PWMU.CO– Rumah aktivis Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Klojen Kota Malang terbakar, Rabu (14/4/2021) dini hari. Barang-barang dan dokumennya ludes dilalap api.
Rumah milik Eva Susanti itu berlokasi Jl Aris Munandar Gang 5/816 RT 06 RW 01 Klojen Kota Malang. Rumah yang terbakar itu sedang direnovasi. Karena itu keluarganya tinggal di rumah adiknya di Jl Rajawali 7 Sukun.
Eva Susanti di saat dihubungi lewat telepon, Jumat (16/4/21), dengan suara berat menuturkan kronologi kebakaran rumah yang tidak diduga tersebut. ”Ini saya masih ndredeg,” katanya.
Dia menceritakan, malam itu dia dan suaminya di Masjid Takwa Klojen untuk shalat Tarawih dan tadarus. Pukul 20.30 mereka pulang ke rumah adiknya di Sukun. Pukul 22.00 masak untuk persiapan sahur. Lalu tidur.
”Nah saat tidur HP saya bunyi. Saya lihat jam sudah pukul 23.30. Saya terkejut. Ada apa malam-malam Pak Suhar telepon,” katanya.
”Bu, segera pulang ke rumah Arismunandar,” kata Eva menirukan suara Pak Suhar di HP. Tak diberitahu ada apa di rumahnya.
Dengan refleks dibangunkan suaminya Lalu langsung berangkat ke Klojen. Sesampai di sana sudah penuh orang. Ada pemadam kebakaran juga. Hatinya sudah gak enak. ”Saya lihat ada yang melompat di atas genteng tetangga untuk membantu memadamkan api di rumah saya,” tutur Eva.
Ternyata rumahnya kebakaran. Diduga akibat korsleting listrik. ”Saya langsung lemes. Sejenak ingat anak-anak yang tidur di kamar atas. Saya lihat atapnya sudah ambruk. Rasanya tidak karuan. Ingat anak saya, Ravi dan Naufal,” katanya lagi.
Dia panik pontang-panting tanya tetangga kabar anaknya. Akhirnya lega setelah tahu anak-anaknya selamat. Malam itu anak-anaknya belum tidur. Keduanya ada di Balai RW dengan teman-temannya ada acara kampung.
Tabungan Anak
Meski sementara tinggal di Sukun, Eva, suami dan anak-anaknya tiap hari ke Klojen. Sekeluarga jamaah Masjid At-Takwa Temenggungan. Mulai Ramadhan menghabiskan waktu di masjid itu jelang buka puasa bersama hinggga Tarawih. Pulang usai tadarus.
Anak-anaknya juga bermain dengan teman-temannya di kampung ini. Muhammad Rafi dan Muhammad Naufal, pelajar SMP Muhammadiyah 1 juga ikut buka dan Tarawih. Malam itu saat diajak pulang ke Sukun tidak mau. Keduanya ingin tidur di rumah yang masih direnovasi. Sedangkan putri pertamanya, Dea Susanti, masih bekerja.
Eva menuturkan, renovasi rumahnya hampir rampung tinggal keramik lantai dan menghaluskan dindingnya. Tapi kebakaran ini membuat rumahnya rusak lagi.
”Renovasi rumah ini hasil tabungan anak saya yang pertama. Dia nabung sedikit demi sedikit untuk membahagiakan kami. Lha penghasilan saya dan suami hanya cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Ini ada saudara-saudara mau datang biar ruang tamu agak lebar,” cerita dia.
Tapi naas, kebakaran menghancurkan dapur dan kamar tidur. ”Kamar atas terbuat dari papan jadi ludes semua terbakar. Ruang tamu sudah ditembok.Jadi api langsung naik ke kamar anak-anak,” jelasnya.
Ijazah sekolah, akta tanah, pakaian, perabot semuanya hangus. Kini kondisi rumah pasangan pedagang kaki lima itu membutuhkan bantuan kita semua. (*)
Penulis Uzlifah Editor Sugeng Purwanto