dan Merakit Mobil Formula Formula Tenaga Hybrid), SMK Muhammadiyah Haurgeulis, Indramayu (Merancang Mobil Listrik Tenaga Surya Giwangkara), SMK Muhammadiyah Borobudur 2 Jawa Tengah (Pelopor Perakit Mobil SMK di Indonesia).
(Baca juga: Inilah 33 Prestasi Internasional Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur)
Berikutnya, SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta (Detektor Tsunami), SD Muhamamdiyah 2 Pontianak (Alat Pendeteksi Asap Akibat Kebakaran Lahan dan Hutan), dan MI Muhammadiyah Al Haq Kota Palu (Lomba Robot Internasional di Jakarta dan Lombok)
Sementara itu penghargaan untuk guru Muhammadiyah dari daerah terpencil diberikan kepada Umar Sangaji, D.PdI MM dari Desa Rawamangun, Kecamatan Wasile, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.
Sedangkan untuk Guru TK ABA ada dua yang menerima penghargaan dalam bidang pendidikan yaitu Pujiati, SPd dari TK ABA Ngloro Saptosari, Gunung Kidul, Yogyakarta yang mengabdi sejak 1989 serta aktif pada kegiatan Aisyiah setempat. Yang kedua adalah Sukarmi dari TK Aisyiyah Bloran Kerjo, Karanganyar (lokasi di pegunungan, dari kota 25 km). Dia telah mengabdi selama 36 tahun. (MN)