PWMU.CO – Puisi Duka dari Hongaria untuk Kakak Tercinta Nadjib Hamid, oleh Nurul Musdholifah.
Dua tahun berlalu
kita tak saling bertemu
terakhir, lewat video call
kulihat ragamu terkulai lemah di ICU
engkau berbaring
berbalut selang-selang infus di tubuhmu
tak kusangka itu adalah hari terakhir adikmu ini melihatmu
Jumat, 9 April 2021
pagi itu masih kupanjatkan doa untuk kesembuhanmu
namun, takdir berkehendak lain
Allah lebih menyayangimu
Kabar duka sampai ke telingah kami
tak terasa derai air mata pun jatuh bergelinang
isak tangis terus mengalir di wajah terekspresi
selimuti suasana duka kami
Oh Kakakku
begitu cepat engkau meninggalkanku
adikmu ini belum sempat memberi kebahagiaan seutuhnya
belum bisa berbakti dengan sepenuhnya terhadapmu
Oh kakakku, engkaulah …
lelaki terhebat yang pernah kukenal
lelaki terbaik yang mengayomi kami
inspirator kami, kader, umat, dan persyarikatan
Oh kakakku, engkaulah …
sosok lelaki yang terdepan saat mendengar orang sakit
sosok lelaki yang pertama mengulurkan tangan saat orang lain membutuhkan
penggerak di setiap lini kebaikan
pantang mengeluh meski raga kadang meradang
Oh kakakku
kau ajarkan kami tentang kebaikan
kau ajarkan kami tentang makna kehidupan
kau ajarkan kami menghargai setiap insan
kau korbankan segalanya untuk umat dan persyarikatan
Betapa mulia hatimu
riuh rendah semua mengingat budi baikmu
semua merasa kehilanganmu
kini kau pergi untuk selamanya
netapa pedih hati kami tak dapat mengantarkan kepergianmu
namun doa selalu kupanjatkan untukmu
Lelaki hebat itu adalah kakakku
hidupmu menginspirasiku (*)
Nurul Musdholifah adalah istri dari Hazim Hamid, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Hongaria sekaligus adik kandung Nadjib Hamid.
Editor Mohammad Nurfatoni