PWMU.CO – TS Surabaya menggelar Ujian Kenaikan Tingkat Siswa dan Kader di BG Junction Mall, Jalan Bubutan Surabaya, Ahad (11/04/2021)
Kegiatan ujian kenaikan tingkat yang sempat tertunda karena wabah Covid-19 ini dilaksanakan setelah mendapatkan lampu hijau dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya.
Ketua Umum Pimpinan Daerah 06 Tapak Suci (TS) Kota Surabaya, Pendekar Kepala Sudarusman mengatakan, ujian kenaikan tingkat di awal tahun ini harapannya dapat menjadi pembinaan serta kaderisasi.
“Harapan kami, ujian kenaikan tingkat di awal tahun ini bisa menjadikan titik awal pembinaan kaderisasi pesilat-pesilat Tapak Suci Surabaya di masa yang masih darurat yakni pandemi Covid-19,” ucapnya.
Sehingga, dia berharap, para peserta bisa mempunyai pengalaman bagaimana bisa tetap berkarya dengan menerapkan kebiasaan protokol kesehatan.
“Tentunya hal ini akan menjadi pengalaman yang luar bisa untuk bekal masa depan kelak,” tuturnya saat dihubungi disela-sela proses ujian.
Ujian Kenaikan Tingkat Siswa dan Kader ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bahkan juga diawasi oleh Satgas Covid-19 dari pihak mall dan kelurahan setempat.
Sesuai Prokes, Ujian Sabung Ditiadakan
Prosesi ujian tidak lebih dari 50 peserta di setiap sesinya. Pengecekan suhu tubuh, memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan handsanitizer sesering mungkin, menjaga jarak, menjadi hal yang selalu didengungkan oleh pihak panitia ujian.
Faisal Ardianto, Sekretaris Umum Pimpinan Daerah 06 TS Surabaya mengatakan, ujian diikuti sebanyak 163 siswa dan kader dari seluruh cabang atau sekolah yang ada di Surabaya.
“Ada beberapa sesi di ujian ini. Setiap sesi diikuti hanya 50 peserta. Karena harus sesuai protokol kesehatan dari satgas Covid, maka kami membatasi peserta dari setiap cabang atau sekolah,” terangnya.
Sementara itu, salah satu penguji Ujian Kenaikan Tingkat, Pendekar Kepala Achmad Khusairi mengatakan, kegiatan ujian ini diikuti mulai dari tingkat siswa dasar sampai dengan tingkat kader dasar.
“Istilah kader di Tapak Suci adalah anggota yang sudah mencapai sabuk biru,” katanya.
Dalam ujian kali ini banyak hal yang harus disesuaikan karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, salah satunya ditiadakan ujian sabung atau uji tanding dengan sesama peserta.
Tetapi untuk materi ujian tulis dan praktek seperti Kemuhammadiyahan, keorganisasian dan pengetahuan keilmuan pencak silat Tapak Suci masih tetap dilakukan.
Ahmad Dhany, salah satu orang tua pesilat yang ikut mengantarkan anaknya melaksanakan ujian, turut bersyukur karena ujian bisa dilaksanakan setelah tertunda karena wabah Covid-19.
“Alhamdulillah anak kami bisa mengikuti ujian kenaikan tingkat yang sudah ditunggu sebelumnya. Sehingga anaknya mempunyai semangat berlatih Tapak Suci lagi setelah sempat down di awal-awal masa pandemi,” katanya. (*)
Kontributor Yunan Imannu Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni