Ramadhan Ini Ramadhanku, ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian Ramadhan Ini Ramadhanku ini berangkat dari hadits riwayat Ibnu Majjah.
عن أنس رضي الله عنه قال: دخل رمضان، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن هذا الشهر قد حضركم، وفيه ليلة خير من ألف شهر، من حرمها فقد حرم الخير كله، ولا يحرم خيرها إلا محروم رواه ابن ماجه .
Dari Anas bin Malik, dia berkata, “Ramadhan telah tiba. Rasulullah pun bersabda, “Sesungguhnya bulan ini telah hadir pada kalian, di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang terhalang darinya maka ia telah terhalang dari seluruh kebaikan, dan tidak ada orang yang dihalangi dari kebaikan kecuali orang yang telah terhalangi (merugi).”
Bulan Suci
Ramadlan telah tiba. Marhaban ya Ramadhan! Mari kita jadikan Ramadhan kali sebagai Ramadhanku. Kita sambut datangnya bulan suci Ramadhan ini dengan persiapan-persiapan yang lebih baik dari ketika kita hendak memasuki bulan lainya. Baik persiapan jasmani, dan, terutama persiapan ruhani.
Persiapan jasmani dengan selalu menjaga vitalitas dan kesehatan. Persiapan ruhani untuk bersiap menjalankan tambahan aktivitas ritual, yang barangkali di luar bulan Ramadhan intensitasnya belum maksimal. Sekaligus dalam rangka lebih mendukung menghidupkan aktivitas ibadah mahdhah di bulan itu, senyampang kondisi untuk itu sangat lebih memungkinkan.
Bulan Ramadhan di sebut bulan suci karena memiliki kistimewaan. Di dalamnya Allah SWT ”memaksa” kaum mukminin untuk berpuasa. Tidak diperkenankan meninggalkannya satu hari pun tanpa alasan udzur syar’i (rukhshah) yang telah ditentukan, kecuali akan jatuh hukum baginya dengan hukum yang sangat berat.
وعن أبي أمامة الباهلي رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول بينا أنا نائم أتاني رجلان فأخذا بضبعي فأتيا بي جبلا وعرا فقالا اصعد فقلت إني لا أطيقه فقالا إنا سنسهله لك فصعدت حتى إذا كنت في سواء الجبل إذا بأصوات شديدةقلت ما هذه الأصوات قالوا هذا عواء أهل النار ثم انطلق بي فإذا أنا بقوم معلقين بعراقيبهم مشققة أشداقهم تسيل أشداقهم دما قال قلت من هؤلاء قالا الذين يفطرون قبل تحلة صومهم {الحديث رواه ابن خزيمة وابن حبان في صحيحيهما}
Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu dia berkata,aku mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda, ”Sewaktu aku sedang tidur, aku didatangi oleh dua orang, keduanya memegang kedua lengan atasku, keduanya membawaku ke gunung yang terjal. Keduanya berkata, ’Naiklah.’ Aku menjawab, ’Sesungguhnya aku tidak mampu melakukannya. ’Dia berkata, ’Kami akan membuatnya mudah untukmu. Lalu aku naik. Manakala aku sedang berada di tengah-tengah gunung, aku mendengar suara yang keras. Aku bertanya, ’Ini suara apa? ’Mereka menjawab, ’Ini adalah lolongan (jeritan) penghuni neraka. Kemudian dia membawaku berjalan, aku melihat orang-orang yang tergantung dengan tumit-tumit mereka, tulang rahang mereka pecah, darinya menetes darah. Aku bertanya, ’Siapa mereka? ’Dia menjawab,’Orang-orang yang berbuka sebelum halal untuk berbuka (belum terbenam matahari)’.”(HR. Ibnu Huzaimah dan Ibnu Hibba dalam kitab shahih keduanya)
Peluang yang Luar Biasa
Bahkan pada bulan Ramadhan ini ada fasilitas ”plus” yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya. Kesempatan untuk mendapatkan hadiah atau bonus (ujrah/pahala) yang berlipat-lipat tanpa batas. Juga discount (maghfirah/ampunan) besar-besaran terhadap hamba yang ingin bertaubat. Maka bulan ramadlan menjadi bulan training terhadap keimanan dan keislaman kita. Bulan di mana kita mendapatkan tempaan untuk lebih mengenali ”posisi” kita dalam kehidupan di dunia ini.
Dengan Ramadhan diharapkan kita akan lebih memiliki wawasan ”makna” dan ”arti” dari setiap peristiwa kehidupan. Dari setiap yang tertatap oleh penglihatan, dari setiap yang terdengar oleh pendengaran. Untuk hati lebih lapang, lebih arif, lebih bijaksana, lebih matang dan dewasa. Itulah kaya hati, kaya jiwa. Mampu memungut mutiara-mutiara hikmah dari setiap peristiwa baik yang terjadi pada diri pribadi, maupun pada lingkungannya.
يُؤۡتِي ٱلۡحِكۡمَةَ مَن يَشَآءُۚ وَمَن يُؤۡتَ ٱلۡحِكۡمَةَ فَقَدۡ أُوتِيَ خَيۡرٗا كَثِيرٗاۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (al-Baqarah: 269)
Anugrah Ramadhan
Sungguh Ramadhan merupakan anugerah yang luar biasa. Untuk itu diperlukan sikap yang luar biasa pula dalam menyambut dan mengisisnya. Aktivitas juga luar biasa, di luar kebiasaan kita. Betapa akan selalu kita rasakan besarnya kasih-sayang-Nya kepada kita. Ia akan selalu mencintai kita sekalipun sering kita abaikan. Tiada henti-hentinya dan tanpa jenuh memberikan pahala sebesar-besarnya tetapi justru seringkali kita yang bosan beribadah kepada-Nya. Ia yang mengajarkan kepada kita akan arti cinta yang sesungguhnya.
Ramadhan sebagai bulan tarbiyah (pendidikan wawasan), riyadhah (latihan), juga addabiyah (pendidikan akhlaq) merupakan peluang bagi semua kaum mukiminin. Jika peluang ini tidak kita raih dengan hasil sebaik-baiknya maka pastilah kita merugi. Kebaikan diri kita sangat tergantung pada seberapa kebaikan yang dapat kita raih pada bulan ramadlan tersebut. Sehingga jika kita terhalang mendapatkan kebaikannya, tentulah kita tidak termasuk orang-orang yang bertaqwa.
Tiada kebaikan kecuali dari Allah. Tiada keburukan kecuali karena salah kita sendiri yang tidak memanfaatkannya dengan baik. Akibat atau buah dari kebaikan adalah kebaikan pula. Kabahagiaan, ketentraman, kedamaian, kesejahteraan lahir dan batin dan ketenangan jiwa (nafsulmuthmainnah). Sebaliknya akibat atau buah dari tidak kebaikan adalah keburukan, kegalauan, kebingungan, ketidakpastian, kekhawatiran juga ketakutan.
Sungguh indah Allah menciptakan dunia ini. Dan sunnguh lebih indah karena Allah telah menurunkan sistem kehidupan (syari’ah) yang begitu sempurna. Tiada perbedaan antara satu kita dengan lainnya. Semua berperan dengan posisinya masing-masing tanpa ada yang merasa lebih dan menonjol. Bergerak, berbuat, berkarya untuk kemaslahatan umat.
Selamat menunaikan ibadah di bulan rRamadlan 1442 H! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni